Corporate Action Capital Market & Investment

Cashlez Targetkan Dana IPO Rp100 Miliar April 2020

PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk berencana melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) pada April 2020. Perusahaan fintech yang berfokus di payment gateway ini menargetkan bisa menghimpun dana sekitar Rp 100 miliar.

Perusahaan menawarkan sebanyak-banyaknya 300 juta saham biasa atas nama, atau sebanyak-banyaknya 20,298% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun nilai nominal ditetapkan Rp 12 per saham, dengan harga penawaran berkisar antara Rp 298- 358.

“Kami adalah perusahaan Fintech Payment Gateway yang telah resmi mendapatkan izin dari Bank Indonesia. Kami meyakini bahwa Penawaran Umum Perdana Saham ini akan mendukung pengembangan bisnis perusahaan,” ujar Tee Teddy Setiawan, Presiden Direktur PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk saat Due Dilligence Meeting dan Public Expose di Jakarta.

Teddy mengatakan, rencananya seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 48,57% akan dipergunakan Perseroan untuk mengambil alih 51% saham PT Softorb Technology Indonesia (STI). Sisanya, sekitar 51,43% akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 300 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 25,467% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang satu saham baru Perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I di mana setiap 1 satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun.

Cashlez menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Perseroan menargetkan Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan dapat diperoleh pada 7 April 2020 dan Masa Penawaran Umum akan dilangsungkan pada 8 April 2020. Kemudian, Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 20 April 2020.

Sebagai informasi, pendapatan bersih Perseroan pada 31 Oktober 2019 sebesar Rp 11,73. Angka ini meningkat Rp 5,78 miliar atau sebesar 96,07% dari periode sama tahun sebelumnya. “Peningkatan pendapatan bersih utamanya disebabkan oleh peningkatan volume transaksi yang diproses oleh Perseroan. Hingga Februari lalu, volume transaksi Cashlez mencapai Rp 1,3 triliun,” katanya.

Sementara itu, Sumitomo Corporation sebagai pemegang saham menyatakan, bahwa pihaknya sangat antusias Cashlez menjadi perusahaan Fintech Payment Gateway pertama yang akan melakukan IPO. Pihaknya meyakini bahwa sistem pembayaran akan semakin dibutuhkan di era baru yang akan datang seperti Maas (Mobility-as-a-Service).

Dalam hal ini, sistem mPOS (mobile point of sale) terpadu Cashlez akan memberikan manfaat bagi para konsumen, dan penyedia layanan. Sumitomo Corporation juga berharap Cashlez akan menjadi unicorn pertama di industri pembayaran Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved