Perusahaan jasa arsitek PT Aesler Grup Iternasional Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (09/04/2020). Perusahaan berkode saham RONY ini menjadi emiten ke-23 yang terdaftar di tahun 2020.

RONY melepas sebanyak 250 juta saham atau setara dengan 20% jumlah modal ditempatkan dan disetor. Dalam IPO ini, saham RONY mendapat respons positif dari investor hingga auto reject atau menguat 35% dari posisi Rp 100 ke level Rp 135 per saham.

Dari aksi korporasi ini, perseroan berhasil meraih dana sebesar Rp 25 miliar. Sekitar 55% dana tersebut akan digunakan untuk pembelian alat seperti komputer untuk real-time rendering dan mesin fit-out, sedangkan 45% sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

“Dengan adanya suntikan teknologi, kami bisa kerja lebih cepat, lebih efisien, less mistake, dan bisa menghasilkan revenue 5 kali lebih besar,” kata Jang Rony Yuwono, Presiden Direktur PT Aesler Grup Internasional Tbk, saat diwawancara SWA Online beberapa waktu lalu.

Keputusan Aesler untuk mencatatkan sahamnya ini menjadikannya sebagai perusahaan jasa arsitek pertama yang melantai di bursa. Rony menyampaikan, pihaknya terdorong oleh visi Presiden Joko Widodo yang ingin berubah dari manufacturing menuju peningkatan SDM atau jasa.

“Aesler adalah wujud nyata dari kesuksesan yang dicapai dengan memberdayakan dan mengembangkan human capital yang kami miliki,” lanjutnya.

Aesler didirikan pada 2017 sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang arsitektur. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Aesler menyediakan beberapa jasa seperti Architecture Design, Master Planing, Urban Planning, Commerial Planning, Hospital Planning, Interior Design, Construction Management, Interior Contractor.

Selain Aesler, Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten lain pada perdagangan hari ini, yakni perusahaan pengelola gerai makanan cepat saji Texas Chicken, PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI), dan perusahaan mebel PT Cahaya Bintang Medan Tbk (MBMF).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id