Corporate Action Corporate Action

Daya Beli Turun 20%, Penjualan GPC Tetap Optimis

Daya Beli Turun 20%, Penjualan GPC Tetap Optimis

PT Duta Paramindo Sejahtera (DPS), pengembang apartemen Green Pramuka City (GPC), menargetkan pembangunan tower ke-5 hingga ke-8n mereka akan rampung pada pada 2015 ini, dan serah terimanya akan dilakukan sekitar awal sampai akhir 2016 dengan nilai sewa Rp40-45 juta pertahun. Setelah itu, pada tahun ini juga, mereka bersiap untuk membuka penawaran tower ke-9.

IMG_20150423_165857

“Kami pengembang sejak tahun 2010, membangun kawasan superblok merupakan wujud komitmen sebagai respons di DKI dengan hunian vertikal. Kami punya lahan 12,9 hektar dan diizinkan membangun 27 tower. Kita sudah lakukan 4 tahun, sudah terisi dengan fasilitas yang memadai, dengan kolam renang, jogging track, fasilitas-fasilitas pendukung seperti tempat makan, minimarket, dan lain-lain,” ujar Andreas, Manager Penjualan dan Pemasaran Green Pramuka City, di Jakarta (23/4).

Awalnya, harga hunian di Green Pramuka City adalah Rp200 juta per unit dengan luas 33 meter persegi. Lalu, sekarang harganya sudah meningkat menjadi Rp550 juta. Perkembangannya sudah mencapai 200% sampai saat ini. Dalam kurun waktu 3 tahun saja, tower 1 sampai tower 4 sudah terjual hampir 100%, dan serah terimanya dengan penghuni masih berjalan sampai sekarang.

“Kami sudah menjual hampir 7.000 unit sampai dengan saat ini. Kami juga sudah pasarkan tower ke 8 dan akan membuka tower ke 9 tahun ini,” ungkap Andreas.

Dengan total kurang lebih 13.500 unit, apartemen ini bisa menampung lebih dari 20 ribu orang. Hal ini sangat menggiurkan bagi para pebisnis untuk berinvestasi pada bidang retail. Andreas menargetkan, dalam 3 tahun ke depan akan selesai penjualannya. Sedangkan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) per Mei adalah Rp 14.000 per meter persegi.

Tetapi, pembangunan lima tower yang dilakukan Green Pramuka City tidak diikuti dengan penjualan yang maksimal pada tahun ini. Andreas menuturkan, hal ini terjadi karena adanya penurunan daya beli sekitar 20% dibandingkan dengan tahun lalu karena perekonomian yang melemah dan kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang masih bingung. “Dan yang paling berpengaruh kebijakan bank. Orang tidak bisa leluasa berspekulasi, investasinya juga ditahan-tahan,” sambungnya.

Tetapi, ia tetap optimis penjualan properti ke depannya akan meningkat. DPS menargetkan penjualan unit tower ke-5 sampai 8 mencapai 90% hingga akhir tahun 2015 dengan peningkatan pendapatan perusahaan sebesar 35% dibandingkan dengan tahun 2014.

Sebagai informasi, pada tahun lalu Green Pramuka City telah berhasil memperoleh berberapa penghargaan, yaitu Penghargaan Pengembang Terbaik dan Pengembang KPR – nonsubsidi Terbaik dari BTN, serta Penghargaan DKI Tata Kota – Konsep Rusunami Terpadu dan Terbaik. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved