Business Update

Strategi HR Maybank Indonesia agar Semakin Kokoh di Era Disrupsi

Strategi HR Maybank Indonesia agar Semakin Kokoh di Era Disrupsi

Tak kenal lelah dalam berinovasi dan membuat inisiatif baru memang harus menjadi prinsip para top leader agar perusahaan yang dikelolanya bisa terus survive dan tumbuh melaju di era yang semakin menantang belakangan ini. Bila insiatif dan inovasi berhenti dijalankan, tunggu saja, pasti akan segera kalah di medan persaingan.

Terlebih saat ini, faktor penentu sukses bisnis sudah semakin beragam, sehingga dibutuhkan banyak kompetensi baru dan kemampuan beradaptasi. Penyebabnya adalah adanya penetrasi teknologi, munculnya gelombang angkatan kerja baru, dan perubahan peta kompetisi di pasar.

Prinsip inovasi yang terus-menerus itu juga dijalankan manajemen PT Maybank Indonesia, khususnya di bidang manajemen human resources (HR). Untuk meningkatkan level pengelolaan sumber daya manusia (SDM), baru-baru ini Maybank Indonesia meluncurkan program baru yang disebut ELEVATE, singkatan dari Engage, Level-up, Digital Ready.

ELEVATE pada prinsipnya merupakan platform virtual learning dengan konten beragam (festival) sebagai fasilitas pembelajaran bagi karyawan Maybank yang disebut Maybanker. “ELEVATE merupakan salah satu buah dari pivoting yang kami lakukan dalam upaya pengembangan Maybankers di tengah kondisi pandemi saat ini,” tutur Irvandi Ferizal, Human Capital Director Maybank Indonesia.

Setidaknya ada tiga alasan yang melatarbelakangi Maybank menelurkan program ELEVATE. Pertama, Maybank percaya, dengan pembelajaran terus-menerus yang dikembangkan pada program ini, diharapkan setiap karyawan memiliki growth mindset ketika menghadapi berbagai situasi dalam pekerjaan mereka. Karena itu pula, kampanye #LearningNeverStops menjadi salah satu yang digencarkan Maybank sejak tahun 2020 guna mendorong karyawan terus belajar dan berkarya meskipun di masa pandemi.

Alasan kedua, sejak 2018 Maybank memang telah memperkenalkan program Future-Ready Skills kepada Maybankers. Program ini juga tak lepas dari konsep dan strategi pengelolaan SDM Maybank Indonesia yang memang menjadikan future ready sebagai salah satu fokus.

Ya, selain fokus pada Capability, Capacity, dan Culture, Maybank memang serius membangun kesiapan kapabilitas future ready guna memperkuat penerapan high performance culture. Nah, platform ELEVATE yang dibuat ini sangat membantu dalam hal kesiapan digital karyawan, khususnya terkait pembelajaran.

Maklum, selama ini sudah banyak kemajuan dan hasil transformasi yang dicapai dari tiap-tiap unit kerja sebagai buah dari berbagai program dan forum kelas yang telah dijalankan. Karya dan pencapaian itu bisa ditampilkan di platform ELEVATE.

“Melalui ajang ELEVATE, para Maybanker dapat belajar bagaimana unit kerja lain mengaplikasikan Future-Ready Skills dalam program kerjanya, serta mendapat pengetahuan baru dari para ahli melalui kelas-kelas yang diadakan,” kata pria yang pernah menjadi direktur bidang SDM di TNT Indonesia, Nokia Siemens Networks, dan Mondelez Indonesia itu.

Alasan ketiga, pandemi berdampak banyak pada organisasi. Karyawan tak lagi bisa bertatap muka. Hal itu berpotensi memengaruhi motivasi dan kesehatan mental mereka, yang bisa berdampak pada produktivitas. “Karena itu, kami lihat ada kebutuhan untuk menghadirkan konsep baru yang fresh, unik, dan dapat memberikan pengalaman bagi para Maybanker untuk tetap merasa terhubung dengan rekan-rekan lainnya meskipun secara virtual,” kata Irvandi.

Di sisi lain, hal itu juga sebagai implementasi misi Maybank yang ingin melakukan humanising financial services melalui pelayanan nan relevan dan inovatif. Otomatis, nilai-nilainya pun mesti diinternalisasi di dalam perusahaan.

Sesuai dengan judulnya, ELEVATE, Maybank menyasar beberapa tujuan. Antara lain, ingin menghadirkan tidak sekadar kelas training virtual, tetapi sebagai wadah (platform) bagi Maybanker untuk bisa mengikuti pengalaman virtual yang unik, sehingga meningkatkan rasa engagement sesama Maybanker, juga dengan bank.

Selain itu, tentu saja, untuk meningkatkan pengetahuan para Maybanker, baik dalam bidang digital skill maupun soft skill yang dibutuhkan. Terlebih, di dalam platform itu pun terdapat banyak pembelajaran dengan narasumber beragam yang saling berbagi ilmu.

Irvandi Ferizal, Human Capital Director PT Bank Maybank Indonesia Tbk

Melalui platform ini, diharapkan Maybankers tidak hanya paham tentang berbagai pengetahuan terkini, tetapi juga fasih dalam menggunakan berbagai platform digital. Dengan demikian, platform ini diharapkan pula bisa membantu pengembangan digital readiness karyawan. Hal itu penting agar mereka mampu beradaptasi dengan beragam teknologi baru yang akan berdatangan di masa depan.

Program ELEVATE dibuka dengan sesi Leadership Mentoring oleh Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria. Pada sesi tersebut, Taswin selaku Presiden Direktur berbagi pengalaman dalam menghadapi berbagai perubahan sepanjang kariernya, serta memaparkan pandangan dan sikap yang diperlukan untuk menghadapi masa depan.

Pemateri di ELEVATE datang dari eksternal dan internal. Untuk pembelajaran dari pihak eksternal, dihadirkan sesi The Guru Series dan Mini Classes, mengundang pakar atau narasumber yang relevan.

Lebih detailnya, pada tiga sesi The Guru Series, topik yang dibahas adalah Human Centered Design, Data-Driven Decision Making, dan Sustainable Finance. Adapun pada sesi Mini Classes, dibawakan topik-topik ringan untuk pengetahuan dan pengembangan soft skill, seperti Cyber Security, Push Your Limit in the New Era, Skills that You Need for Future, dan Cerdas Mengelola Keuangan.

Pembelajaran internal (dari sesama Maybanker) difasilitasi melalui fitur Virtual Booth. Informasi mengenai program digitalisasi utama di Maybank dapat diperoleh dengan mengunjungi booth tersebut.

Pada program ELEVATE juga diadakan kompetisi Digital & Future Showcase. Tiap unit kerja bisa mempresentasikan inisiatif perbaikan proses ataupun digitalisasi yang menerapkan Future-Ready Skill. Inisiatif yang memiliki dampak paling signifikan, dan menjadi solusi bagi Maybank, akan ditetapkan sebagai pemenang kompetisi ini. Yang pasti, melalui Virtual Booth dan kompetisi tersebut, Maybankers lain bisa menjadi lebih tahu terhadap berbagai kemajuan yang telah dicapai bersama sebagai bank.

Yang jelas, untuk membangun engagement peserta, pada platform ELEVATE sengaja dihadirkan fitur berbasis virtual reality, virtual photobooth, dan berbagai permainan seru seperti Treasure Hunt dan Quiz, sehingga peserta lebih antusias dan tidak bosan. “ELEVATE merupakan salah satu inisiatif kami untuk membuat Maybankers lebih digital ready,” kata Irvandi.

Maybank kini memang tengah merancang program-program baru untuk menghadapi perkembangan digital, baik dari sisi teknis (seperti data analytics, design thinking, future communication, cyber risk) maupun sisi leadership. Tim Human Capital (HC) juga terus mempromosikan growth mindset yang dibutuhkan sebagai modal Maybankers agar memiliki perilaku agile.

“Cara yang kami gunakan, menyediakan berbagai platform digital learning yang dapat diakses secara mandiri oleh setiap Maybankers. Kami usung ini dalam program #BeABetterMe untuk mendorong karyawan agar terus memperkaya pengetahuan dan menambah skill baru,” Irvandi memaparkan.

Menurutnya, di perusahaannya memang sudah dibiasakan melakukan transformasi secara terus-menerus agar selalu unggul dan mampu memberikan pelayanan terbaik. Dalam mengembangkan karyawan, selama ini pihaknya berpedoman pada sembilan kompetensi utama yang menjadi acuan untuk dikembangkan. Antara lain, Spirit of Achievement, Cultivating Relationships, Customer Centricity, Innovation and Change, dan Navigating Complexity.

“Jika dapat disederhanakan, kami rasa yang menjadi kunci adalah kemampuan learning agility. Seluruh kompetensi di atas dapat tercapai jika seseorang mempunyai learning agility yang baik,” kata Irvandi. Dengan learning agility, artinya karyawan mau dan siap belajar hal-hal baru.

Di Maybank Indonesia, yang menjadi sponsor utama pada perubahan digital ialah Dewan Direksi. Mereka dibantu beberapa pemimpin unit kerja sebagai champion untuk mempertajam pengembangan skill yang diperlukan dalam disrupsi digital.

Selain itu, juga dilibatkan karyawan yang punya talenta sebagai agent of change pada area skill yang berbeda-beda. Misalnya, di area Future Communication, ada 25 brand evangelist yang memperkenalkan penggunaan media sosial untuk menceritakan pengalaman perbankan. Di area Data-Driven Decision Making, dibuat satu tim khusus yang memimpin transformasi pengelolaan dan pengolahan data. Selain itu, kini juga sedang dibentuk agent of change untuk Human Centered Design.

Sudah tentu, berbagai program pengembangan tersebut dikomunikasikan ke karyawan agar mereka bisa mengikutinya dengan baik. Untuk mengomunikasikannya, Maybank mengedepankan aspek transparansi, kepercayaan, dan kekinian.

Dalam hal ini, cara komunikasinya menggunakan nilai-nilai employee value proposition (EVP) Maybank Indonesia yang dibagi ke dalam lima struktur komunikasi agar lebih mudah dipahami. Yaitu, Been Safety & Protected (#SafetyisAmMust), Been Communicated & Energized (#StayConnected& Engaged), Been Cared For (#CareForYouandMe), dan Been Productive (#LeadbyLearn).

Menurut Irvandi, semua inisiatif yang dibuat harus mencakup salah satu dari lima unsur tersebut, lalu dikemas dalam bentuk yang lebih komprehensif dengan menggunakan slogan (tagline). Misalnya, #SafetyIsAMust digunakan untuk program karyawan yang berhubungan dengan kesehatan, keselamatan kerja, dan Covid-19 awareness. Contoh lain, slogan #LeadbyLearn digunakan untuk program pengembangan dan peningkatan skill karyawan.

Selain fokus pada nilai-nilai EVP, implementasi program-program komunikasi di Divisi HC harus melalui studi perancangan dengan melihat pada background & objective yang jelas dan terukur. Juga mesti melibatkan target audience tertentu agar konten dan pesan yang dibuat tepat sasaran.

Konten pesan pun diupayakan agar tepat, demikian pula jenis pendekatan dan media yang akan digunakan (kanal video/poster/melalui leaders/medsos). “Kami juga mendengarkan feedback karyawan untuk mengukur efektivitas keberhasilan komunikasi suatu program,” kata Irvandi yang juga aktif sebagai Ketua Forum Human Capital Perbankan Indonesia periode 2020-2022 ini.

Pendekatan komunikasi lain yang sering digunakan Maybank, di antaranya melalui kanal MyHR2u dan surat elektronik (e-mail). Bila pesan yang disampaikan merupakan program wajib bagi Maybankers, akan langsung Pop-Up melalui e-mail dan terdapat To Do List yang harus dikerjakan pada saat Maybankers menggunakan platform MyHR2u (Employee Self-Service). Sejauh ini, pendekatan melalui mandatory MyHr2u ini merupakan salah satu cara yang paling efektif.

Kendati demikian, Maybank Indonesia masih punya banyak kanal komunikasi lain. Komunikasi melalui Call Tree, misalnya, juga dipakai dan sejauh ini cukup efektif, yakni melalui Agent of Change Business Human Capital yang melakukan komunikasi melalui leaders di direktorat masing-masing. Para leader itu biasa menyampaikan pesan ke tiap-tiap unit kerja melalui media WhatsApp Group atau pada saat virtual monthly meeting yang diadakan di setiap direktorat.

Masih ada kanal komunikasi lainnya, yaitu melalui para brand evangelist, yakni karyawan yang telah diseleksi dan dididik untuk menjadi Communication Champion. Jangan lupa pula, di Maybank juga ada kanal komunikasi yang digunakan sangat masif, yaitu MyNet. Aplikasi informasi MyNet ini sudah dipakai seluruh Maybanker. Belum lagi, di Maybank ada pula Instagram HappyMaybankers dan broadcast melalui LINE Mayang2U dan WhatsApp Broadcast.

Irvandi menandaskan, untuk menjaga produktivitas di era pandemi, tim HC Maybank memang serius mengembangkan ekosistem virtual. Tak mengherankan, banyak aktivitas program virtual, selain ELEVATE, ada juga Virtual Happy Hour (music jam), BOD Reach Out, dan Work from Anywhere Socialization.

Pihaknya memang sengaja memaksimalkan Maybank Learning Academy sebagai studio penunjang event-event virtual. Diharapkan, penggunaan kanal komunikasi yang masif dan saling mendukung tersebut (omnichannel) akan memberikan peran yang semakin besar kepada HC sebagai agent of change semua insiatif transformasi.

Yang jelas, berbagai inisiatif HR tersebut dimuarakan agar Maybank Indonesia terus mampu memenuhi kebutuhan nasabah dengan memberikan inovasi solusi yang lebih cepat, mudah, dan nyaman. Bagi Irvandi, memimpin tim SDM di Maybank Indonesia memberikan tantangan tersendiri.

Pasalnya, menurut dia, organisasi Maybank sangat dinamis seiring dengan perubahan perilaku nasabah bank. Terlebih, karyawan Maybank Indonesia kini 70%-nya merupakan generasi milenial dan generasi centennial.

Belum lagi, kompetisi di industri perbankan yang makin ketat menuntut penyiapan aspek kapabilitas dan kapasitas karyawan secara terstruktur dan cepat. Ditambah adanya fakta gelombang transformasi digital yang juga menambah pekerjaan baru bagi perusahaan, yakni harus melakukan program upskilling dan reskilling karyawan.

Sejauh ini, sejumlah terobosan peran HC di Maybank sudah sangat nyata. Contohnya, fungsi divisi HR telah berkembang semakin kuat, “Not just as business partner, but also as business player,” kata Irvandi.

Dalam hal itu, tim HC Maybank aktif membantu divisi bisnis, misalnya menggunakan HC community/network sebagai referral bisnis, memanfaatkan jalur karyawan ke bisnis, mengoptimalkan jalur karyawan untuk menjadi brand evangelist, dan aktif mengkaji produktivitas karyawan. HC pun membantu penyiapan pemimpin masa depan melalui Young Talent Pipeline Program dan Preparation Leader to Next Level Program.

Jangan lupa, tim HC juga aktif mendorong akselerasi digitalisasi, memperkuat employee experience di organisasi, serta memperkuat employer branding dengan menampilkan dan melakukan sharing praktik HC di berbagai universitas, komunitas, dan asosiasi. Irvandi juga berusaha membangun kepercayaan diri tim HC serta mendorong mereka agar berinovasi dan melahirkan learning organization culture di perusahaan.

Tim HC Maybank sejauh ini sudah merenovasi fasilitas Maybank Academy menjadi akademi yang modern, kekinian, dan berorientasi digital. Tak hanya itu, juga sudah mentransformasi Learning Management System (LMS) menjadi Learning Experience Program (LXP), bahkan sudah mengenalkan platform belajar dengan konsep learning wallet. “Inisiatif Future-Ready Organization juga kami sebarkan secara luas,” ujarnya.

Yang menarik, berbagai program yang diluncurkan saat ini telah banyak yang diikuti dengan aplikasinya dalam suatu project ataupun assignment. Beberapa project dari tiap-tiap unit kerja pun sudah ditampilkan pada event ELEVATE Juni lalu. Hal tersebut jelas bisa menjadi ajang benchmark bagi unit kerja lain yang juga memiliki project.

Bila dilihat dalam bingkai yang lebih besar, program ELEVATE tentu bisa dipandang sebagai cara Maybank Indonesia dalam memberikan kesempatan pengembangan diri kepada karyawan. Hal itu memang menjadi perhatian serius manajemen HC Maybank.

Tim HC ingin agar perusahaan memberikan treatment yang baik kepada karyawan dalam hal pengembangan diri, dengan memberikan pengembangan peta perjalanan karier yang jelas, memberikan program penghargaan karyawan, serta menyediakan kegiatan aktualisasi diri yang memadai. “Kami ingin menjadikan Maybank Indonesia sebagai perusahaan terbaik bagi karyawan untuk berkarier dan mencapai potensi terbaiknya,” kata Irvandi menegaskan.

Berbagai upaya itu tampaknya tak sia-sia. Dalam beberapa tahun terakhir sederet penghargaan di bidang HR sudah diterima Maybank Indonesia. Contohnya, selama enam tahun terakhir, Maybank Indonesia dinobatkan sebagai Best Companies to Work For in Asia dalam HR Asia Award.

Penghargaan itu sejalan dengan hasil Employee Engagement Survey yang dilakukan Maybank Indonesia melalui pihak ketiga, yaitu Indeks Sustainable Engagement Maybank Indonesia berada di atas norma High Performing Companies. Tentu saja, kehadiran program ELEVATE dengan berbagai konten pembelajaran di dalamnya diharapkan semakin memperkuat keunggulan Maybank Indonesia di pentas persaingan.§


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved