PT Pupuk Indonesia

Pupuk Indonesia Program Keberlanjutan untuk Tingkatkan Reputasi

Pupuk Indonesia Program Keberlanjutan untuk Tingkatkan Reputasi

Hasil pemeringkatan laporan keberlanjutan tingkat Asia atau Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) tahun 2020 yang diselenggarakan oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR) me­nempatkan PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai salah satu (dari lima) perusahaan yang meraih rating Platinum. Kriteria tambahan rating Platinum dibandingkan rating Gold, menurut Prof. Eko Ganis Ph.D, Ketua Dewan Juri ASRRAT 2020, antara lain, laporannya disusun berdasarkan standar Global Reporting Initiatives (GRI) dan telah dilakukan assurance/audit oleh pihak Kantor Jasa Assurance yang kredibel. Eko menjelaskan, tahun 2020 proses penilaian laporan dilakukan oleh 21 assessor, yang merupakan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka semua punya kompetensi sebagai assessor karena telah memiliki sertifikat spesialis laporan keberlanjutan yang dikeluarkan oleh NCSR dan disebut Certified Sustainability Reporting Specialist.

Bakir Pasaman, Direktur Utama Pupuk Indonesia

Menurut Bakir Pasaman, Direktur Utama Pupuk Indonesia, perusahaannya secara konsisten menerbitkan Sustainability Report sejak 2013. Inisiatif ini dilakukan sebagai wujud komitmen Pupuk Indonesia terhadap prinsip Tripple Bottom Line yakni People, Planet dan Profit. “Laporan keberlanjutan atau sustainability report ini juga merupakan sarana akuntabilitas perusahaan kepada publik mengenai kontribusi perusahaan dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial, di samping kontribusi perusahaan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” Bakir menjelaskan.

Rujukan laporan keberlanjutan Pupuk Indonesia disusun secara ketat menggunakan standar GRI yang dikeluarkan oleh Global Sustainability Standard Board (GSBB) dengan opsi Standard GRI Komprehensif. Selain itu, juga merujuk ke POJK tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

Sebagai emiten, Bakir menegaskan, Pupuk Indonesia mendukung pelaksanaan keuangan berkelanjutan karena sejalan dengan spirit perusahaan, yaitu menjalankan usaha dengan menjaga kese­imbangan antara pertumbuhan ekonomi (profit), kepedulian sosial (people), dan tanggungjawab lingkungan (planet). “Melalui laporan inilah kami mengkomunikasikan capaian kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kami juga meneguhkan komitmen kami dalam menghasilkan produk yang berkualitas, ramah lingkungan dan aman digunakan” katanya.

Ada tiga hal penting yang dituangkan dalam laporan keberlanjutan perusahaan ini, Pertama, pertumbuhan ekonomi, yang terdiri dari optimalisasi kinerja operasional, maksimalisasi kinerja keuangan, penetrasi pasar, dan peningkatan keandalan pabrik.

Kedua, tanggungjawab lingkungan, yang terdiri dari: penerapan sistem manajemen lingkungan dan manajemen energi, penerapan prinsip 3R (reuse, reduce, recycle) dalam kegiatan operasional, serta disclosure dampak lingkungan (penggunaan energi, air, emisi, limbah).

Dan, ketiga, kepedulian sosial, yang terdiri dari optimalisasi SDM, upaya menjunjung tinggi kesetaraan, upaya menjadikan kepuasaan konsumen sebagai prioritas, serta pemberdayaan dan pengembangan masyarakat melalui program CSR (Corporate Social Responsibility).

Direktur Keuangan dan Investasi PT Pupuk Indonesia (Persero) Eko Taufik Wibowo yang mendampingi Bakir Pasaman dalam wawancara menambahkan bahwa laporan keberlanjutan Pupuk Indonesia telah melalui proses assurance oleh pihak independen berdasarkan ISAE3000 “Assurance Engagement other than Audits or Reviews of Historical Financial Information” sesuai dengan tipe 2 assurance engagement AA100AS (2008). Selain itu, untuk memastikan laporan ini sudah sesuai dengan Standar GRI, Pupuk Indonesia menunjuk NCSR untuk melakukan pemeriksaan GRI Standards in Accordance Check.

Ada enam program keberlanjutan yang dijalankan Pupuk Indonesia yang menyangkut aspek Triple P (people, planet, profit).

Pertama, optimalisasi sumber daya dengan program efisiensi energi, air, dan bahan baku lainnya.

Kedua, perlindungan keanekaragaman hayati, antara lain dengan menetapkan Taman Keanegaragaman Hayati di Pupuk Kujang serta penanaman mangrove dan terumbu karang buatan di Bontang.

Ketiga, pengendalian emisi untuk meminimalkan emisi udara, limbah cair, dan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

Keempat, program tanggung jawab sosial perusahaan dan bina lingkungan, antara lain penanganan bencana, pendidikan, kesehatan, sarana prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, penghapusan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat dan dukungan program-program lain yang diinisiasi Kementerian BUMN.

Kelima, peningkatan kompetensi SDM dengan pendidikan dan pelatihan, penilaian pekerja terukur.

Dan, keenam, perlindungan keselamatan kerja terhadap karyawan ataupun kontraktor serta pelayanan kesehatan kepada karyawan dan kontraktor.

Berbicara prestasi, Pupuk Indonesia memperoleh pengakuan di bidang pengelolaan lingkungan, energi dan tanggungjawab sosial. Anak usaha Pupuk Indonesia, yakni PT Pupuk Kalimantan Timur, meraih Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Anak usaha lainnya, seperti PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kujang, dan PT Petrokimia Gresik, mendapatkan Proper Hijau. Pupuk Indonesia Group juga meraih Stewardship Champions dari International Fertilizer Association (IFA), Energy Management Leadership Awards (UNIDO), Asean Energy Management Awards (Asean Ministry of Energy), dan lain-lain. Menurut Bakir, program keberlanjutan yang dijalankan Pupuk Indonesia berdampak positif terhadap kinerja bisnis perusahaan. “Program keberlanjutan membangun dan meningkatkan reputasi perusahaan, sehingga perusahaan dikenal sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan beretika sehingga mendapatkan kepercayaan yang lebih luas dari pemangku kepentingan dan masyarakat,” katanya.

Ke depan, agar program keberlanjutan semakin bagus, Pupuk Indonesia akan mengimplementasikan Corporate Shared Value dengan meningkatkan keuntungan dan keunggulan kompetitif, seraya aktif berpartisipasi memajukan masyarakat dan komunitas. “Ini dapat dilakukan dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap rantai nilai perusahaan,” ujar Bakir.§


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved