Corporate Action

Dua Alasan Deddy Corbuzier Eksis di Media Sosial

 Dua Alasan Deddy Corbuzier Eksis di Media Sosial

Dedy Corbuzier/wikipedia.org

Tingginya angka pengguna media sosial di Indonesia ternyata tak disia-siakan oleh banyak publik figur. Salah satunya pesulap berkepala pelontos, Deddy Corbuzier, yang menggunakan sosial media sebagai “senjata” dalam menaikkan pamor. Pria yang gemar mengenakan pakaian serba hitam ini baru saja terpilih sebagai salah satu sosok yang paling berpengaruh di media sosial. Lantas apa yang mendorongnya eksis di media sosial?

Berdasarkan survei yang dilakukan SWA bersama SITTI dan OMG, Deddy meraih predikat The Most Influential Personality in Social Media pada kategori gadget dengan skor 0,903, diikuti Andrew Kaskus dengan skor 0,790 dan Bisri Mustova dengan skor 0,500.

Walaupun tidak terlalu aktif di media sosial terutama Twitter, namun ia memiliki pengikut (follower) yang cukup banyak yakni mencapai 334,673 orang. Per 1 Pebruari 2012, tingkat keaktifan Deddy di microblog ini dapat dilihat dari jumlah kicauannya (tweet) yang mencapai 6.016 tweets.

“Sehari maksimal 4-5 kali nge-tweet. Daripada Facebook, saya lebih kerap muncul di Twitter. Tapi kadang seminggu saya bisa tidak twittering,” ujar Deddy saat diwawancara di toko gadget-nya, Fostor, Ratu Plaza lantai 3 no. 72.

Ia mengakui bahwa aktivitasnya di media sosial dilakukan untuk dua tujuan. Pertama, untuk promosi berbagai kegiatan, baik off air maupun on air. Kedua, untuk mendapatkan umpan balik (feedback) dari kegiatan atau acara yang dibawakannya.

“Tujuan saya beraktifitas di Twitter ialah untuk promosi, seperti kegiatan show serta acara di televisi. Selain itu, tujuannya juga untuk melakukan survei kepada khalayak mengenai aktivitas saya di depan publik. Misalnya, program televisi. Penilaian bagus atau tidaknya program televisi yang saya bawakan bisa dilihat dari rating atau sharing. Namun hal itu tidak langsung dari khalayak. Berbeda jika menggunakan Twitter, feedback bisa langsung didapat dari masyarakat yang mem-follow saya di Twitter. Saya mendapat direct response dari mereka,” Deddy menjelaskan gamblang.

Meski dinobatkan sebagai salah satu sosok yang berpengaruh di media sosial, Deddy justru tidak terlalu menyukai kegiatan yang ada di dunia maya tersebut. Menurutnya, media sosial harus digunakan untuk beraktivitas yang menghasilkan keuntungan, bukan untuk mengumbar hal yang bersifat pribadi.

“Saya sebenarnya tidak suka dengan media sosial karena buat saya media sosial digunakan oleh orang-orang yang butuh perhatian,” cerkahnya.

Untuk itu, pria tinggi tegap ini mengisinya dengan pembicaraan-pembicaraan yang terkait promosi kegiatan sebagai selebritas, baik kegiatan off air maupun on air, dan pembicaraan yang terkait gadget. “Dengan Twitter di mana saya punya 300 follower, biaya promosi bisa dihilangkan. Tujuan saya 100% bisnis dalam menggunakan jejaring sosial ini,” dia menambahkan. (Ario Fajar/EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved