PT MRT Jakarta

Adopsi Strategi Sepak Bola, MRT Siap Bangkit dan Berkembang Di 2021

Adopsi Strategi Sepak Bola, MRT Siap Bangkit dan Berkembang Di 2021

Sejak Pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020, nyaris seluruh bidang bisnis mendadak lumpuh. Salah satu bidang industri yang langsung terdampak lumpuh adalah transportasi. Hal ini yang dialami oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) (MRTJ). Awal 2020, Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta itu baru saja mengoperasikan moda transportasi paling anyar di Jakarta dan di Indonesia yakni Moda Raya Terpadu alias MRT. Sejumlah agenda dan target bisnis telah disusun dengan optimis karena moda transportasi ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Tetapi wabah yang merebak akibat virus Covid-19 membuat semua rencana kerja dan bisnis MRTJ nyaris lumpuh.

Jumlah penumpang MRT Jakarta turun drastis sejak Maret 2020. Target tahun 2020 untuk mencapai 100 ribu penumpang perhari turun menjadi hanya 27 ribu penumpang rata-rata perhari sehingga target menjadi tidak tercapai. Kegiatan konstruksi MRT Fase 2 juga mengalami perlambatan. Pembangunan Fase 2 yang semula ditargetkan selesai diakhir 2024 harus mundur ke 2025 dan 2027. Tingkat pendapatan juga mengalami penurunan.

Meski demikian, menurut William P. Sabandar, Direktur Utama MRTJ, masih ada sejumlah prestasi yang dicapai ditengah krisis 2020. Tiga anak usaha/perusahaan patungan berhasil dibentuk sebagai upaya untuk membangun integrasi sistem transportasi Jakarta yang efektif. MRTJ mendapatkan kepercayaan penugasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengkoordinir pengembangan sistem transportasi terintegrasi Jabodetabek. PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) lahir pada Februari 2020 dengan misi utama sebagai pengelola transportasi terintegrasi berbasis rel se-Jabodetabek. Lalu disusul pada September 2020, lahir PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) dengan mandat mengelola pengembangan TOD. Terakhir pada Desember 2020, lahir PT Jaklingko Indonesia, dengan misi utama mengintegrasikan sistem tarif dan tiket se-Jabodetabek. Ketiga pengembangan ini secara tidak langsung menempatkan MRTJ sebagai perusahaan induk yang akan secara stratejik mengkoordinasikan pengembangan transportasi terintegrasi Jakarta. Secara keseluruhan di tahun 2020, MRTJ berhasil menjalankan mandat utamanya “Bangun, Operasikan dan Kembangkan (BOK)” sambil melakukan upaya ekspansi peran stratejik dalam konteks pengembangan integrasi sistem transportasi Jakarta.

“Semua dilakukan dengan mengedepankan tata kelola yang baik, dan strategi keberlanjutan bisnis demi mengatasi badai krisis yang menghantam secara luar biasa ini. Hanya dengan itu kapal kami berhasil melewati badai terberat 2020 dan mulai memasuki tahun perjuangan baru 2021.” Ungkap William.

2021: PEMULIHAN DAN PENGEMBANGAN

Perjalanan di 2021 dimulai MRTJ dengan menyiapkan tema kerja, yakni “Revive and Grow Sustainably”. Revive berarti kembali hidup, pulih, beraktivitas normal. Sedangkan Grow Sustainably berarti bertumbuh/berkembang secara berkelanjutan. Daya tahan yang terbentuk selama melewati badai krisis memungkinkan MRTJ untuk mempertahankan pertumbuhan secara lestari.

“Strategi utama kita adalah tetap mengutamakan GRC yang taat pada penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, sambil melakukan berbagai langkah pemulihan dan bergerak maju menjalankan misi utama dan mandat pengembangan.” Jelas William.

Dalam kerangka tersebut, meminjam strategi sepakbola, kita akan menjalankan Strategi 4-5-2, yang mana 4 adalah Strategi Dasar, 5 sebagai Strategi Tengah, dan 2 sebagai Strategi Depan.

4 komponen utama dari Strategi Dasar adalah:

Lalu 5 komponen dari Strategi Tengah adalah:

Terakhir, ada 2 komponen dari Strategi Depan atau ujung tombak, yang akan dilihat dan dirasakan oleh publik, yaitu:

Strategi 4-5-2 ini akan dilaksanakan dengan taktik “total football”, dimana seluruh unit dan insan MRTJ saling mengisi dan bergerak kompak dan bersama-sama menjalankan strategi ini. “Tidak boleh ada ego direktorat, ego divisi, ego departemen, ego seksi, ataupun ego-ego kelompok lainnya. Semua unit dan insan MRTJ harus bergerak kompak dan saling mengisi sehingga tidak ada area kosong yang dapat menjadi titik masuk bagi serangan lawan. Hanya dengan Strategi 4-5-2 ini, yang dilaksanakan dengan taktik “total football”, MRTJ dapat menjalankan misi Revive and Grow Sustainably dengan berhasil.” tegas William.

Lebih lanjut menurut William, strategi tersebut akan dijalankan dengan pola dan tata kerja baru yang tentunya akan disesuaikan dengan lingkungan baru yang terbentuk sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Berikut adalah beberapa poin pola kerja baru yang akan diadopsi sebagai tata kerja MRTJ tahun 2021 dan seterusnya:

Tak hanya pola kerja baru yang ditumbuhkan, tetapi ekosistem yang mendukung tumbuhnya pola kerja baru tersebut juga akan diciptakan . Ekosistem yang dimaksud dirangkum dalam 4 (empat) poin utama yakni:


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved