Blue Band

Blue Band Terbang Bersama UPFIELD

Blue Band Terbang Bersama UPFIELD
(Ki-ka atas ke bawah) Derta Irang Jaya, Agung Zenithya, George Tarigan, Marlan Mardianto, Andrinova Satar, Ucok Fernando, Rakhmat Hidayat, Indri Indriani, Yusnita Febriati, Lusi Willyastuti, Sri Setyawati, Meiliana Syanti.

Kebahagiaan menjadi faktor penting dari model bisnis yang dijalankan oleh Upfield Indonesia. Bagi perusahaan start-up yang sudah cukup besar ini (memiliki omset diatas Rp. 1 Triliun) di sektor consumer products yang berdiri pada 2 Juli 2018 kebahagiaan associate (karyawan), consumer, dan customer (business partner) merupakan kunci peningkatan performa perusahaan dalam mengelola global brands seperti Blue Band serta merek dagang lokal seperti Minyak Samin Cap Onta dan Frytol.

Happiness menjadi fondasi dalam membangun bisnis yang berkelanjutan serta memberikan dampak positif termasuk di seluruh rantai pasokan dan interaksi dengan berbagai komunitas.

Semenjak Unilever menjual aset dari kategori baking, cooking, dan spreads kepada perusahaan ekuitas swasta asal Amerika Serikat, KKR (Kohlberg Kravis Roberts), kemudian dibentuklah Upfield secara global yang berkantor pusat di Amsterdam untuk menjalankan bisnis dari sejumlah produk plant-based seperti Flora, Proactiv, I Can’t Believe It’s Not Butter, Rama, Country Crock, Becel, dan Blue Band dengan misi ingin membuat masyarakat yang lebih sehat dan bahagia dengan produk lezat dan bernutrisi dengan bahan yang berasal dari nabati (plant-based).

Kunjungan CEO Global Upfield ke Indonesia

Adalah CEO Upfield Indonesia, Marlan Mardianto, yang sangat percaya bahwa bisnis sangat bergantung kepada kemampuan untuk unlock the human capital dan tingkat kebahagiaan sumber daya manusianya. Di Indonesia, Blue Band yang sudah ada sejak tahun 1934, sempat terdampak oleh kondisi industri fast moving consumer goods (FMCG) yang stagnan beberapa tahun terakhir. Namun di bawah kepemimpinan Marlan Mardianto sebagai CEO Upfield Indonesia, brand margarin dengan ikon pita biru yang sudah ada selama 85 tahun di Indonesia ini berhasil tumbuh high double digit setelah diakuisisi pada tahun 2018 lalu.

Head of Human Resources Upfield Asia, Yusnita Febriati mengungkapkan, “Mulanya kebahagiaan harus dimulai dari associate (karyawan), dimana kami memberikan beberapa fasilitas menarik baik yang esensial seperti kendaraan, kesehatan, perumahan, maupun yang sifatnya insentif berkala dalam pencapaian target bersama. Kegiatan fun bareng, dan aktivitas lainnya untuk selalu menjaga semangat, energi positif dan kreativitas senantiasa menjadi bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan. Tentunya impact ini akan juga dirasakan oleh para business partner perusahaan dan Konsumen yang akan senang berbisnis dan mengunakan produk kami. Pada prinsipnya Upfield Indonesia percaya happy associate, will create happy customers and consumers. Ini semua diperkuat dengan semangat gotong royong serta prinsip work hard, play hard and pray harder dari tim manajemen Upfield Indonesia.”

Adapun menurut Marketing Director Upfield Indonesia, Lusi Wilyastuti Suwito, 3 misi penting untuk memperkuat kinerja Blue Band dengan menjalankan program :

“Apapun masakannya, Blue Band rahasia lezatnya,” #SemuapakeBlue BandWomen empowerment

“Untuk ini semua, Kami juga memiliki Chef serta food and sales consultant yang rutin mendatangi para pelaku UKM untuk mencoba mengajarkan membuat resep dan menu baru, serta dibantu oleh para sales team lapangan yang handal dalam mendistribusikan barang” ujar Wilya.

“Meski sudah menjadi market leader dengan pangsa pasar lebih dari 60% untuk kategori margarin, Blue Band mulai agresif dalam meluncurkan berbagai macam inovasi baru dengan produk-produk plant-based khususnya untuk kategori yang masih berkaitan dengan baking, cooking, and spreads untuk memperkuat kinerja kami kedepannya ” kata Wilya.

Di samping itu untuk menjalankan program Upfield Noble Purpose, Head of Procurement Upfield Indonesia, Rakhmat Hidayat menjelaskan bahwa perusahaan telah menerapkan proses produksi yang ramah lingkungan dan berbahan baku yang memiliki sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil, serta dari segi kemasan menggunakan bahan baku kertas yang dikelola secara bertanggung jawab yang tersertifikasi Forest Stewardship Council (FSC).

Perayaan Natal dan Tahun Baru Desember 2018

Pada kesempatan yang sama, Sales Director Upfield Indonesia, Andrinova Satar mengatakan bahwa target Upfield Indonesia adalah mencapai double digit growth hingga akhir tahun 2019 yang saat ini sudah terlampaui. “Sebagai brand dengan jangkar yang besar kami akan terus melakukan banyak ekspansi distribusi, termasuk dunia e-commerce dan E-RTM. Saat ini kami sudah bekerja sama dengan hampir 150 distributor di seluruh wilayah Indonesia,” tutur Andrinova.

Upfield kini telah beroperasi di 95 negara. Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Upfield secara global karena kontribusi pertumbuhan penjualan yang sangat signifikan. Adapun pasar Indonesia merupakan negara tertinggi dengan segmen food services business atau B2B yang mencapai lebih dari 40 persen kontribusi terhadap Food Service business Upfield Global.

Hal yang juga tak luput dari perhatian adalah pengembangan merek Frytol dan Minyak Samin Cap Onta. “Selama ini kedua merek tersebut sudah cukup dikenal oleh kalangan food services dan industri. Ke-duanya merupakan sleeping giants yang berpotensi untuk masuk ke segmen retail untuk pasar rumah tangga,” kata Andrinova menambahkan.§


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved