PT Asuransi Allianz Utama Indonesia melakukan kerja sama dengan Euler Hermes untuk menggarap pasar asuransi kredit di Indonesia. Penetrasi pasar asuransi kredit di Indonesia sebenarnya masih kecil sekali jika dibandingkan dengan kondisi di negara-negara Eropa ataupun Hong Kong. Walau penetrasi di Indonesia masih kurang dari 1%, Allianz Utama yakin potensi pasar di Indonesia masih besar.

Asuransi kredit yang mulai diperkenalkan ke pasar Indonesia mendapatkan respon yang postif. Ricky S. Natapradja, Wakil Presiden-Kepala Asuransi Kredit Allianz Indonesia mengatakan sudah ada dua perusahaan dan empat bank yang tertarik menggunakan asuransi kredit ini. Kebanyakan berasal dari bank asing. Sampai saat ini sudah satu bank yang sepakat bekerja sama dengan Allianz Utama.

“Sebenarnya izin produk asuransi kredit Allianz sudah ada sejak 2010 dan saat itu produk asuransi kredit ini juga sudah digunakan oleh beberapa perusahaan. Namun memang baru di tahun 2014 secara penuh kami kembangkan dan pasarkan lagi,” ujar Ricky lebih lanjut.

Kerja sama antara Allianz Utama dengan Euler Hermes nantinya akan memudahkan para pelaku bisnis untuk mengurangi resiko-resiko kredit yang mungkin terjadi. Untuk diketahui, biasanya besarnya akun piutang merupakan lebih dari sepertiga total asset perusahaan. Seringkali asset ini belum mendapatkan perlindungan sehinga nerasaca dan arus kas perusahaan terancam dan terkena dampak negatif jika suatu waktu terjadi gagal bayar atas akun piutang.

“Kerja sama yang kami lakukan dengan Euler Hermes ini menawarkan akses yang lebih mudah terhadap asuransi kredit khusunya bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia pada saat mereka bertumbuh di pasar domestic, regional maupun global,” terang Ricky.

Ricky menyakini walau penetrasi kredit asuransi di Indonesia masih kecil, investasi yang dilakukan oleh Allianz Utama untuk meluncurkan produk kredit asuransi akan mendorong pertumbuhan yang signifikan dan tajam di Indonesia. (EVA)