Corporate Action

Krakatau Steel Kembangkan Empat Proyek Strategis

Krakatau Steel Kembangkan Empat Proyek Strategis

Jajaran direksi Krakatau Steel

PT Krakatau Steel (KS) sepanjang tahun ini menggarap empat proyek strategis. Proyek revitalisasi pabrik hingga pengolahan bijih besi.

Proyek strategis pertama KS yakni revitalisasi pabrik Hot Strip Mill (HSM). Proyek yang baru saja selesai ini meningkatkan kapasitas produksi menjadi 2,4 juta ton/tahun dari 2,0 juta ton/tahun.

Kedua, proyek revitalisasi fasilitas produksi pada pabrik Direct Reduction Plant (DRP) di kuartal 1 2012 saat ini sudah mencapai 96,7%. Selain itu, revitalisasi fasilitas pabrik Slab Steel Plant (SSP) yang saat ini sudah mencapai 84,3%.

Proyek yang ke-3 yaitu pengolahan bijih besi di Kalimantan Selatan melalui PT Meratus Jaya Iron & Steel yang merupakan joint venture antara KS dan PT Aneka Tambang. Proyek tersebut telah selesai 100% pada pemasangan fasilitas rotary, sementara untuk Power Plant telah mencapai 84,3% tahap penyelesaian dan diekspektasikan selesai pada kuartal 2 tahun 2012.

Proyek ke-4, yakni pembangunan pabrik Blast Furnace dan modernisasi fasilitas steel making, pekerjaannya dilakukan melalui konsorsium MCC-CERI dan anak perusahaan KS, PT Krakatau Engineering. Untuk penandatanganan kontrak EPC (engineering, procurement and construction) telah dilakukan pada 15 November lalu. Saat ini telah diperoleh persetujuan dari bank dan ditargetkan rampung pada kuartal 4 tahun 2014.

“Selain 4 proyek strategis, KS juga sedang membangun pabrik baja Krakatau-POSCO mencapai 15,1% per Maret 2012 dan dijadwalkan rampung pada Desember 2013,” ujar Direktur Utama Krakatau Steel, Fazwar Bujang dalam acara Investor Day di Bursa Efek Indonesia, hari ini.

Sementara itu, laba bersih perseroan turun sebesar 58,9% year on year (yoy) menjadi Rp 58,3 milyar akibat kenaikan beban usaha sebesar 17,6% yoy, beban bunga sebesar 59,3% yoy dan dibukukannya rugi kurs sebesar Rp 26,7 miliar.

Total permintaan baja ke Indonesia tahun lalu naik sebesar 9,4-9,9 juta ton. Permintaan tersebut masih di bawah Thailand 14 juta ton, vietnam 10,6 juta ton, Filipina 4 juta ton dan Malaysia 8 juta ton.

Untuk konsumsi produk baja di Indonesia tahun lalu sebesar 9,9 juta ton. Konsumsi tersebut masih di bawah permintaan produksi baja lokal yang sebesar 4,6 juta ton di 2011. (Lila Intana/EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved