Capital Market & Investment

Anak Usaha Garuda Bidik Laba Bersih Tumbuh 10%

Tazar Marta Kurniawan, CEO GMFI di hanggar pesawat Bandara Soekarno-Hatta. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, optimistis mengalami perbaikan kinerja di tahun ini. Perseroan meyakini tahun ini akan kembali membukukan pertumbuhan pendapatan seiring dengan ekspektasi peningkatan aktivitas penerbangan untuk Grup Garuda serta terus tumbuhnya perolehan pendapatan dari perawatan pesawat non Grup Garuda.

Direktur Utama GMFI, Tazar Marta Kurniawan, mengemukakan memasuki tahun 2020, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 5% dengan pertumbuhan laba bersih sekitar 10% dibandingkan proyeksi pendapatan serta laba bersih di tahun 2019. Target kenaikan pendapatan di tahun ini akan diikuti langkah efisiensi seperti mengoptimalkan kapabilitas yang dimiliki dan juga memaksimalkan penggunaan Part Manufacturing Approval.

Melalui efisiensi yang sejalan dengan ekspansi bisnis, GMFI optimis dapat kembali memperkuat kiprahnya di dunia. “Tahun ini kami optimistis akan ada peningkatan untuk pendapatan dari grup seiring dengan rencana penambahan armada. Dari non grup kami menargetkan pekerjaan redelivery meningkat menjadi 35 proyek dari sebelumnya 14 proyek di tahun 2019” ungkap Tazar pada paparan publik di Tangerang, Banten, (28/1/2020). Pada tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$50 juta yang sebagian besarnya dialokasikan untuk ekspansi bisnis baik secara organik dan non-organik.

Posisi GMFI sebagai pemain utama dalam jasa MRO (Maintenance, Repair & Overhaul) di Asia maupun global menjadi modal yang kuat untuk terus tumbuh. “Customer kami dari non-group terus meningkat, terkhusus maskapai penerbangan internasional, ini yang akan menjadi fokus kami ke depan”, ungkap Tazar.

Di tahun 2019, GMFI berhasil menduduki posisi Top 9 Global Airframe MRO yang dianugerahi oleh Aviation Week dengan survei terhadap jam kerja lantaran perseroan berhasil mencapai angka 3,2 juta manhour sold. Penghargaan tersebut semakin mengukuhkan posisi GMFI sebagai pemain global di industri MRO dunia.

Pada tahun yang sama, kinerja perseroan mendapat tantangan dari turunnya jam terbang pesawat domestik, termasuk yang dialami Grup Garuda (Garuda dan Citilink). Faktor financial charge juga menjadi salah satunya karena tantangan yang dihadapi maskapai di seluruh penjuru dunia saat ini berujung pada customer yang mengalami kesulitan bayar yang berdampak terhadap operasional GMFI. Selain itu, peningkatan proporsi bisnis engine yang bersifat material intensive dan technology intensive juga berkontribusi terhadap kenaikan beban material dan sub contract.

Dalam waktu dekat, perseroan juga akan menambah kapasitas operasional dengan menargetkan pengoptimalan hangar di Denpasar, Surabaya, dan Pondok Cabe. Penambahan ini untuk mengakomodasi kenaikan pemesanan di tahun ini mengingat kondisi utilitas hangar saat ini yang telah mencapai 100%.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved