Capital Market & Investment

Acset Revisi Target Kontrak Baru 2017 Jadi Rp7,5 Triliun

Acset Revisi Target Kontrak Baru 2017 Jadi Rp7,5 Triliun

PT Acset Indonusa Tbk (ACSET) mengumumkan revisi target untuk kontrak baru di tahun 2017 ini. Pada 2016 lalu, ACSET menargetkan akan mencapai Rp4,5 triliun di tahun 2017, tetapi ternyata setelah kuartal I tahun ini ACSET telah melampaui target dengan total nilai Rp6,9 triliun. “Jadi kami revisi target tahun 2017 jadi Rp7,5 triliun, target ini juga dicanangkan sesuai dengan kemampuan kami, karena kan pertumbuhan kami juga tidak terlalu agresif,” ujar Presiden Direktur ACSET, Jeffrey Gunadi Chandrawijaya.

Kontrak baru tersebut di antaranya adalah tol Jakarta – Cikampek II elevated, yang merupakan kerja sama operasi (KSO) dengan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Kedua pihak melakukan penandatanganan kontrak dengan PT jasamarga jalanlayang Cikampek dengan nilai sebesar Rp13,5 triliun (termasuk PPN) untuk pengadaaan jasa pemborongan pekerjaan pembangunan jalan tol tersebut sepanjang 38,6 km dari Cikunir hingga Karawang Barat dengan lama pengerjaan 24 bulan.

Dalam KSO ini, WSKT memiliki porsi sebesar 51% dan mengerjakan ruas dari Cikunir hingga Cikarang sepanjang 19,7 km. Sedangkan ACSET memiliki porsi sebesar 49% dan mengerjakan ruas dari Cikarang hingga Karawang Barat sepanjang 18,9 km.

Setelah right issue sebesar Rp600 miliar tahun lalu, menurut Jeffrey, tahun ini sumber pendanaan ACSET akan mengandalkan dari internal, shareholder loan, dan pinjaman bank. “ Tapi kami coba kelola belanja modalnya tidak agresif dulu, kami akan hati-hati sampai menemukan equilibrium baru,” ujar Jeffrey. Ke depan, ACSET masih menggunakan strategi KSO untuk mengerjakan proyek besar dan bidang pekerjaan yang masih baru bagi perusahaan ini.

Dalam RUPST, ACSET mengumumkan telah membukukan laba bersih 2016 sebesar Rp68,3 miliar, meningkat 63% dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Nilai tersebut disetujui untuk dibagikan sebagai dividen sebesar Rp39 per saham, setara dengan Rp27,3 miliar atau 40% dari total laba bersih. Pemegang saham juga menyetujui penggunaan laba bersih untuk menambahkan dana cadangan ACSET sebesar Rp4 miliar, setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Sementara itu, sisa laba bersih sebesar Rp37 miliar diputuskan untuk dicatat sebagai laba ditahan perusahaan.

Hasil RUPST juga menyetujui peningkatan kepemilikan saham dalam entitas anak perusahaan, yaitu PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia (BINKEI), sebesar Rp28,7 miliar dengan cara mengambil sham baru. BINKEI merupakan anak perusahaan ACSET yang bergerak di bidang mekanikal, elektrikal dan plumbing (MEP). Kini, BINKEI tengah terlibat dalam pengerjaan beberapa proyek diantaranya MRT jakarta dan Gedung Indonesia 1. Dengan peningkatan kepemilikan saham ini akan meningkatan kemampuan finansial BINKEI yang dapat menunjang kegiatan bisnis dan usaha perusahaan dalam jangka panjang.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved