Industri kreatif merupakan sektor strategis dalam mendukung pertumbuhan pembangunan ekonomi nasional. Keberadaannya bahkan memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Dewasa ini, pertumbuhan industri kreatif di Indonesia kian beragam serta mampu membentuk pasar sendiri baik di dalam maupun di luar negeri. Jika dilakukan secara terus menerus, pengaruhnya tidak hanya pada ekonomi serta devisa, namun juga ke arah lapangan pekerjaan.

Namun keberadaan industri kreatif tentu saja tidak bisa lepas dari teknologi. Ketersediaan teknologi yang relevan dan kompetitif menjadikan industri kreatif di Indonesia memiliki peluang yang besar untuk berkembang.

Oleh sebab itu FGD kembali digelar dengan mengusung tema ‘Tech Provoke’. Sasarannya adalah melakukan inovasi terhadap suatu ide. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan menjadikan industri kreatif menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan.

“Kami percaya provokasi positif terhadap pola pandang, pola pikir, dan pola tindak yang terkait dengan pesatnya teknologi dapat mempengaruhi efektifitas,efisiensi, dan produktivitas usaha,” kata Danton Sihombing, Chaiman FGD.

Mengusung empat pilar yakni printing, packaging, promotion dan publishing yang merupakan kekuatan gerak dalam mendukung industri kreatif Indonesia, kehadiran teknologi baru menjadi kekuatan yang ditampilkan di FGD Expo.

Mengingat pelaku industri kreatif tidak bisa lepas dari teknologi, FGD Expo secara cermat menyikapi aspirasi dan tuntutan tuntutan terhadap pengembangan serta inovasi baru dalam teknologi grafika dengan menampilkanya di ajang pameran.

FGD Expo memiliki nilai diferensisasi yang unggul bila dibandingkan dengan pameran industri grafika lainnya, dengan menghadirkanprogram-program edukasi yang dikemas dalam sebuah wadah terpadu yang disebut dengan FGD University.

Melalui FGD University berbagai informasi terkini yang terkait dengan industri grafika dan industri kreatif dihadirkan dalam pola masterclass.

Andreas Bastedo, salah seorang Steering Committee FGD Forum, menjelaskan, keunggulan FGD Expo 2015 tidak hanya sekadar menampilkan berbagai produk terkini dari industri grafika dan industri kreatif, namun juga menghadirkan program-program edukasi bagi publik.

FGD University menyasar bukan hanya kepada para pelaku industri grafika namun juga diperuntukkan bagi masyarakat umum.

Perhelatan FGD Expo kan mengusung program edukasi dan pameran. Selain itu, diharapkan expo kali ini dapat membuka peluang lebar bagi para pelaku industri kreatif khususnya generasi muda.

“Generasi muda merupakan salah satu driver pertumbuhan kreatif di Indonesia. Mereka membangun kekuatan melalui komunitas, terhubung dengan informasi lobal, inovatif serta memiliki tuntutan yang tinggi terhadap inovasi,” sambung Danton.

Hingga saat ini, FGD Expo selalu menjadi benchmark bagi industri kreatif di Indonesia. Kehadirannya selama 12 tahun telah menjadi showcase mengenai arah tren industri kreatif di tanah air. (EVA)