Capital Market & Investment Corporate Action

Bukalapak Bidik Dana IPO Rp21,9 Triliun

Satu lagi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) bertambah di masa pandemi Covid-19.Adalah perusahaan e-commerce PT Bukalapak.com Tbk siap go public dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 25.765.504.851 lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) .

Saham Bukalapak ini ditawarkan kepada publik dengan harga penawaran berkisar antara Rp 750 – 850 setiap saham. Dengan demikian perkiraan dana segar yang akan diraup dari IPO sekitar 21,9 triliun.

Menurut CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, dana IPO tersebut sebesar 66% akan digunakan untuk modal kerja, sementara sisanya untuk entitas anak yakni 15% untuk dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia, 15% untuk PT Buka Usaha Indonesia, dan 15% untuk Buka Investasi Bersama. Lalu 1% untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, 1% untuk Bukalapak Pte Ltd dan 1% untuk PT Five Jack Indonesia.

Emiten yang mengklaim sebagai unicorn pertama yang melantai di BEI ini menunjuk empat penjamin emisi (underwriter), terdiri dari penjamin emisi efek yakni PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.

Rachmat menyebut beberapa investor kakap yang mempercayakan modalnya diinvestasikan di saham Bukalapak, antara lain Grup Emtek (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk/EMTK, lewat PT Kreatif Media Karya/KMK Online), Microsoft, perusahaan investasi dana abadi Singapura (GIC), Shinhan dari Korea Selatan, Mirae Asset-Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd, Mandiri Capital, dan StandChart (Stardard Chartered). “Kami mendapat kepercayaan strategis dari pemegang saham strategis, perusahaan tekno Emtek, Microsoft. Perusahaan investasi GIC, Shinhan, Mandiri Capital, StandChart. Mayoritas pemegang saham masih dimiliki Indonesia,” jelasnya.

Rachmat optimistis Bukalapak bisa membantu memajukan UMKM di Indonesia. Pihaknya berharap semua orang bisa memulai usaha dengan mudah. UMKM bisa memanfaatkan teknologi untuk memajukan usahanya mellaui ekosistem yang dikembangkan marketplace tersebut.

“Bukalapak akan fokus menjadi all commerce terbaik bagi pedagang online, offline maupun masyarakat baik di kota besar maupun kota kecil. Para pelapak juga dapat bergabung dalam IPO, dan masyarakat juga bisa membeli saham Bukalapak jika ingin menjadi bagian perjalanan Bukalapak,” Rachmat menguraikan dalam public expose virtual (9/7/2021).

Mitra Bukalapak sebagai bagian dari transformasi dan inovasi perusahaan dari e-commerce yang melayani pasar online menjadi all commerce yang melayani segenap masyarakat. Terdigitalisasinya warung ini akan membantu UMKM untuk naik kelas dan bersaing dengan warung ritel modern yang ada saat ini. “

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved