Capital Market & Investment

Benarkah Grab Jadi Pembuka Jalan Startup Melantai di Bursa?

Mengenal Apa Itu Special Purpose Acquisition Companya (SPAC)

Terkonfirmasi sudah rumor soal Grab yang akan melantai di bursa melalui akuisi dengan Special Purpose Acquisition Company (SPAC) atau perusahaan cek kosong. Ialah Altimeter Growth Crop yang akhinya meminang Grab agar bisa mengumpulkan dana dari investor. Dalam keterangan resmi, Altimeter Growth dan Grab bersama-sama akan dimiliki penuh oleh perusahaan induk baru. Gabungan perusahaan ini diprediksi akan memiliki valuasi ekuitas berdasarkan pro-forma sekitar US$39,6 miliar.

Belakangan, IPO melalui akuisisi oleh SPAC populer di kalangan startup. Dilansir dari Investopedia, SPAC adalah perusahaan yang dibentuk oleh investor atau sponsor dengan maksud mengumpulkan dana dalam proses IPO mereka untuk kemudian digunakan untuk mengakuisi perusahaan. Inilah mengapa SPAC sering disebut juga sebagai “perusahaan cek kosong.” Investor yang sebelumnya menaruh uang mereka di SPACtidak tahu perusahaan apa yang akan diakuisisi. Sehingga dalam praktiknya, perusahaan cek kosong ini tidak memiliki operasional bisnis apa-apa selain hanya sebagai perusahaan yang mengakuisisi perusahaan lain.

SPAC sebenarnya bukanlah skema lama. Dikutip dari Spacenews, skema ini telah ada sejak tahun 1990an. Namun, SPAC kian populer karena mencatat rekor uang IPO pada tahun 2019. Berdasarkan Deal Point Data, tercatat 247 SPAC melakukan IPO di tahun 2020 dengan total uang yang dikumpulkan sebesar US$ 75 miliar

Pada dasarnya, diakuisisi oleh SPAC bisa menjadi pilihan menarik apabila startup kecil membidik peningkatan revenue pada beberapa tahun mendatang. Head of US East Coast Listings and Capital Markets Nasdaq, Karen Snow, dikutip dari Spacenews mengatakan ada beberapa peraturan sekuritas berbeda yang ditetapkan oleh SPAC dibandingkan IPO biasa.

“Salah satunya adalah adalah perusahaan cek kosong ini mampu memberikan lebih banyak informasi tentang proyeksi masa depan,” tutur Karen.

Sementara itu, Executive Head Voyager Space Holdings, Dylan Taylor menjelaskan, SPAC mampu memberikan nilai yang lebih tinggi daripada IPO biasa karena mereka berfokus pada pertumbuhan 4-5 tahun mendatang.

Dengan pertumbuhan startup unicorn di kawasan Asia yang kian pesat, kini SPAC mengincar pasar tersebut. Head of Southeast Asia Investment Banking Nomura, Sarab Bhutani seperti yang dikutip dari Reuters mengatakan Asia Tenggara adalah market yang difokuskan mengingat jumlah perusahaan teknologi yang berkembang pesat.

Jadi, bukan tidak mungkin Grab akan menjadi pembuka jalan bagi startup-startup lainnya yang ingin melantai di bursa melalui pinangan SPAC.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved