Business Update

Inilah Para Jawara “Indonesia Best eMark Award 2017”

Inilah Para Jawara “Indonesia Best eMark Award 2017”

Rektor Telkom University Profesor Mochamad Ashari mengungkapkan bahwa program Indonesia Best eMark Award merupakan penghargaan terhadap perusahaan-perusahaan terpilih dalam hal pemanfaatan dan pengelolaan sistem atau aplikasi Information and Communications Technology (ICT) di bidang marketing dan penjualan.

“Melalui ajang ini, diharapkan mampu menjaring perusahaan-perusahaan pilihan yang berhasil meningkatkan kinerja bisnis berkat pengelolaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara tepat, cerdas dan efisien di bidang marketing dan sales” katanya.

Sejalan dengan yang disampaikan Ashari, Indonesia Best eMark Award ini memang digelar atas empat tujuan utama. Pertama, mengetahui dan memperoleh feedback terkait penerapan dan pemanfaatan sistem ICT di bidang marketing dan penjualan.

Kedua, memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang berhasil meningkatkan kinerja bisnis berkat pengelolaan dan pemanfaatan ICT secara tepat, cerdas, dan efisien di bidang marketing dan penjualan.

Ketiga, memberikan inspirasi dan role model bagi perusahaan-perusahaan lain untuk penerapan dan pemanfaatan sistem ICT di bidang marketing dan penjualan yang baik. Keempat, mendorong penerapan sistem ICT di bidang marketing dan penjualan yang semakin baik dari waktu ke waktu.

Sejak diinisiasi pada 2015 lalu, program tahunan ini selalu ramai peminat dan peserta. Pada gelaran yang ketiga ini, ada 33 perusahaan yang mendaftar menjadi peserta, terus meningkat dari tahun sebelumnya yang 28 peserta. Semua peserta mendaftar secara partisipatif. Artinya setiap perusahaan secara aktif melakukan pendafataran sendiri, bukan melalui proses rekomendasi oleh pakar.

Para peserta yang mendaftar kemudian dievaluasi secara ketat oleh tim panelis dan selanjutnya terpilih 24 finalis yang lolos masuk sesi penilaian penjurian. Dari 24 finalis ini, dikelompokkan menjadi 8 kategori besar yaitu kategori Transportasi & Logistik, eCommerce, Bank, Pembiayaan Non Bank, Asuransi, Pertambangan, Manufaktur, serta Jasa & Retail.

Setelah melalui penilaian penjurian, tim juri kemudian menetapkan para jawara “Indonesia Best eMark Award 2017”. Inilah deretan Top 3 Indonesia Best eMark Award 2017 untuk masing-masing kategori. Untuk kategori Transportasi & Logistik diduduki oleh PT KAI (juara) dan PT Nusantara Card Semesta (NCS). Kategori eCommerce ada PT OLX Indonesia (juara), PT Go Online Destinations (Pegi Pegi) dan PT Inovasi Sukses Sentosa (Indotrading). Kategori Bank diisi oleh PT Bank Nasional Indonesia Tbk (juara), PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank ANZ Indonesia, dan PT Bank DBS Indonesia. Kategori Pembiayaan Non Bank ada PT Pegadaian (juara) dan PT Federal International Finance (FIF). Kategori Asuransi diraih oleh PT Sun Life Financial Indonesia (juara), PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia dan PT AIA Financial. Kategori Pertambangan diraih oleh PT Pertamina (juara) dan PT Bukit Asam. Kategori Manufaktur ada PT PAN Brothers Tbk (juara), PT Sarihusada Generasi Mahardhika dan PT Sugar Group Companies (Gulaku). Sedangkan kategori Jasa & Retail ada Ikea Indonesia (juara), PT Rekan Usaha Mikro Anda (RUMA) dan PT Culturo Kreatif Sinergi.

Pegadaian

Walaupun jumlah pesaing perusahaan gadai semakin bertambah, bahkan dengan penawaran yang lebih kompetitif, tidak lantas menyurutkan optimisme PT Pegadaian menangkap peluang. Begitulah kurang lebih gambaran semangat tim PT Pegadaian saat meluncurkan program loyalitas Sahabat Pegadaian.

Di jelaskan Syahrul Rusli, Jeneral Manajer Pemasaran, Market Intelligence & Sales PT Pegadaian, Sahabat Pegadaian adalah aplikasi untuk mendukung program loyalitas nasabah Pegadaian. Bagi Pegadaian, aplikasi Sahabat Pegadaian sangat penting karena membantu mengkonfimasi klaim referral yang dilakukan nasabah. Selain itu, aplikasi Sahabat Pegadaian juga dapat digunakan untuk evaluasi dan mengukur keberhasilan program. Di sisi nasabah, aplikasi Sahabat Pegadaian menjadi aplikasi yang mempermudah keseluruhan interaksi nasabah selama mengikuti program Sahabat Pegadaian, dari klaim referral hingga redeem poin.

Lalu, bagaimana hasilnya? Syahrul menambahkan bahwa pemanfaatan aplikasi Sahabat Pegadaian berhasil menarik banyak nasabah untuk ikut terlibat program referral Sahabat Pegadaian, baik dari aplikasi, website, maupun media sosial. Selain itu aplikasi Sahabat Pegadaian mampu meningkatkan antusiasme pengguna Sahabat Pegadaian untuk melakukan referral. Jumlah nasabah baru yang di-add melalui Sahabat Pegadaian juga menggembirakan. Dari Januari hingga September 2017 tak kurang dari 51.416 nasabah baru berhasil diraup.

“Yang tak kalah penting, aplikasi Sahabat Pegadaian ini juga memungkinkan evaluasi dan monitoring rutin untuk memantau hasil program Sahabat Pegadaia”, ujar Syahrul.

Pertamina

Perkembangan ICT membuat konsumen makin berorientasi pada segala hal yang mudah, nyaman dan cepat dijangkau. Sebagai perusahaan yang fokus pada kepentingan dan kepuasan pelanggan, Pertamina tentu tidak mau kelewatan menyikapi momentum ICT dan user experience ini. Ast. Manager Marketing Communication PT Pertamina, Danang Widiasurya, menjelaskan bahwa Pertamina saat ini sedang melakukan digital transformation yang menekankan pada tiga elemen, yaitu user experience, improvement process, dan cultural transformation. Digital transformation diantaranya dilakukan melalui maksimasi pemanfaatkan media sosial, pengembangan sejumlah aplikasi seperti Pertamina Go dan My Pertamina Loyalty Program, dan memadukan kegiatan digital dengan berbagai program on ground activation.

Bagaimana strategi tersebut diterapkan di lapangan? Danang mencontohkan untuk cultural transformation yang diterapkan pada produk Pertalite. Melalui integrasi kegiatan digital dan on ground activation, Pertamina berhasil membuat pengguna bahan bakar subsidi (Premium) beralih ke bahan bakan non subsidi Pertalite dari 90,6% menjadi 46,35%. Peralihan tersebut otomatis berdampak pada peningkatan sales Pertamina.

Untuk Improvement process dijalankan pada produk Bright Gas. Keberhasilan dari penggunaan sistem ICT pada Bright Gas adalah kemampuan menghasilkan digital recipe sebanyak 5.131 pada digital activation. Selain itu, permintaan konsumen terhadap produk Bright Gas meningkat selaras dengan meningkatnya penjualan sebesar 4,571 YTD dalam waktu tiga bulan.

Terakhir, Danang mencontohkan untuk strategi user experience yang dilakukan melalui pemanfaatan aplikasi Pertamina Go dan My Pertamina Loyalty Program. Keduanya adalah aplikasi yang disediakan pertamina untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam mencari informasi detail tentang produk-produk Pertamina dan promo yang sedang berjalan. Pertalite, misalnya berhasil menjalankan startegi user experience ini. Terlihat dari engagement di akun media social cukup tinggi. Terpantau sudah ada sebanyak 53.872 downloader selama 2 bulan.

KAI

Bisnis transportasi saat ini terlihat sangat memanfaatkan fungsi teknologi informasi. Tak mau ketinggalan, PT Kereta Api Indonesia bahkan telah lama memanfaatkan ICT untuk sebagian kegiatan operasionalnya, khususnya dalam hal pemesanan tiket. Bagi Anda pelanggan KAI tentu sudah sangat tahu, bahwa layanan pemesanan tiket kereta sekarang dapat diakses melalui website https://tiket.kereta-api.co.id atau via aplikasi KAI ACCESS. KAI ACCESS adalah aplikasi yang disediakan oleh PT KAI bagi pelanggan untuk dapat melakukan segala aktivitas mulai dari pencarian jadwal keberangkatan kereta api, pemesanan tiket kereta api, pengecekan kode booking, melakukan boarding hingga layanan tambahan lainnya.

KAI ACCESS sangat berarti bagi operasional PT KAI. Selain memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan, aplikasi ini terbukti juga berdampak pada tingkat efisiensi operasional PT KAI, kemudahan komunikasi dengan pelanggan, serta peluang peningkatan penjualan produk KAI.

Dikatakan RR. Mungki Indriati Pratiwi, Vice President Passenger Marketing PT KAI, kedepannya PT KAI akan terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan KAI ACCESS, seperti penambahan fitur Location Based Area (LBA) atau flash promo. Harapannya segala bentuk aktivitas dan strategi bisnis marketing nantinya dapat dieksekusi dan di-deliver secara real time kepada pengguna aplikasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan yang semakin baik sekaligus meningkatkan peluang penjualan produk KAI baik tiket kereta atau layanan pendukung lainnya. Lebih lanjut Mungki menjelaskan bahwa pengembangan aplikasi tersebut juga harus memungkinkan PT KAI melakukan pemetaan terhadap pelanggannya (customer profiling) sehingga bisa mendukung penerapan strategi yang tepat bagi masing-masing tingkatan segmen pelanggan PT KAI

Sun Life

Kehadiran teknologi informasi komunikasi yang diantaranya ditandai dengan masifnya penggunaan internet dan smartphone sangat mempengaruhi industri asuransi jiwa. “ICT menjadi berperan penting dalam pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, serta komunikasi dan edukasi yang tepat, cepat, efisien dan mudah,” demikian diungkapkan oleh Shierly Ge, Chief Marketing Officer, Sun Life Financial Indonesia

Lebih lanjut Shierly menjelaskan bahwa pelanggan sekarang harus didukung dengan layanan informasi yang cepat, akurat dan up to date. Karena itu Sun Life Indonesia mengembangkan My Sun Life Indonesia – aplikasi mobile berbasis Android dan iOS yang diciptakan untuk menjawab kebutuhan nasabah dalam hal kemudahan akses polis asuransi kapan pun dimana pun. Aplikasi ini menghadirkan fitur yang terbilang lengkap, seperti: mengetahui informasi detail polis nasabah, memonitor portofolio investasi, mengecek daftar rumah sakit rekanan, menghubungi Sun Life’s advisor, dan mendapatkan informasi terkini mengenai produk, promo, dan layanan terbaru dari Sun Life.

Bagaimana tanggapan nasabah? Shierly menceritakan bahwa tanggapan nasabah sangat bagus. Sejak diluncurkan pertama kali pada Januari 2017, aplikasi ini telah diunduh oleh lebih dari 13.000 nasabah. Aplikasi ini juga mendapatkan rating 4.2 di Play Store. “Bahkan yang paling penting, penggunaan aplikasi ini berhasil mengurangi jumlah panggilan masuk ke Call Center, sehingga meningkatkan efisiensi operasional perusahaan”, tambah Shierly

Generali Indonesia

Menyambut perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang cendurung menjadi “mobile-first, Generali Indonesia menghadirkan sebuah pengalaman digital baru untuk nasabah dan tenaga pemasar keagenan dengan aplikasi mobile iConnect 2.0. Dijelaskan Edy Tuhirman, CEO PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, aplikasi ini sangat mengerti kebutuhan nasabah dan dapat memberikan rekomendasi solusi-solusi berdasarkan tujuan proteksi jiwa. Bagi tenaga pemasaran, aplikasi ini membuat tenaga pemasar keagenan semakin profesional, lebih gesit melangkah dan mampu menjangkau komunitas masyarakat yang variatif dengan berbagai solusi proteksi jiwa

Secara teknis iConnect 2.0 terdiri dari tiga aplikasi mobile, yakni e-Application, e-Recruitment, dan e-Services. e-Application adalah aplikasi yang menggantikan proses berbelit-belit dari penutupan sebuah polis asuransi jiwa. Selain itu juga ada fitur proses perhitungan kebutuhan asuransi yang dapat dilakukan langsung bersama dengan calon nasabah. Dengan aplikasi ini, seluruh proses dari penutupan asuransi jiwa dan unit-link dapat dilakukan melalui layar tablet. Selain mendukung inisiatif go green dengan mengurangi penggunaan kertas, hal ini juga akan mempercepat proses underwriting asuransi. Karena, semua data akan secara otomatis dikirimkan melalui jaringan internet ke kantor pusat Generali sesaat setelah formulir ditandatangani oleh calon nasabah di layar tablet.

e-Recruitment merupakan aplikasi untuk membantu melakukan proses perekrutan agen-agen baru. Sedangkan e-Services adalah portal bagi distributor dimana seorang agen dapat melihat semua data-data polis nasabahnya, performa fund unit-link, informasi-informasi terbaru dari perusahaan, jumlah produksi serta target penjualan, dan lain-lain

Tahun 2016, iConnect disebut sebagai the best innovation in marketing. Edy Tuhirman lalu menambahkan bahwa dengan iCONNECT 2.0, proses operasional asuransi menjadi sederhana, mudah, dan paperless sehingga dirinya yakin inovasi-inovasi seperti ini akan membantu Generali menjadi pemimpin pasar asuransi di Indonesia

AIA Financial

Salah satu tantangan AIA saat ini adalah bagaimana memberikan pemahaman terbaik terhadap produk dan manfaat asuransi yang mudah dimengerti oleh nasabah. Selain itu juga bagaimana menyederhanakan proses kerja lebih efektif sehingga bisa lebih banyak menjangkau masyarakat Indonesia yang belum menikmati manfaat asuransi jiwa.

Gunawan Chiu Wu Pin, Chief of Technology, PT AIA FINANCIAL menjawab tantangan tersebut melalui komitmen inovasi dalam bidang informasi dan teknologi. Dijelaskan Gunawan: ”AIA telah mengembangkan dua inovasi utama dalam bidang informasi dan teknologi, yakni iPos (Interactive Point of Sales) dan iMo (Interactive Mobile Office)”.

Ya, iPoS dan iMO adalah aplikasi mobile di platform iOS, yang dioperasikan pada perangkat tablet, iPad. Aplikasi ini mendukung pekerjaan secara offline dan online sehingga bisa dipergunakan di mana saja dan kapan saja. Pada saat online, aplikasi ini terhubung ke Head Office untuk mengirimkan SPAJ dan sinkronisasi data-data lainya. iPoS mendukung seluruh proses pengajuan asuransi sepenuhnya secara paperless dengan menggunakan dukungan tanda tangan elektronik 3 dimensi yang disertifikasi oleh OJK.

Gunawan menambahkan bahwa berkat penerapan dua inovasi tersebut efektifitas dan efisiensi pekerjaan sangat terbantu. Pada periode 2013-2017, misalnya tercatat eliminasi kertas & pencetakan: 25.500.000 lembar, eliminasi pengiriman & scanning (OCR): 11.000.000 SPAJ dan yang tak kalah penting peningkatan kecepatan proposal diterima oleh kantor pusat sejak proposal dibuat sebesar 70% (perbandingan selisih hari antara menggunakan iPoS dan tanpa iPoS adalah 1.326 vs 4.415)

RUMA

Salah satu alasan Indonesia belum bisa menyatukan nilai kebersamaan sebagai motor kemajuan ekonomi adalah karena hal tersebut membutuhkan upaya yang sangat besar. Namun, kini dengan kemajuan teknologi, mimpi mewujudkan ekonomi kolektif tersebut semakin nyata.

Peluang itulah yang ditangkap oleh PT RUMA. Perusahaan yang mengelola arisan barang (Arisan Mapan) dengan 60 cabang di Jawa-Bali dan telah memiliki hampir 1 juta anggota Arisan. Bagi RUMA, dengan perkembangan ICT dan harga telepon pintar android yang makin terjangkau upaya menyatukan kekuatan ekonomi melalui produk arisan bukanlah hal yang mustahil, papar Mahpudz Effendi, Head of Marketing PT RUMA

RUMA merilis aplikasi Mapan untuk ponsel Android sebagai sarana penghubung setiap elemen terkait ekosistem Mapan. Aplikasi Mapan ini secara efektif menciptakan sinergi, meningkatkkan efisiensi dan kelekatan antara ratusan Penyuluh Mapan dengan puluhan ribu Ketua Arisan. Melalui fitur-fitur yang mudah digunakan seperti Arisan, Rumpi, Katalog dan Layanan Bantuan, aplikasi Mapan menjadi saluran utama menyebarkan informasi, mengedukasi anggota serta menghimpun masukan langsung dari mereka selaku pengguna.

Mahpudz menambahkan: “ aplikasi Mapan juga dilengkapi dengan program Kelas Mapan; sarana belajar bagi para Ketua Arisan baru agar mahir mengelola kelompok arisan. Dengan begitu, kami dapat menjaga kualitas Ketua Arisan yang baru bergabung agar setara dengan mereka yang menjadi Pengajar di Kelas Mapan.”

Atas terobosannya tersebut, tak heran jika pada 2016 lalu Mapan mendapat Rekor MURI pada kategori Arisan Barang dengan Peserta Terbanyak. Mapan juga terpilih sebagai Endeavor Entrepreneur of Year 2016. Bukan hanya itu, pada 2017 ini, Mapan juga terpilih sebagai 1 dari 6 startup untuk mengikuti program Google Launchpad, dimana tim teknologi Mapan diberangkatkan ke Google HQ di Silicon Valley selama 2 minggu untuk mendapat berbagai pelatihan, kolaborasi, dan dukungan dana bebas ekuitas dari tim Google


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved