Business Update

Bio Farma: Raih Primaniyarta, Mantapkan Langkah di Industri Life Science

Bio Farma: Raih Primaniyarta, Mantapkan Langkah di Industri Life Science

Primaniyarta kembali diraih oleh Bio Farma sebagai eksportir berkinerja yang telah berkontribusi menyumbang devisa besar bagi negara. Hal ini turut memantapkan transformasinya sebagai Life Science Company. Seperti apa?

Sebagai satu-satunya produsen vaksin bagi manusia di Indonesia sekaligus yang terbesar di Asia Tenggara, PT Bio Farma (Persero) telah memainkan peranan penting dalam pemberantasan penyakit menular di Indonesia dan dunia. BUMN yang telah berkiprah selama 125 tahun ini menjadi salah satu andalan Pemerintah dalam menyiapkan generasi yang sehat dan bebas dari penyakit menular, sehingga menjadi generasi yang produktif dan siap bersaing secara global.

Bio Farma: Raih Primaniyarta

Bio Farma: Raih Primaniyarta

Bicara soal persaingan global, produk vaksin dan anti sera Bio Farma telah diekspor ke lebih dari 130 negara. Sejak tahun 1997, Bio Farma merupakan salah satu dari segelintir produsen vaksin di dunia yang telah mendapatkan sertifikasi dari WHO (World Health Organization) sehingga dipercaya untuk memenuhi kebutuhan vaksin di berbagai negara.

“Tidak banyak yang mendapat pengakuan WHO, jumlahnya kurang dari 30 produsen di dunia. Bio Farma salah satu di antaranya, dengan portofolio produk yang sudah disertifikasi WHO mencapai 12 item. Sekitar 60 persen pendapatan kami diperoleh dari ekspor,” terang Juliman selaku Direktur Produksi Bio Farma. Kondisi rupiah yang sedang melemah, diakuinya, justru membawa tambahan pendapatan bagi pihaknya. Apalagi komponen lokal yang digunakan Bio Farma mencapai 75 persen.

Pada acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 di Jakarta, Rabu (21/10), Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, menganugerahkan Penghargaan Primaniyarta kepada Bio Farma. Ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi dan layak diteladani. Juliman menerima langsung penghargaan tersebut dari Presiden Joko Widodo yang didampingi oleh Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong, Menteri BUMN Rini Soemarno, pimpinan lembaga negara, serta sejumlah perwakilan duta besar.

Bagi Bio Farma, penghargaan ini sudah diraih sebanyak enam kali berturut-turut sejak 2010. Sebagai salah satu dari 30 eksportir Indonesia peraih Primaniyarta 2015, Bio Farma merupakan satu-satunya BUMN di kategori Eksportir Berkinerja Pemilik Modal Dalam Negeri (PMDN). “Ini adalah bukti dukungan Pemerintah kepada dunia usaha agar lebih berprestasi. Dengan terus meningkatkan kinerja ekspornya, Bio Farma akan dapat menghasilkan devisa lebih banyak bagi negara ini,” ujar Juliman.

Life Science Company

Ke depan, di samping meningkatkan jumlah negara tujuan ekspor, Bio Farma akan terus menambah portofolio produknya. Juliman menyebut beberapa vaksin yang tengah dikembangkan, yaitu vaksin Measles Rubella (MR), Sabin Inactivated Polio Vaccine (SIPV), Pneumococcus, typoid conjugate, dan lain sebagainya. “Kami juga sedang mempersiapkan untuk masuk ke industri life science. Artinya, kami tidak hanya fokus ke pencegahan, tetapi juga akan masuk ke pengobatan atau terapeutik,” tambahnya. Ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang Bio Farma untuk menjadi Life Science Company terkemuka di dunia. Salah satu pendekatan life science yang diterapkan Bio Farma sejauh ini adalah melakukan pemurnian dan pemuliaan atas sumber daya hayati berupa gen, bakteri, virus, maupun ekosistem yang unik. Sebagai megabiodiversity country, Indonesia memiliki 10 persen dari total spesies tanaman di dunia, 12 persen spesies mamalia dunia, dan 17 persen dari berbagai spesies burung yang ada di dunia. Keanekaragaman hayati ini harus dapat diolah untuk menghasilkan bioproduk berkualitas yang tidak hanya dibutuhkan oleh pasar Indonesia, tapi juga seluruh dunia.

Bagi pelaku usaha yang ingin lebih berkinerja dalam ekspornya, Juliman berpesan agar memiliki perencanaan yang matang. “Fokus dan kerja keras untuk mencapai target yang direncanakan. Kita harus mampu menjaga kualitas produk, harga, serta kepercayaan konsumen. Long term relationship dengan konsumen itu penting. Mereka tidak akan lari ke mana-mana kalau sudah tahu barang kita berkualitas,” tandasnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved