Hingga Mei 2018, laba PT BankBRIsyariah Tbk meningkat 85,16% secara year on year (yoy) menjadi Rp96,31 miliar dibandingkan perolehan bulan Mei 2017 sebesar Rp52,02 miliar.

“Peningkatan laba bersih tersebut terutama berasal dari pendapatan operasional sebesar Rp1,24 triliun dengan beban operasional Rp1,02 triliun,” ujar Moch. Hadi Santoso, Direktur Utama BRIsyariah di sela acara Halal-Bihalal di Jakarta (26/6/2018).

Total Aset BRIsyariah meningkat 21,41% yoy menjadi Rp35,72 triliun dari sebelumnya Rp29,42 triliun pada Mei 2017. Peningkatan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan pembiayaan menjadi Rp20,42 triliun atau tumbuh 11,5% secara yoy dibandingkan Mei 2017 sebesar Rp18,31 triliun. Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 13,62% secara yoy dari Rp24,5 triliun pada Mei 2017 menjadi Rp27,84 triliun.

Permodalan BRIsyariah tergolong kuat. Hal itu terlihat dari Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 29,93% meningkat dibandingkan posisi Mei 2017 sebesar 20,68%. Rasio tersebut masih jauh diatas ketentuan yang ditetapkan oleh regulator yaitu 14%.

Rasio-rasio keuangan lainnya tercatat positif. Antara lain Return on Asset (ROA) sebesar 0,90%, Return on Equity (ROE) sebesar 6,50%, Net Imbalan (NI) sebesar 5,16%, Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 73,05%.

Dari sisi efisiensi perusahaan, BRIsyariah semakin efisien. Indikasinya terlihat dari dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat 90,29%, lebih baik dibandingkan posisi bulan Mei 2017 sebesar 94,05%.

Hingga akhir tahun 2018, manajemen menargetkan laba sebesar Rp225 miliar dengan aset Rp36,98 triliun, penyaluran pembiayaan Rp22,68 triliun serta penghimpunan DPK Rp28,28 triliun. Pertumbuhan tersebut didorong dengan rencana BRIsyariah yang akan fokus dalam penyaluran pembiayaan di segmen ritell (konsumer dan Mikro) serta komersial fokus BUMN dan kerja sama dengan BRI, yang mana pada segmen tersebut masih terdapat potensi yang besar.

Di sisi lain, BRIsyariah juga terus mengembangkan teknologi informasi untuk penguatan digital banking demi memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah. Hal itu dilakukan dengan peningkatan produk yang sudah ada melalui layanan integrasi dari internet banking BRIS dan mobile banking andalan BRIsyariah yang diberi nama BRIS Online. Aplikasi ini memudahkan nasabah BRIsyariah untuk memanfaatkan layanan perbankan di mana saja, kapan saja, melalui perangkat mobile/gawai tanpa perlu mendatangi kantor BRIsyariah.

Sebagai salah satu bank syariah yang ditunjuk Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk menerima setoran awal biaya haji, BRIsyariah siap melayani pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji 2018 bagi seluruh jamaah. Pelayanan dilakukan di 272 jaringan kantor cabang dan kantor cabang pembantu BRIsyariah. Selain itu, pelayanan juga dilakukan di 1.092 kantor layanan syariah di kantor cabang/cabang pembantu BRI di seluruh Indonesia.

BRIsyariah pun mendukung program zakat untuk penguatan ekonomi nasional. BRIsyariah menyadari bahwa dengan mendukung program zakat berarti turut mendorong kemandirian ekonomi umat yang diantaranya dapat dibentuk dengan adanya sinergi masyarakat melalui zakat. Untuk memberikan kemudahan yang lebih bagi nasabah, melalui layanan e-banking andalan yaitu BRIS Online, nasabah dapat menunaikan zakatnya secara online melalui ponsel tanpa perlu harus datang ke bank untuk menyetorkan zakatnya.

Sekadar informasi, BRlsyariah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BRIS pada 9 Mei 2018 dengan meIepas sebanyak 2.623.350.600 Iembar saham atau sebesar 27% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Setelah IPO, harga saham mencapai Rp510 per lembar. Per akhir Mei 2018 kemarin, harga saham BRIS ditutup di harga Rp625 per lembarnya atau meningkat 22,55% dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan sejak hari pertama perdagangannya. BRIS sebagai emiten ke-11 yang mencatatkan sahamnya di BEI sepanjang tahun 2018.

www.swa.co.id