Corporate Action Corporate Action

Perkuat Peran Bank Jateng, SMF Alirkan Dana Rp 200 Miliar

Perkuat Peran Bank Jateng, SMF Alirkan Dana Rp 200 Miliar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) memberikan dana refinancing KPR kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng). Lewat kerja sama ini SMF memperkuat peran tambahan BPD dalam menyalurkan KPR di daerah. Perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh Direktur Utama SMF, Rahajo Adisusanto, dan Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, mengalirkan dana kepada Bank Jateng sebesar Rp 200 miliar tersebut untuk 1475 debitur.

Kerja sama refinancing KPR yang dilakukan oleh SMF dengan Bank Jateng ini hampir sama dengan program Transofrmasi BPD yang diresmikan oleh Presiden Jokowi, pada bulan Mei lalu. Adapun salah satu tujuannya yakni agar BPD bisa bersaing di kancah persaingan industri perbankan global termasuk dalam hal itu peranan BPD dalam pembiayaan penerbitan KPR.

Demand perumahan di daerah cukup tinggi, hal tersebut merupakan pangsa pasar yang cukup besar bagi BPD, dalam memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan perumahan. BPD cenderung dapat lebih spesifik dan mengenal karakteristik masyarakat di daerahnya masing-masing.

Penandatangan Perjanjian Kerjasama oleh Direktur Utama SMF, Rahajo Adisusanto, dan Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno

Penandatangan Perjanjian Kerjasama oleh Direktur Utama SMF, Rahajo Adisusanto, dan Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno

“Kerja sama ini merupakan upaya SMF dalam memberikan likuiditas kepada BPD untuk memperbesar kemungkinan penyaluran KPR di daerah. Hal tersebut demi terjangkaunya kepemilkan rumah yang layak, khususnya bagi kalangan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah,” ungkap Raharjo

Mendukung pernyataan tersebut, Supriyatno mengatakan bahwa kerja sama ini selain mendorong peningkatan sumber dana jangka panjang dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan dalam menyalurkan KPR, juga mengoptimalkan peran tersebut sebagai penyalur KPR di daerah. Hal ini merupakan dukungan kepada program Sejuta Rumah yang dicanangkan oleh pemerintah.

Saat ini SMF telah bekerja sama dengan 7 Bank BPD dengan total aliran dana sebesar Rp 553,9 miliar untuk 5121 debitur KPR. Dengan terealisasinya pencairan pinjaman kepada Bank Jateng, maka jumlah BPD yang bekerjasama dengan SMF menjadi 8 Bank BPD dengan total aliran dana meningkat menjadi Rp 753,9 miliar untuk 6578 debitur KPR.

Adapun 8 BPD yang melakukan kerja sama refinancing KPR dengan SMF tersebut diantaranya yakni Bank DKI, Bank Nagari, Bank NTB, Bank Kalsel, Bank Kalbar, BPD DIY, BJB Syariah, dan BPD Jateng. Sementara dengan Bank Bali masih tahap MoU.

Secara akumulatif total akumulasi dana yang dialirkan pasar modal dari sektor perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 22 Oktober 2015, mencapai Rp 18,9 triliun untuk 400.276 debitur.

Sebelumnya SMF telah melakukan kerja sama refinancing KPR bersama Bank Nagari pada 23 September 2015, dengan nilai pinjaman sebesar Rp 50 miliar, dengan total dana akumulasi yang telah diberikan kepada bank tersebut mencapai total Rp150 miliar.

Rahajo berharap Bank Pembangunan Daerah lainnya dapat bersinergi dengan SMF untuk mendukung program kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau, khususnya untuk kalangan MBR. Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang dapat membantu memecahkan masalah keterjangkauan rumah di Indonesia.

Raharjo berpendapat bahwa masyarakat menengah ke bawah memerlukan angsuran rumah yang terjangkau dengan jumlah yang tetap. Hal itu dapat dicapai dengan dua hal yakni dengan menggunakan dana jangka panjang sehingga tenor pinjaman menjadi panjang. “Lalu tingkat suku bunganya tetap sehingga angsurannya tetap (tidak bertambah), SMF sebagai BUMN ingin berkontribusi dalam pembiayaan sekunder perumahan dengan memberikan pinjaman Bunga Tetap Jangka Panjang (BTJP),” jelas Raharjo. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved