Corporate Action

Developer Kewalahan Penuhi Pasar Apartemen Menengah

Developer Kewalahan Penuhi Pasar Apartemen Menengah

agung podomoro group

Hunian kelas menengah-atas diakui Indra W. Antono sangat cepat diserap pasar. Bahkan, Marketing Manager Agung Podomoro Group (APG) ini mengungkapkan pertumbuhannya bisa mencapai 12 – 15% tahun ini di banding tahun sebelumnya. “Kalau 2011 dibanding 2010 pertumbuhannya hanya 10%, tahun ini akan semakin tinggi lagi,” kata dia. Hal ini menurutnya dipicu dari kebutuhan investasi kalangan menengah terhadap hunian.

Tingginya daya serap pasar ini membuat developer kuwalahan. Malah, Indra mengaku pihaknya tidak memiliki banyak land bank. “Karena perkembangan kita cepat sekali. Ada tanah, bangun, ada bangun. Cepat sekali,” katanya menggambarkan. Total land bank APG hingga saat ini 113 hektar. Jumlah itu tersebar di Podomoro City 21 hektar, Green Bay 12 hektare, Karawang 40 hektar dan Bogor 40 hektar.

Kalangan menengah-atas memang dinilai Indra sedang tumbuh. Sektor properti tak ayal mendapat buah manisnya. Sekadar gambaran, saat APG membangun Bukit Golf Mediterania di Pantai Indah Kapuk cluster Layar Mediterania ludes dalam waktu sebulan. Kala itu, cluster masih dalam tahap pembangunan 1.000 rumah dengan lebih dari 20 tipe (mulai 75/48 sampai 350/360). Namun, sebanyak 150 dari 170 unit tipe 75/48 ludes diserap konsumen kurang dari 1 bulan. Total, Bukit Golf Mediterania terdiri dari 1.777 ground houses (2 lantai), 123 ground houses (2 lantai), 147 lots, 316 shop-houses (4 tingkat), dan Apartment tower dengan 176 unit (24 tingkat), dan 7 Apartment towers dengan 1.232 unit. Semua hunian tersebut diklaim laku terjual oleh pasar.

Akan halnya dengan ground houses, apartment APG juga dengan cepat diserap pasar. APG sukses membangun dan memasarkan The Pakubuwono Residences. Apartemen yang dibangun di atas lahan seluas 4,2 hektare sebanyak lima menara juga diklaim terjual dalam hitungan bulan. Apartemen dengan masing-masing 24 lantai ini memiliki total 639 unit dengan luas per unit 151 m²-270 m² (nett). Harga jualnya per unit saat itu Rp 2,5 – 5 miliar.

Pasar juga dengan lahap menyerap apartment APG lainnya. Bahkan, The Pakubuwono View yang dilaunching 2008 lalu mampu terjual 120 unit sebelum dipasarkan secara resmi. Pakubuwono View terdiri dari dua menara apartemen masing-masing 35 lantai dan 32 lantai. Jumlah unit apartemen mencapai 382 unit. Luas per unitnya berkisar 140 m²-180 m² (nett) dengan harga jual per unit Rp 2,5 – 3,5 miliar saat itu. “Kami juga membangun The Pakubuwono Signature,” ujar Indra.

Bila ditotal, menurut Indra, hingga saat ini AGP telah membangun 2.000 unit apartment kelas atas. “2000 unit tersebut tersebar di tiga proyek yakni Menteng, Pantai Indah Kapuk, dan Pakubuwono,” katanya. Indra mengaku pihaknya sudah bermain di segmen atas sejak tahun 1998. Kala itu meluncurkan Executive Menteng Apartment. Perkampungan vertikal tersebut terdiri dari 2 tower dengan 462 unit.

Ditanya strategi pemasaran, Indra hanya menjawab developer harus piawai melihat kebutuhan pasar. “Mau kelas bawah atau atas, intinya berhubungan dengan manusia,” kata dia. Karakter konsumen kelas atas adalah orang-orang mapan yang membutuhkan ketenangan. “Karenanya untuk hunian luxury, tidak disatukan dengan fasilitas belanja dan lainnya di situ,” ujar dia. Seperti kawasan Pakubuwono yang dibangun dengan konsep liveable apartment dan eco-property. “Mereka butuh kenyamanan, ketenangan dalam tempat tinggal,” ujar dia. Bahkan apartment high-end ini menyediakan 80% lahan untuk kawasan hijau.

Indra mengatakan skema kredit menjadi mayoritas pola pembayaran yang digemari konsumen high-end. “Hampir semuanya dengan kredit perbankan,” imbuhnya. Sementara itu, untuk strategi pendanaan proyek, Indra mengaku pihaknya menggunakan pinjaman perbankan sebesar 30% dari nilai proyek. Dana pinjaman tersebut sifatnya untuk cadangan. “Untuk jaga-jaga fluktuasi naik-turunnya harga material,” kata dia. Sebab, tipe konsumen properti Indonesia adalah pre-sale. “Jadi, saat proyek dalam pembangunan, kita sudah jual dengan harga yang sudah fix,” kata dia. Nah, dana pre-sales inilah yang juga digunakan untuk pendanaan proyek selain dana dari perusahaan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved