BSA, yang merupakan asosiasi advokat global untuk industri perangkat lunak (software), berusaha mengedukasi masyarakat untuk tidak menggunakan perangkat lunak ilegal. Langkah nyata BSA adalah dengan meluncurkan sebuah komik edukasi yang berjudul “Software Berlisensi Bisnis Pasti.”

“Tujuan utama membuat komik (adalah) supaya masyarakat dapat melihat secara kesehari-harian seperti apa software itu dipakainya, dan konsekuensinya seperti apa kalau tidak pakai yang asli. (Memang) lebih menarik kalau dibuat komik,” jelas Zain Adnan, Kepala Perwakilan BSA Indonesia, di sela-sela acara peluncuran komik, di Jakarta, Selasa (5/3/2013).

BSA meluncurkan sebuah komik edukasi yang berjudul “Software Berlisensi Bisnis Pasti”

Mengenai industri perangkat lunak, khususnya untuk personal computer (PC), di Indonesia, Zain berpendapat bahwa potensi industri ini sangat menjanjikan. Bahkan, industri ini berpeluang untuk menjadi kontributor yang signifikan bagi perekonomian nasional.

“Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial untuk para pelaku usaha, khusus untuk software, karena pertumbuhan ekonomi yang sangat besar, dan juga karena masyarakat yang dalam hal ini banyak menggunakan software dan hak kekayaan intelektual yang lain juga,” terang dia.

Akan tetapi, potensi industri perangkat lunak PC ini dinodai adanya tingkat pembajakan yang cukup tinggi. Misalnya, pada tahun 2011, BSA melihat bahwa 8 dari 10 program software yang digunakan di Indonesia diyakini ilegal.

Dalam kesempatan yang sama, Roland Chan, Senior Director Marketing APAC BSA, pun menuturkan, tingkat pembajakan perangkat lunak PC mencapai 86 persen pada tahun 2011, dengan nilainya mencapai US$ 1,4 miliar. “Tahun sebelumnya (2010) 87 persen dengan nilai US$ 1,32 miliar. Jadi, sekalipun trennya menurun (secara persentase), nilainya naik, karena pasar software itu terus naik,” kata Roland. Padahal, di tahun 2011, tingkat pembajakan perangkat lunak PC di Malaysia hanya 55 persen, sedangkan di Singapura sebesar 35 persen.

Oleh sebab itu, BSA melihat pentingnya mengedukasi masyarakat seiring dengan masih maraknya pembajakan software PC. Edukasi pun dilakukan BSA melalui penerbitan komik. “Proyek ini merupakan hasil dari upaya bersama BSA dan bidang industri kreatif lainnya di Indonesia. Di mana Beng Rahadian adalah co-author komik edukasi ini. Ilustrasi yang ia buat didesain untuk mempermudah proses membaca daripada jika hanya menggunakan kata-kata saja,” terang Zain.

Rencananya, komik edukasi ini akan diedarkan secara gratis kepada sejumlah perusahaan, sekolah, dan universitas. Selain komik, BSA juga meluncurkan situs baru, pakaisoftwareasli.com, sebegai sumber informasi seputar hak kekayaan intelektual, khususnya yang terkait perangkat lunak. (EVA)