Corporate Action Corporate Action

HappyFresh Berkomitmen Penuhi Kebutuhan Masyarakat Jabodetabek

HappyFresh Berkomitmen Penuhi Kebutuhan Masyarakat Jabodetabek

Di tengah kepadatan jadwal kerja dan kemacetan yang setiap hari terjadi di Jabodetabek, sering kali melupakan beberapa hal premier, contohnya adalah berbelanja kebutuhan sehari-hari. HappyFresh, aplikasi mobile terbaru untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, meluncurkan debut perdananya. Aplikasi ini memiliki tujuan untuk merevolusi cara berbelanja kebutuhsn sehari-hari mereka di Jabodetabek.

IMG_20150325_145852

Konsep bisnis ini lahir dari susahnya memenuhi kebutuhan akan bahan makanan segar karena ketidaktersediaannya waktu. HappyFresh akan mempermudah para konsumen untuk memenuhi kebutuhannya dengan hanya mengunduh aplikasi di smartphone, dan mengklik bahan makanan yang diinginkan. Setelah itu, kurir akan mengantar pesanan tersebut ke lokasi konsumen.

“Kita lebih ingin makan masakan rumah bersama dengan keluarga. Memiliki sesuatu yang dapat membuat kita mendapatkan barang-barang kebutuhan yang segar dan berkualitas ke depan pintu rumah adalah salah satu solusinya,” ujat Markus Bihler, CEO HappyFresh.

Target pasar dari HappyFresh berkisar di umur 30 tahun. Sedangkan untuk sumber pendapatan HappyFresh, Bihler tidak memberi kejelasan, yang pasti akan ada profit sharing dengan mitra kerja dan HappyFresh tidak akan menggunakan iklan di aplikasinya.

Untuk memenuhi ketersediaan barang, HappyFresh bekerja sama dengan Ranch dan Farmers Market yang sudah memiliki 27 store, dua diantaranya berada di Balikpapan dan Surabaya. Tetapi, menurut Nugroho Setiadharma, Presiden Direktur PT Supra Boga Lestari Tbk, retail saat ini sedang turun karena ekonomi melemah dan belum lagi ada peraturan-peraturan menteri mengenai peraturan pembukaan mini market.

“Contohnya tidak boleh jual bir, padahal kontribusinya ke bir sangat besar. Jualan bir di mini market itu boleh, tetapi tidak boleh digabung dengan minuman lain dan harus di tutup (disamarkan). Jika market tidak boleh jual bir, itu pabrik bir bisa tutup,” jelas Nugroho.

Dengan kondisi retail yang melemah, Ranch dan Farmers Market tetap optimis dapat meraih keuntungan. Ekspansi Ranch ada tiga toko di Surabaya, dan masih ada dua lagi tahun ini yang akan dibuka pada kuartal tiga. Rencananya, lokasi toko-toko tersebut masih di Jakarta, tepatnya di daerah Jakarta Selatan.

“Capex yang disediakan satu toko Rp10 miliar,” ujar Nugroho.

Ia melanjutkan, pada tahun lalu, Ranch Market memiliki pertumbuhan Rp1,65 triliun, dan pada tahun ini Nugroho memperkirakan omset akan menembus angka Rp1,85 triliun. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved