Business Update

Lompatan Inovasi Antam

Lompatan Inovasi Antam

Tak ingin terpaku dengan pandemi Covid-19, PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) terus tancap gas memenuhi kebutuhan pelanggan sebagai bentuk komitmen perusahaan pelat merah di bidang pertambangan (emas) ini kepada pemangku kepentingan. Menurut Aprilandi Hidayat Setia, Direktur Niaga Antam, hal itu dilakukan karena pihaknya menyadari bahwa emas sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Aprilandi Hidayat Setia, Direktur Niaga Antam

Secara turun-temurun, menyimpan emas memang merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan “investasi” atau menyimpan harta oleh masyarakat sejak dulu. Karena itulah, Antam melalui Unit Bisnis Pengolahan & Pemurnian Logam Mulia (UBPP Logam Mulia) berusaha menjamin ketersediaan produk, menjaga layanan prima (excellent service), serta membangun saluran komunikasi yang tepat dalam situasi apa pun agar kepuasan pelanggan tetap optimal.

Caranya? Antam berupaya menjaga rantai nilai produk, mulai dari tambang, pengolahan dan pemurnian, hingga penjualan, untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan logam mulia dapat terpenuhi. Antam bahkan memperkuat nilai tambah perusahaan dengan melakukan sertifikasi London Bullion Market Association (LBMA) pada fasilitas pengolahan dan pemurnian. “Saat ini Antam satu-satunya pemegang sertifikasi LBMA di Indonesia,” kata Aprilandi tandas.

Ia menambahkan, pada 2018 Antam memperkenalkan teknologi CertiEye dengan kemasan emas CertiCard. “Lompatan kualitas produk ini juga merupakan yang pertama kali di Indonesia. Antam juga secara terus-menerus membuat diversifikasi produk, mulai dari emas Batik Series, Perhiasan, hingga Gift Series,” katanya.

Tak kalah penting, Antam pun mengedepankan layanan prima. Perusahaan secara berkelanjutan merefleksikan diri bagaimana produk logam mulia menjadi bagian penting masyarakat. Dari awal logam mulia hadir di Indonesia, Antam memperhatikan kebutuhan pasar yang semakin dinamis. Kehidupan sosial masyarakat berubah, teknologi berkembang, cara-cara baru untuk hadir di masyarakat juga menyesuaikan.

Akhirnya, mulai tahun 2017 Antam melakukan ekspansi penjualan melalui Butik Emas Logam Mulia di 11 kota di Indonesia. Perusahaan juga membuat skema kerjasama strategis dengan reseller serta sales canvassing di beberapa pusat keramaian di berbagai kota di Indonesia, sehingga mendukung kemudahan masyarakat mendapatkan produk logam mulia.

Menurut Aprilandi, intinya, untuk menjawab tantangan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, perusahaan melakukan inovasi, baik dari segi produk yang diluncurkan maupun dari segi layanan yang dilakukan.

Di antaranya, memanfaatkan teknologi dengan menghadirkan transaksi online. UBPP Logam Mulia mengadaptasi pasar dengan menerapkan sistem transaksi logam mulia secara online –melalui website www.logammulia.com dan aplikasi chat online— serta melakukan operasional butik secara terbatas dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.

Perusahaan juga mempromosikan produk logam mulia melalui berbagai saluran komunikasi, di antaranya website, media televisi, serta media sosial. Informasi lebih lanjut terkait logam mulia dapat dilihat di Instagram @antamlogammulia atau melalui call center 0804-1-888-888.

“Transaksi emas secara online memberikan experience baru bagi masyarakat. Pengalaman baru ini disosialisasikan secara kontinyu kepada masyarakat sebagai kondisi adaptasi kebiasaan baru sehingga pelanggan dapat bertransaksi logam mulia di tengah pandemi Covid-19, ”

Keyakinan itu ditunjukkan dengan pencapaian kinerja penjualan komoditas emas Antam hingga sembilan bulan pertama tahun 2020 (unaudited): sebanyak 14,8 ton. “Ini membuktikan bahwa konsumen melihat komoditas emas sebagai instrumen investasi sekaligus alat lindung nilai atau safe haven,” kata Aprilandi meyakinkan. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved