Hingga kini, jumlah pelanggan Smartfren telah melewati angka 10 juta. Kondisi itu membuat operator CDMA ini akan memperluas jaringannya. Perusahaan pun berencana menambah sebanyak 1.000 BTS (Base Transceiver Station).

“Tahun ini masih ada yang harus diselesaikan sekitar 1.000 BTS. Penyelesaian dari proyek kita,” ujar Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Commercial PT Smartfren Telecom Tbk.

Ia menuturkan, pemakaian internet cukup tinggi sekarang ini. Hal itu berdampak pada penambahan jumlah pelanggan Smartfren yang kini menuju angka 11 juta. Pendapatan operator pun bertumbuh sebanyak 7 persen setiap bulannya.

Bahkan rata-rata pendapatan per pelanggan (average revenue per user-ARPU) Smartfren, kata Djoko, lebih baik dibandingkan pencapaian industri. Secara keseluruhan, ARPU sekitar Rp 20.000 per pelanggan. Untuk ARPU data lebih tinggi yakni sekitar Rp 45.000 per pelanggan.

“Jadi dengan customer yang udah jutaan ini ya itu membuat ARPU kita lebih banyak, dan tantangan kita ya menyelesaikan project-project kita. Memperluas network lagi, lebih luas lagi, dan menambah kapasitas daripada internet,” jelas dia.

Djoko menyebutkan, Smartfren sudah mempunyai 3.500 BTS. Perusahaan pun berencana menambah 1.000 BTS. Proyeknya sendiri, kata dia, bukan proyek baru. Penambahan ini semacam penyelesaian rencana yang sudah ada.

“Kita ada tambahan baru lagi. Sekitar 1.000 BTS yang akan kita kembagkan lagi dari proyek awal sekitar 5.000-an. Dan itu tinggal tunggu equipment-nya datang bulan depan,” tandas dia. (Ester Meryana)