Financial Report Capital Market & Investment

Bank Banten Jajaki Kerja Sama Fintech

Agus Syabarrudin, Dirut Bank Banten. (Foto : BEKS)

PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) akan mengembangkan analisis big data dan business intelligence sehingga dapat diselaraskan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi pada masa mendatang. “Kami juga akan memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan perusahaan financial technology (fintech) untuk mengembangkan potensi bisnis usaha UMKM guna pertumbuhan perekonomian daerah Banten,” ujar Agus Syabarrudin, Dirut Bank Banten di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSTLB) di Serang, Banten, Kamis (20/5/2021). RUPSTLB ini dihadiri oleh pemegang saham mewakili 78,278% atau sejumlah 34.318.742.906 lembar saham dari seluruh jumlah saham yaitu 43.842.343.952 lembar saham yang dikeluarkan perseroan.

Bank Banten menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2020. Laporan Tahunan menyajikan kinerja keuangan Bank Banten tahun 2020 serta langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan institusi sebagai Bank Pembangunan Daerah, penyelarasan proses bisnis dan layanan, akselerasi transformasi digital, pengembangan SDM yang profesional dan penyempurnaan tata kelola perusahaan. Melanjutkan transformasi untuk pertumbuhan usaha yang berkelanjutan serta dukungan dari pemegang saham pengendali terakhir, maka perseroan telah melakukan langkah strategis dalam upaya perbaikan struktur keuangan.

Perseroan berhasil mencatatkan milestone penting dengan mendapatkan penguatan permodalan oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui PT Banten Global Development dalam aksi korporasi melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI sebesar Rp 1,55 triliun. Hal tersebut berdampak pada peningkatan yang signifikan dengan ekuitas sebesar Rp 1,36 triliun, meningkat 147,77% dari tahun 2019 sebesar Rp 549,53 miliar.

Sehingga rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Perseroan meningkat menjadi 34,75% dari tahun sebelumnya sebesar 9,01%. “Penetapan Dana Setoran Modal Bank Banten adalah cerminan dukungan dan kepercayaan yang besar dari Pemegang Saham Pengendali Terakhir yaitu Pemerintah Provinsi Banten terhadap prospek usaha Bank Banten. Karena Bank Banten adalah simbol kemandirian Provinsi Banten sekaligus lokomotif kebangkitan perekonomian Banten,” tutur Agus.

Dalam rangka perbaikan kinerja ke depan, perseroan melanjutkan upaya peningkatan efisiensi terhadap pos-pos biaya. Perseroan juga memperbaiki kualitas aktiva produktif, melalui penjualan Aset yang Diambil Alih (AYDA) dan pengelolaan penyelesaian kredit bermasalah melalui restrukturisasi, penagihan, dan penjualan agunan. “Dukungan permodalan yang semakin besar menjadi salah satu faktor bahwa pencapaian kinerja akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Kami berkomitmen untuk mengakselesarsi transformasi digital dalam upaya membangun keunggulan kompetitif berkelanjutan, khususnya di tengah pandemi,” jelas Agus. Harga saham BEKS pada Kamis ini menjadi Rp 84 atau meningkat sebesar 5% dari perdagangan sebelumnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved