Corporate Action Capital Market & Investment zkumparan

Dua Emiten Ini Resmi Melantai di Bursa

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia membuat sejumlah aktivitas menjadi terbatas. Meski demikian, tidak membuat dua perusahaan ini membatalkan rencananya melakukan penggalangan dana melalui aksi penawaran umum perdana saham (IPO).

PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (08/04/2020). Harga saham KBAG langsung melesat hingga auto rejection, menguat 35% menjadi Rp 135.

Karya Bersama Anugerah melepas 30,07% dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya 2,15 miliar dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham ke publik. Adapun PT Danatama Makmur Sekuritas dan NH Korindo Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana efek.

Perseroan akan menggunakan sebagian besar dana hasil IPO atau sekitar Rp 152 miliar untuk pembelian lahan potensial di daerah Balikpapan dengan luas sekitar sekitar 14 hektare, yang akan segera dikembangkan secara bertahap dengan konsep rusunami. Sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja (working capital).

“Dengan asumsi bahwa dana IPO akan diperoleh pada kuartal pertama tahun 2020, maka perseroan baru dapat merealisasikan tahap awal pengembangan dan pemasaran proyek baru pada tahun 2021,” jelas Nicholas Sumasto, Direktur Utama PT Karya Bersama Anugerah Tbk dalam prospektus.

Nicholas juga berharap dengan adanya penambahan portfolio landbank di Balikpapan, peseroan dapat dengan cepat menangkap peluang pasar yang saat ini sangat besar dan merealisasikan rencana kerja.

Untuk itu, pihaknya kini tengah merancang dan mengembangkan aset tersebut menjadi hunian vertikal dengan konsep Rumah Kota, yang dikenal sebagai Rumah Kota Green Valley. Rumah Kota Green Valley memberikan pilihan produk berupa hunian rumah susun sederhana milik, rumah tapak, dan ruko dengan struktur beton bertulang, dinding bata ringan, dan atap baja ringan.

“Dengan adanya rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, KBAG memandang hal ini akan berdampak juga ke pertumbuhan nilai real estate di Balikpapan. Sehingga dampak positif tersebut khususnya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan industri real estat di Balikpapan,” jelas Nicholas dalam keterangan resmi, Rabu (08/04).

Hingga September 2019 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 15,98 miliar naik 144,71% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,53 miliar.

Perusahaan lain yang mencatatkan sahamnya hari ini adalah PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. Emiten berkode saham SBAT itu langsung melesat 34,29% ke Rp 141 per saham. Adapun, PT Surya Fajar Sekuritas dan PT Victoria Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana efek perseroan.

SBAT melepas 425 juta lembar saham dengan harga penawaran Rp 105 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana segar sekitar Rp 44,62 miliar. Perseroan juga menerbitkan 425 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru yang dikeluarkan.

Pemegang satu saham SBAT berhak memperoleh satu Waran Seri I. Hal itu memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang dikeluarkan dalam portepel dengan harga pelaksanan Rp 120.

“Di tengah kondisi gejolak pasar modal yang sedang terjadi, perseroan tetap optimis untuk mengembangkan bisnisnya dan menjadi perusahaan publik yang terus bertumbuh dengan menerapkan prinsip tata kelola yang sehat,” ujar Direktur Utama Sejahtera Bintang Abadi Textile, Jefri Junaedi, dalam siaran pers, Rabu (08/04).

Ia mengatakan, sekitar 78,55% dana hasil IPO akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal yaitu penambahan fasilitas produksi berupa pembelian mesin Open End Machine dan Finisher Drawframe serta beberapa mesin lainnya. Sementara sisanya (sekitar 21,45%) akan digunakan untuk keperluan modal kerja dalam rangka pembelian bahan baku, biaya pemasaran, dan perlengkapan keperluan lainnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved