Corporate Action Capital Market & Investment Corporate Action

Belanja Modal Sampoerna Agro Rp1 Triliun Tahun 2016

Belanja Modal Sampoerna Agro Rp1 Triliun Tahun 2016

Kendati tren harga minyak sawit masih menyust, PT Sampoerna Agro Tbk menyiapkan belanja modal pada 2016 sebesar Rp 1 triliun. Perseroan hendak meningkatkan produktivitas dengan membangun pabrik baru dan menanam kelapa sawit di lahan milik perseroan. Tujuan aksi korporasi Sampoerna Agro itu sebagai persiapan menghadapi peningkatan konsumsi CPO (crude palm oil) nasional di masa yang akan datang.

Sampoerna Agro memperoyeksikan konsumsi CPO (crude palm oil) domestik berpotensi meningkat apabila pemerintah merealisasikan pelaksanaan biodiesel B20 di tahun depan. Pemerintah menghelat program pencampuran 20% minyak nabati dengan solar atau dikenal B20. Sedangkan program B15 dilangsungkan pada tahun ini. Program ini diharapkan bisa mengerek harga CPO yang nantinya berdampak positif terhadap performa produsen CPO. Sejauh ini, kinerja keuangan produsen CPO tertekan karena harga CPO belum perkasa. Cuaca buruk El Nino sedikit mempengaruhi produktivitas kebun sawit.

Walau demikian, menurut Marc Louette, Wakil Presiden Direktur Sampoerna Agro,produktivitas sawit masih baik hasilnya lantaran rata-rata usia tanaman sawit di kebun inti milik perseroan lebih muda daripada kebun plasma. Produksi tandan buah segar (TBS) perseroan hingga September tahun ini naik 5%, menjadi 1,23 juta ton dari periode yang sama tahun lalu. Produksi TBS didukung oleh peningkatan produksi kebun inti sebesar 14% atau mencapai 691.393 ton. “El Nino memang berdampak ke produksi, tapi kami yakin produksi kami di tahun depan dan 2017 bisa meningkat karenan tanaman sawit di kebun inti rata-rata berusia 7 tahun,” jelas Marc di Investor Summit & Capital Expo 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Kamis (12/11/2015).

Marc menyakini program B20 akan berdampak terhadap kenaikan harga CPO. “Kami berharap pelaksanaan B20 akan meningkatkan harga CPO,” katanya Marc menambahkan perseroan menyiapkan capital expenditure alias capex sebesar Rp 1 triliun untuk meningkatkan produktivitas. “Kami juga berencana membangun pabrik kelapa sawit baru di tahun depan yang dananya diambil dari capex,” tambah Marc.

Direksi PT Sampoerna Agro Tbk. Perseroan siapkan belanja modal Rp 1 triliun untuk tahun 2016. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Direksi PT Sampoerna Agro Tbk. Perseroan siapkan belanja modal Rp 1 triliun untuk tahun 2016. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Michael Kesuma, Kepala Hubungan Investor Sampoerna Agro, menuturkan nantinya kapasitas produks pabrik itu sebanyak 30 ton hingga 40 ton per jam. Lokasinya di salah satu provinsi di Pulau Kalimantan. “Investasinya Rp 100 miliar. Kalau pembangunannya sudah selesai maka pabrik kami bertambah menjadi delapan unit,” ucap Michael.

Kehadiran pabrik baru nantinya akan meningkatkan kapasitas produksi SGRO mencapai 515 ton per jam di tahun 2017. Saat ini, emiten berkode SGRO ini memiliki tujuh pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 485 ton tiap jamnya. “Indonesia adalah negara kedua terbesar di dunia yang mengonsumsi CPO setelah India. Kami inginya Indonesia menjadi negara pertama dan produksi CPO bisa diserap pasar domestik. Jadi kami menyiapkan diri untuk terus meningkatkan produktivitas CPO,” beber Michael. Emiten berkode SGRO ini juga mempunyai satu pabrik sagu di Kepulauan Riau. Kapasitas produksinya 100 ton per jam. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved