Corporate Action

Keuntungan Erick Thohir Menjual Inter Milan

Keuntungan Erick Thohir Menjual Inter Milan

Erick Thohir baru saja ditunjuk sebagai Menteri BUMN periode 2019 – 2014. Namanya mulai dikenal publik setelah membuat gebrakan membeli salah satu klub sepakbola international yakni Inter Milan. Namun, di awal tahun ini ia hengkang dari tim tersebut dengan melepas seluruh sahamnya yang tersisa.

Selama di Inter Milan, Erick sempat menduduki pucuk pimpinan tertinggi sebagai Presiden Klub sejak 2013 hingga 2018. Selama periode tersebut, ia mampu memperbaiki kinerja keuangan Inter Milan menjadi lebih baik. Terbukti, dia berhasil memperbaiki keuangan perusahaan dari defisit surplus dengan mencatat laba operasional tahun lalu mencapai US$ 62 juta USD, atau naik 170% dibandingkan 2013. Nilai valuasi-nya pun juga ikut bertumbuh menjadi US$ 606 juta atau naik sebesar 51%.

Perjalanan Erick di Inter Milan dimulai dari aksinya membeli sebagian besar saham tim sepak bola tersebut pada tahun 2013, bersama rekannya Handy Soetedjo dan Rosan Roeslani. Saat itu ia dan rekan-rekannya membeli 70% saham Inter Milan melalui International Sports Capital HK Ltd dengan perkiraan harga sekitar 250 juta euro, atau setara Rp 3,9 triliun. Dengan menjadi mayoritas pemegang saham, ia juga sekaligus ditunjuk sebagai Presiden Klub.

Pada 2016 ia melepas sebagian sahamnya kepada perusahaan asal China Suning Group Holding sebesar 38,55% dengan nilai perkiraan 200 juta euro atau setara Rp 2,7 triliun rupiah. Tidak hanya itu, Suning Group Holding juga membeli saham milik pemilik klub sebelumnya Massimo Moratti sebesar 29,6%. Dari semua pembelian itu, Suning Group Holding menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham sebesar 68,55%.

Menjelang akhir 2018, Erick Thohir akhirnya mengundurkan diri sebagai Presiden Klub dan resmi digantikan oleh anak dari pemilik Suning Group Holding Zhang Kangyang, yakni Steven Zhang. Ia pun saat ini menjadi Presiden Klub termuda yang pernah dimiliki Inter Milan dengan usia saat ia mulai menjabat 27 tahun.

Hingga akhirnya pada awal tahun ini Erick Thohir resmi menjual seluruh sahamnya yang tersisa di Inter Milan sebesar 31,05% kepada LionRock Capital (perusahaan China yang berbasis di Singapura) dengan perkiraan harga sebesar 150 juta euro atau setara Rp 2,4 triliun.

Dari perjalanan panjang tersebut, secara statistik Erick Thohir dan rekan-rekannya dapat dikatakan sukses, baik secara profesionalitas maupun investasi. Dengan modal 250 juta euro, ia berhasil menjual kembali sahamnya sehingga meraih profit sekitar 350 juta euro. Hal ini didapat dari penjualan pertama kepada Suning Holding Group sebesar 200 juta euro dan penjualan kedua kepada LionRock Capital sebesar 150 juta euro. Artinya Erick Thohir mampu memperoleh laba sebesar 100 juta euro atau setara Rp 1,2 triliun.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved