Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Astra Bagikan Dividen Rp8,67 Triliun

Astra Bagikan Dividen Rp8,67 Triliun
Jajaran Direksi PT Astra International Tbk.

Laba bersih konsolidasi PT Astra International Tbk. per 31 Desember 2018 tercatat Rp 21,6 triliun. Dari angka tersebut, sebesar Rp 8,67 triliun atau Rp214,13 setiap saham dibagikan sebagai dividen tunai. Sementara sisa Rp13 triliun dibukukan sebagai laba ditahan.

Henry Tanoto, Direktur Astra International Tbk., dalam Press Conference Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta (25/4/2019), menjelaskan, penjualan mobil di kuartal pertama 2019 turun 13 persen. Penyebab utamanya terjadi sikap wait and see menjelang Pemilu. “Jadi harapan kami setelah Pemilu, market bisa kembali pulih,” ujarnya.

Meskipun secara total market penjualan mobil terjadi penurunan 13 persen, Astra hanya mengalami penurunan 5 persen. Jadi, pangsa pasar Astra kini meningkat hingga 53 persen. Prijono Sugiharto, Direktur Utama Astra International Tbk., menekankan, pihaknya ingin mempertahankan pangsa pasar di 50an persen.

Sementara itu, dari penjualan motor terjadi peningkatan secara total market. “Kami menyiapkan stok untuk menjelang Lebaran karena biasanya di bulan sebelum Lebaran itu sales bisa naik sekitar 20 persen,” ungkap Johannes Loman, Direktur Astra International Tbk.

Mengenai kaitan kondisi tersebut dengan keberadaan platform transportasi online seperti Gojek dan Grab, itu tidak memberikan dampak terhadap penjualan. Johannes mengaskan bahwa mereka juga menggunakan kendaraan-kendaraan Astra.

Pada 2017, perseroan telah mengalokasikan capex Rp 23 triliun dan Rp 40 triliun pada tahun 2018. Sementara itu, perkiraan tahun 2019 capex Astra sekitar Rp 30 triliun. “Tapi, kalau ada suatu bidang yang ingin kami masuki dan menggiurkan tentu saja kami akan berusaha untuk belanja modal dan investasi,” ujar Prijono.

Perihal maraknya mobil listrik yang di berbagai belahan dunia, Hendry mengatakan bahwa secara teknologi astra siap untuk mobil listrik. Namun, pihaknya harus melihat kesiapan dari market terlebih dahulu. “Misalnya infrastruktur charging, regulasi pemerintah, dan customer behaviour dalam mengendarai kendaraan. Hybrid merupakan milestone awal yang possible bisa berjalan dengan baik untuk cita-cita pemerintah terkait saving energy dan emisi rendah,” kata Hendry.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved