Corporate Action

6 Fakta Krakatau Steel, dari Pengurangan Pegawai hingga Laba Miliaran

6 Fakta Krakatau Steel, dari Pengurangan Pegawai hingga Laba Miliaran
Gedung Krakatau Steel (Foto: Dok. Krakatau Steel)

Perusahaan baja milik negara PT Krakatau Steel melaporkan beberapa kebijakan dan capaian perusahaan dalam beberapa waktu terakhir. Mulai efisiensi pegawai sampai keuntungan yang berhasil diraup perusahaan setelah 8 tahun merugi.

Berikut ini rangkuman beberapa poin penting dari laporan perusahaan, di antaranya:

1. Pengurangan PegawaiSejak 2019, perusahaan telah melakukan efisiensi untuk penguatan organisasi dan regenerasi pegawai. Awalnya, ada 7.710 pegawai di Krakatau Steel.

“Saat ini, per akhir Agustus, sudah 2.840 (jumlah pegawai yang tersisa),” kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim saat dihubungi pada Minggu, 26 September 2021. Kebijakan ini bertujuan untuk mencapai posisi ideal sebanyak 2.500 pegawai di akhir 2021.

2. Tiga Program Pengurangan PegawaiPengurangan jumlah pegawai dilakukan dalam berbagai program. Dari pensiun dini, spin off alias pemisahan divisi perusahaan, hingga pensiun tidak diganti.

Pada program pensiun tidak diganti misalnya. Jabatan yang ditinggal pegawai tidak akan diisi pegawai baru. Sebaliknya, jabatan itu akan digabung ke posisi lain.

3. Didominasi Anak MudaDengan program seperti ini, Silmy menyebut cara kerja Krakatau Steel bisa lebih lincah dan cepat. Sebab, struktur organisasi yang semula tebal alias padat, sekarang bisa dikurangi. Sehingga, pengambilan keputusan pun juga lebih cepat.

Di sisi lain, Silmy juga menyebut Krakatau Steel saat ini lebih banyak didominasi oleh karyawan muda. Lalu, perusahaan juga mengembangkan pemimpin-pemimpin muda potensial di setiap unit dan direksi, baik di induk maupun anak usaha.

4. Untung Setelah 8 Tahun RugiSejumlah kebijakan perampingan ini disebut telah membangun perusahaan mencetak laba bersih Rp 800 miliar pada Agustus 2021. Sebelumnya, perusahaan telah merugi selama 8 tahun lamanya.

Baru pada 2020, perusahaan akhirnya bisa untung lagi. Keuntungan itu lalu berlanjut sampai Agustus 2021 ini.

“Perolehan laba bersih hingga Agustus 2021 yang sebesar Rp 800 miliar ini meningkat 54 persen di atas realisasi laba di periode yang sama di tahun 2020, sebesar Rp 362,5 miliar,” kata Silmy dalam keterangan resminya.

5. Kinerja OperasionalSelain itu, EBITDA Krakatau Steel hingga Agustus 2021 juga tercatat sebesar Rp 1,6 triliun. Angka ini naik 2,2 kali lipat dibandingkan dengan realisasi EBITDA di periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp 696 miliar.

Selain itu, produktivitas Krakatau Steel hingga Agustus 2021 juga tercatat meningkat. Penjualan produk naik 31 persen menjadi 1,279 juta ton dibandingkan di periode sama tahun 2020 sebesar 980 ribu ton.

Sementara, dari sisi produksi menjadi 1,307 juta ton hingga Agustus 2021. Posisi ini naik 45 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2020 yang sebesar 900 ribu ton.

Lalu sampai Agustus 2021 ini, Krakatau Steel juga mampu menurunkan kembali fixed cost hingga 16 persen dan variable cost hingga 8 persen. Upaya efisiensi ini meneruskan penghematan yang sudah dilakukan di tahun 2020 dengan penurunan biaya operasional hingga 41 persen.

6. Rekrut Pegawai Baru di 2022Dengan efisiensi pegawai dan kinerja positif ini, perusahaan tetap menyiapkan rencana untuk merekrut pegawai baru tahun depan. “Jadi 2022 kami akan rekrut lagi, saat bisnis semakin besar,” kata Silmy.

Dia belum merinci jabatan pegawai apa saja yang bakal dibutuhkan Krakatau Steel tahun depan. Ia hanya memastikan bahwa rekrutmen pegawai baru ini akan dilandasi dengan produktivitas yang lebih tinggi dari semula. “Orangnya (pegawai baru) akan mengikuti size bisnis perusahaan,” kata dia.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved