Corporate Action

AEC di Depan Mata, Sinde Budi Sentosa Agresif Dukung UKM

Oleh Admin
AEC di Depan Mata, Sinde Budi Sentosa Agresif Dukung UKM

ASEAN Economic Community (AEC) tak lama lagi akan dihadapi negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Rencananya, AEC akan bergulir tahun 2015. Para pengusaha dari negara ASEAN lainnya akan bebas masuk berinvestasi atau menjajakan produknya ke Indonesia. Karena itu, pelaku usaha nasional, seperti UKM, harus bersiap. Sebagai perusahaan yang memulai usaha dari skala kecil, PT Sinde Budi Sentosa, tidak mau pelaku UKM di Tanah Air kalah bersaing dengan pengusaha sejenis dari negara lain.

Langkah nyata yang dilakukan perusahaan adalah membawa pengusaha UKM belajar ke negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia. “Dasar dari kami melakukan ini adalah karena ada perdagangan bebas,” terang Jony Yuwono, Asisten Presiden Direktur PT Sinde Budi Sentosa, di Jakarta, Selasa (1/10/2013).

sinde budi sentosa

Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, sebanyak 99,99 persen dari total usaha di Indonesia adalah UKM. Jumlahnya, kata Jony, mencapai 56 juta. Puluhan juta UKM itu menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit, yakni diperhitungkan sebesar 107 juta orang, atau sekitar 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. Sumbangan UKM terhadap produk domestik bruto (PDB) tahun 2011 mencapai Rp 4.303 triliun, atau porsinya sekitar 58 persen.

Oleh sebab itu, menurut Jony, UKM berperan penting bagi perekonomian nasional, sehingga harus diperjuangkan keberadaannya. “Oleh karena itu, Sinde Budi Sentosa mencoba berpartisipasi dan memberikan sedikit kontribusi,” tuturnya. Kontribusi perusahaan dituangkan dengan cara mengajak para pengusaha UKM melawat negara tetangga.

Dia mengatakan, sebanyak 600 pedagang dari seluruh Indonesia telah diberangkatkan ke Thailand pada Maret lalu. Mereka diajak ke negara tersebut untuk mengetahui kondisi pasar di sana, melihat bagaimana produk-produk yang dijual, termasuk mengintip para pebisnis di negara itu bekerja. “Karena pasar tradisional di sana (Thailand) mirip dengan Indonesia,” imbuh Jony.

Ia menyebutkan, para peserta puas dengan kegiatan tersebut. “Lebih dari 95 persen peserta mengatakan puas,” terangnya. Melihat program tersebut berdampak positif bagi pengusaha UKM, Sinde Budi Sentosa kembali menggelar kegiatan serupa, namun kali ini berbeda negara, yaitu ke Malaysia. Sebanyak 800 pedagang UKM, yaitu mereka dengan omzet di bawah Rp 500 juta setahun, akan berkunjung ke Malaysia selama tanggal 2-5 Oktober.

Malaysia menjadi pilihan karena negara tetangga itu dipandang masih memiliki rumpun dan kultur yang serupa dengan Indonesia. “Selain memetik pengalaman dari sesama pedagang, semoga saja para pedagang UKM kita ini juga dapat melihat peluang untuk memasarkan produk Indonesia ke Malaysia.”

“Harapan kami supaya para UKM kembali dari Malaysia bisa termotivasi dan mengembangkan usaha lebih jauh,” tandas dia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved