PT Bumi Serpong Damai (BSDE) tengah bersiap lakukan ekspansi proyek properti ke Surabaya dan Samarinda. Hal ini dinyatakan oleh Harry Budi Hartanto, Presiden Direktur BSDE mengingat pihaknya telah memiliki dua bidang tanah yang berlokasi di Surabaya untuk pengembangan perumahan dan bangunan komersial.

“Tahun ini kami sedang olah dan tahun depan masuk pasar,” ujar Harry. Luas tanah untuk proyek perumahan di Surabaya, sekitar 40 hektar dan untuk proyek komersial seluas 1,6 hektar. “Dua lokasi ini sudah diakuisisi dengan biaya hampir Rp 300 miliar,” ungkap Harry. Biaya pengembangan proyek perumahan, menurutnya, sebesar Rp 80 miliar yang akan dikeluarkan tiap tahun selama 7-8 tahun ke depan. Sedangkan untuk proyek komersial mencapai Rp 500 miliar yang akan digelontorkan tahun ini.

Mengenai ekspansi di Samarinda, Harry menjelaskan, pihaknya telah memiliki mitra di sana yang memiliki lahan seluas 100 hektar lebih. “Di Samarinda kami sedang mengolah masterplan,” katanya. Menurutnya, sebagian besar proyek properti di Samarinda adalah perumahan. Namun akan dilengkapi untuk komersial sebagai pendukung perumahan. Sejauh ini, diakuinya, belum ada kesepakatan tentang harga jual. Ia mengharapkan dapat menjual produknya akhir tahun ini, atau paling lambat awal tahun depan. Proyek perumahan yang akan dikembangkan pada tahap awal sekitar satu hingga dua cluster. “Tiap cluster-nya terdiri dari 100-150 unit dan modal kerja per tahunnya sebesar Rp 40 miliar – 100 miliar,” ungkapnya.

Selain itu, Harry mengaku pihaknya juga memiliki mitra di Sumatera untuk ekspansi. “Tapi belum ada kesepakatan. Mudah-mudahan cepat ada kesepakatan,” ungkapnya. Tahun ini, pihaknya juga menginvestasikan dana sebesar Rp 1 triliun untuk pengembangan tahap dua BSD City di mana rentang harga jual rumah di wilayah ini sekitar Rp 4 juta – 5 juta per meter persegi dan Rp 10 juta – 15 juta per meter persegi untuk komersial. Sebagai informasi, pengembangan BSD City terdapat 3 tahap yang akan dilakukan hingga tahun 2035. (EVA)