Sigit Pramana adalah CEO Arthamuat Group, dengan anak usaha yang terdiri dari PT Arthamuat Pramindo Utama (PRAMINDO ) dan PT Arthamuat Multi Karya (ARPRO). Dalam menjalankan dan membangun usahanya, Sigit memiliki motto “Never Give Up”. Usaha yang kini dijalankan oleh Sigit mulanya dirintis oleh mendiang Bambang Haryono, tahun 1990.

Arthamuat Group sendiri kala itu dikenal sebagai perusahaan yang berpengalaman dan punya kredibilitas di industri heavy lift di Indonesia. Krisis ekonomi yang terjadi pada 1998 hingga awal 2000 sempat menghantam keras laju bisnis Arthamuat Group yang kala itu tengah berkembang. Bahkan, kondisi itu membuat Arthamuat Group sempat ‘mati suri’.

Namun, Arthamuat Group masih tetap bertahan. Transisi estafet bisnis pun dilakukan, yang sebelumnya dijalankan oleh mendiang Bambang Haryono beralih kepada beberapa putrinya. Salah satunya adalah Paramitha Setya Wulandary, istri dari Sigit Pramana.

Pasangan suami istri itu kembali mengembangkan bisnis Arthamuat Group yang sebelumnya sempat ‘mati suri’. Seiring dengan berjalannya waktu, usaha itu terus berkembang. Bahkan, kini Arthamuat Group memiliki NDT Company sendiri. Tidak hanya itu, Arthamuat Group juga terus berekspansi hingga memiliki bisnis unit lainnya, mulai dari inland transport, sea freight, project forwarding, heavy lift cargo, kini merambah juga di bidang export & import, serta rental & sales, khususnya DNV units & ISO Tank.

Di tengah geliat bisnis Arthamuat Group yang kembali tumbuh, krisis lainnya, yakni pandemi Covid-19 kembali menghantam. Hampir semua sektor bisnis dan usaha terdampak kondisi yang bermula dari krisis kesehatan ini, tidak terkecuali Arthamuat Group.

Namun, pengalaman di masa lalu, membuat Arthamuat Group mampu bertahan dan berdampingan dengan pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung. Bahkan, ARPRO berhasil melalui tahun 2020 dengan mencatatkan kinerja positif di tengah triple shock yang membayangi sepanjang tahun lalu hingga tahun 2021. ARPRO secara konsisten menjaga kinerjanya melalui optimalisasi strategi dengan melakukan diversifikasi portofolio bisnis.