Business Update

Efisiensi Energi sebagai Titik Awal Smart City

Efisiensi Energi sebagai Titik Awal Smart City

Tingginya kesadaran konsumen Indonesia mengenai efisiensi energi harus dapat dimanfaatkan penyedia jasa untuk memudahkan langkah awal menuju smart city.

Fuad Lalean, Managing Director, Utilities

Fuad Lalean, Managing Director, Utilities

Survei tahunan keenam Accenture tentang The New Energy Consumer: Unleashing Business Value in a Digital World* menunjukkan bahwa konsumen lebih mempercayai penyedia energi untuk memberikan saran-saran agar mereka dapat lebih hemat menggunakan energi. Di Indonesia, tingkat kepercayaan untuk memberikan saran penghematan energi adalah tertinggi di semua responden global, yaitu 68%, lebih tinggi dari rata-rata dunia yang hanya 41%.

Mengingat betapa pentingnya saluran digital bagi konsumen energi, hampir 61% responden survei global dan 67% responden Indonesia menyatakan bahwa mereka cukup nyaman jika penyedia energi mereka berbagi informasi dengan pihak ketiga, dengan permintaan izin sebelumnya. Selain itu, 62% responden survei global dan 93% responden Indonesia memperbolehkan aplikasi mobile milik penyedia energi untuk mengakses lokasi mereka, baik untuk memberikan informasi jasa listrik maupun promosi.

Penyedia energi dapat menggunakan informasi ini untuk mengembangkan layanan dan produk yang unik untuk setiap konsumen. Bahkan, mereka harus melakukan ini agar tetap kompetitif dalam mendukung efisiensi, apalagi dengan akan hilangnya hambatan masuk pasar dan banyaknya peritel digital start-up baru dari industri lain, yang tentunya akan menawarkan solusi dan layanan baru dalam paket menarik.

Apakah anda akan mempertimbangkan untuk memperoleh kebutuhan energi secara mandiri (self sufficient) sehingga tidak harus membeli energi melalui penyedia energi? (Misal: memasang panel tenaga surya)

Apakah anda akan mempertimbangkan untuk memperoleh kebutuhan energi secara mandiri (self sufficient) sehingga tidak harus membeli energi melalui penyedia energi? (Misal: memasang panel tenaga surya)

Dengan meningkatnya jumlah teknologi produksi energi yang baru, dari distributed generation hingga perangkat isi ulang nirkabel, riset Accenture menemukan bahwa konsumen semakin sadar pada pengeluaran energi mereka. Sebanyak 66% konsumen global dan 86% konsumen Indonesia tertarik pada produk dan layanan yang dapat menghemat penggunaaan listrik, meningkat dari 56% pada tahun lalu. Sementara 69% menyatakan ingin berpartisipasi dalam program manajemen energi untuk membantu hemat listrik. Untuk Indonesia, secara aklamasi, 97% responden menyatakan bersedia berpartisipasi.

Lebih dari 75% dari konsumen global telah melakukan upaya untuk menghemat penggunaan listrik seperti instalasi bola lampu efisien energi (52%), mengurangi penggunaan alat listrik (34 %), menggunakan elektronik bukan di jam puncak (28%), dan menurunkan temperatur termostat (28%).

Selain itu, konsumen semakin tertarik pada konsep penyimpanan listrik mereka sendiri, seperti instalasi panel surya dan penggunaan sistem home-battery. Lebih dari 57% konsumen ingin memulai investasi pada bidang tersebut agar dapat mandiri dalam penggunaan listrik. Tentu saja, hasil survei memiliki banyak variasi, terutama untuk negara-negara dengan akses listrik yang lebih rendah seperti Afrika Selatan, Indonesia, maupun Brazil di mana hampir 89% menyatakan ingin berinvestasi pada peralatan listrik mandiri, tetapi masih ingin menggunakan jaringan listrik negara untuk berjaga-jaga.

Penyedia energi dapat menawarkan solusi hemat baru kepada konsumen, di mana produk dan layanan tersebut sudah cukup diincar oleh masyarakat. Pada pasar yang kompetitif, penyedia energi bisa menciptakan aliran pendapatan baru dengan menawarkan solusi digital dalam penanganan produk dan layanan dalam rumah, seperti tenaga surya dan sistem penyimpanan energi lainnya, serta peralatan-peralatan hemat energi. Pada pasar yang teregulasi, penyedia energi berpeluang menciptakan kemitraan inovatif atau layanan dalam bentuk solusi digital. Riset ini menunjukkan terdapat minat tinggi terhadap produk dan layanan baru, terutama pada konsumen yang menggunakan medium digital untuk berinteraksi dengan penyedia energi.Ÿ

*Survei terhadap 11.298 responden di 21 negara, termasuk Indonesia dengan 500 lebih responden di berbagai kota di Indonesia.

www.accenture.com/newenergyconsumer2015


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved