Corporate Action Corporate Action

ABB Resmikan Pabrik Produk Low Voltage Terbarunya

ABB Resmikan Pabrik Produk Low Voltage Terbarunya

ABB Indonesia meresmikan fasilitas produksi baru di Cibitung, Jawa Barat untuk menggandakan kapasitas produksi Miniatur Circuit Breaker (MCB). Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional, kebutuhan akan listrik pun semakin tinggi. Hal tersebut berimbas pada permintaan komponen listrik yang semakin meningkat.

DSC_0371

Richard Legard, Country Manager ABB Indonesia, mayampaikan bahwa ABB telah ada di Indonesia lebih dari 20 tahun dengan berbagai kegiatan bisnis, termasuk memproduksi perangkat listrik sepert MCB. “Kami sudah lama ada di Indonesia, untuk pabrik baru ini memproduksi jenis MCB dengan teknologi baru. Teknologi MCB SH200 ini sudah bersatndar internasional dan belum ada di pasar karena memang kami baru melakukan produksi,” kata Richard.

Richard mengaku, untuk pabrik ABB yang lama masih terus memproduksi dan bisa mensuplai barang hingga akhir tahun. “Dari pabrik lama masih mencukupi hingga akhir tahun. Produksi dari pabrik baru ini untuk mensupali pasar mulai awal tahun 2015,” imbuhnya.

Dengan menggunakan mesin produksi dari Jerman dan jumlah karyawan yang mencapai 200 orang di pabrik barunya, ABB mampu memproduksi 10 juta MCB per tahun. “Jika kami kerahkan semua dengan kapasitas penuh, pabrik baru ini mampu membuat 10 juta MCB per tahun,” kata Roy Kosasih, Local Division Manager ABB Indonesia.

Roy mengatakan, untuk produksi MCB tersebut hampir seluruh komponennya menggunakan komponen dari Indonesia. “Untuk pembuatan MCB ini, 65% sudah menggunakan komponen lokal,” katanya.

Untuk penjualannya sendiri, Roy mengaku bahwa penjualan ABB melebihi angka US$200 juta per tahun. “Penjualan sudah di atas US$200 juta per tahun. Untuk tingkat pertumbuhan revenue di Indonesia sendiri mencapai 40%.”

Produk low votage ABB lebih fokus pada pasar lokal. Meskipun begitu, ada sebagian kecil yang diimport ke luar negeri seperti Autralia dan beberapa negara Asean. “Kami fokus untuk dalam negeri dulu. Pihak PLN pun banyak butuh produk dari kami karena banyaknya pengembangan dan perawatan yang dilakukan PLN,” papar Roy.

Mohamad Suleman Hidayat, Menteri Perindustrian, mengatakan bahwa jumlah pelanggan PLN terus bertambah, dengan adanya produk dari ABB merupakan sebuah dukunga untuk untuk menyalurkan listrik dari PLN ke pelanggan.

“Pemerintah harus menjamin infrastruktur industri. Mulai dari transportasi dan distribusinya, terkait juga standarisasi dan yang tidak kalah penting adalah penggunaan produk dalam negeri. Dengan adanya ABB memproduksi komponen kelistrikan merupakan salah satu kontribusi dalam perekonomian nasional,” pungkas Hidayat. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved