Corporate Action Corporate Action

Kembangkan Bandara, Cara AP II Tingkatkan Kinerja

Kembangkan Bandara, Cara AP II Tingkatkan Kinerja

PT Angkasa Pura II (Persero) tahun ini akan melakukan pengembangan di sejumlah bandara yang dikelolanya sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja di masa mendatang. Salah satu program utamanya adalah merampungkan pengembangan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, misi utama dalam grand design pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah pembangunan Terminal 3 Ultimate yang saat ini berlangsung lancar sesuai target waktu. Pembangunan Terminal 3 Ultimate di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi fokus utama menyusul target pengoperasian terminal berkapasitas 25 juta penumpang itu pada kuartal II-2016. “Hingga bulan ini, progres pembangunan Terminal 3 Ultimate telah mencapai 76,21% atau lebih cepat dari perkiraan awal,” kata dia dalam rilisnya.

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Foto: IST)

Dia mengatakan, pembangunan stasiun kereta bandara, yang juga bagian dari pengembangan Bandara Soekarno Hatta, saat ini masih berlangsung dengan terlebih dahulu melalui tahap relokasi pipa air bersih dan air kotor serta kabel kelistrikan Terminal 1, Terminal 2, dan PLN, yang seluruhnya berada di bawah tanah lokasi proyek. “Kami melakukan sejumlah penyesuaian di proyek pembangunan stasiun kereta bandara karena perlu adanya perhatian khusus terhadap jaringan utilitas di bawah tanah agar operasional bandara secara keseluruhan tetap berjalan lancar,” ujarnya.

Proyek lain yang tengah dalam tahap perencanaan adalah people mover system yang menghubungkan Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3. People mover system yang akan digunakan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta berjenis automated guideway transit dengan total panjang lintasan 3,7 km. “Moda people mover system ini akan bergerak otomatis di jalurnya guna memudahkan penumpang atau pengguna jasa bandara berpindah dari terminal ke terminal. Perkiraan daya angkut penumpang di moda ini adalah 3.255 penumpang per jam dengan dua jalur. Saat ini fasilitas tersebut sudah di tahap desain yang meliputi desain struktur dan sistem,” ujar Budi.

Tahun ini, kata dia, Angkasa Pura II juga melakukan pengembangan di Bandara Internasional Kualanamu Medan, Bandara Sultan Syarif Sasim II Pekanbaru, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, serta Bandara Supadio Pontianak yang dipersiapkan menjadi bandara utama mendampingi Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan kapasitas di atas 25 juta penumpang.

Sepanjang 2014, Angkasa Pura II membukukan laba bersih Rp 1,098 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya Rp 1,032 triliun. Sebesar 20% dari laba bersih 2014 atau Rp 219,61 miliar diputuskan untuk dividen, sementara itu 80% digunakan untuk cadangan perseroan. Alokasi penggunaan laba bersih itu telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Selasa (12/5). “Laba bersih mengalami kenaikan karena peningkatan pendapatan sebesar 16% atau dari Rp 4,183 triliun pada 2013 menjadi Rp 4,871 triliun pada 2014. Pencapaian ini positif karena tahun lalu laba bersih mengalami penurunan setelah bisnis pemandu lalu lintas penerbangan dihilangkan,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved