Corporate Action Corporate Action

Asuransi Mikro BRI, Wujud Kepedulian Terhadap Masyarakat Ekonomi Mikro

Asuransi Mikro BRI, Wujud Kepedulian Terhadap Masyarakat Ekonomi Mikro

Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat berpenghasilan rendah (ekonomi mikro), Bank BRI meluncurkan program Asuransi Mikro – Kecelakaan, Kesehatan, dan Meninggal Dunia (AM-KKM). Asuransi ini diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan asuransi, namun tidak perlu mengeluarkan uang yang terlalu besar untuk membayar premi.

bri-lindungi-nasabah-mikro-dengan-asuransi-yKa

Dalam peluncuran program baru ini, BRI bersinergi dengan PT Bringin Jiwa Sejahtera (Bringin Life) sebagai ketua Konsorsium, PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur (BSAM), dan PT AJ Jiwasraya Persero.

“Fitur program ini berupa proteksi sederhana, dimana masyarakat berpenghasilan rendah cukup membayar sebesar Rp50.000 untuk mendapatkan perlindungan selama setahun,” jelas Djarot Kusumayakti selaku Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) BRI.

Lebih lanjut lagi, keuntungan yang didapat untuk nasabah yang bergabung, menurut Djarot adalah lebih kepada perlindungan terhadap jiwa dan kesehatannya. “Manfaat yang akan didapat oleh nasabah antara lain santunan harian rawat inap rumah sakit sebesar Rp100.000 per hari selama maksimum 90 hari dalam kurun waktu 1 tahun, penggantian biaya pembedahan / operasi maksimum Rp2.500.000 per tahun, santunan meninggal dunia karena kecelakaan sebesar Rp19.500.000, santunan meninggal dunia karena sakit (bukan karena kecelakaan) sebesar Rp2.500.000, serta santunan cacat tetap karena kecelakaan maksimum sebesar Rp5.000.000,” paparnya.

Djarot juga menambahkan bahwa BRI memiliki berbagai keunggulan lainnya, misalnya bagi nasabah yang sudah berpasangan (suami – istri), mereka dapat mendaftar program ini hanya dengan biaya sebesar Rp90.000. Keunggulan lainnya adalah, nasabah dapat melakukan double claim, jika sudah tergabung ke asuransi lain, misalnya BPJS.

Menindaklanjuti soal ekspansi produk BRI terbaru ini, ada dua tujuan yang ingin direalisasikannya. Yang pertama adalah menekan angka iliterasi masyarakat berpenghasilan ke bawah terhadap pengetahuan serta manfaat akan adanya asuransi. Hal ini diperkuat oleh data statistik yang dibawa oleh Otoritas Jaksa Keuangan (OJK) dimana sebanyak 77 juta masyarakat Indonesia, yang sebagian besar berpenghasilan rendah, masih belum mengerti benefit ini. “Jika diproyeksikan keseluruhan, masyarakat yang melek asuransi baru berjumlah 11%,” ungkap Muhammad Muchlasin, Direktur IKMB Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Yang kedua adalah untuk mendorong pendapatan fee based income bagi Bank BRI, dimana pada tahun pertama, target fee based income dari AM-KKM diproyeksikana akan menembus target Rp 30 Milyar. Adapun untuk tahun ketiga diproykesikan akan mencapai lebih dari Rp 100 milyar.

Bagi Nandi Hamaki, selaku Direktur Utama Bringin Life, yang merupakan partner BRI dalam program AM-KKM, mengungkapkan, “untuk menunjang ekspektasi ini, kami akan mengoptimalkan pelayanan dari setiap cabang BRI yang berjumlah 5.190 di seluruh Indonesia.”. Menurutnya, dari setiap front liner yang bertugas, mereka diberikan tambahan job duties lagi, yakni memasarkan program AM-KKM kepada nasabah, membantu registrasi, hingga kepada proses klaim. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved