Corporate Action Corporate Action

Perluas Pabrik, Asahimas Investasi US$ 885 Juta

Proses pelatakan batu pertama ground breaking PLTU oleh Menteri Industri Saleh Husin (Kiri) dan Kepala BKPM Franky Sibarani (kanan) (Foto: Syukron Ali/SWA)

Proses pelatakan batu pertama ground breaking PLTU oleh Menteri Industri Saleh Husin (Kiri) dan Kepala BKPM Franky Sibarani (kanan) (Foto: Syukron Ali/SWA)

Sejak eksis beroperasi lebih dari 30 tahun di Indonesia, PT Asahimas Chemical (ASC) mulai mengepakkan sayap bisnisnya menjadi perusahaan petrokimia multinasional terintegrasi terbesar se-Asia Tenggara. Khususnya untuk produk Klor Alkali-Vinil Klorida yang kapasitas produksinya mencapai 700.000 ton per tahun.

Menempati lahan seluas 91 hektar di kawasan industri di Desa gunung Sugih Jl. Raya Anyer Km 122 Cilegon, Banten. ASC mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.200 dengan mayoritas pekerja berasal dari Indonesia khususnya daerah Banten.

“Ini adalah perluasan yang ke-9 kali oleh ASC. Dengan perluasan ini kami membutuhkan supply listrik yang cukup besar. Untuk itu, pada kesempatan ini kami juga berinvestasi membangun PLTU 300 MW dengan nilai US$ 460 juta,” jelas Takuya Shimamura, CEO PT Asahimas Flat Glass, mewakili Asahi Glas Company (AGS) saat meresmikan perluasan dan ground breaking PLTU di Cilegon (12/2).

Perlu diketahui, AGS adalah grup perusahaan asal Jepang yang membawahi PT Asahimas Chemical dan PT Asahi Flat Glass, Tbk yang bergerak di bidang usaha industri kaca lembaran, kaca otomotif, display, elektronik, energi dan bahan kimia.

Adapun produk yang dibuat di oleh Asahimas terdiri dari bahan baku berbagai industri di atas, yang terdiri dari Sodium Hypo Chlorite (NaCIO), Hydro Chloric Acid (HCI), Caustic Soda (NaOH), Ethylene DI Chloride (EDC), Vynyl Chloride Monomer (VCM), Poly VINyl Chloride (PVC).

“Lewat produk yang ada di Asahimas, kebutuhan bahan baku untuk 500 industri besar maupun kecil di Indonesia tidak perlu lagi mengimpor,” jelas Takuya.

Mengenai PLTU, Takuya berujar pada tahun 2003 dirinya sempat bermimpi untuk memiliki supply listrik sendiri dan tidak lagi untuk melengkapi kebutuhan produksi di perusahaan yang ia pimpin. Baru di tahun 2016, mimpi tersebut terwujud dan tahun 2018 PLTU yang sekarang dalam tahap pembangunan sudah dapat dipakai.

Adapun pasar yang disasar oleh Asahimas sebanyak 70% dipakai untuk pasar domestik dan sisanya untuk pasar global. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspornya adalah kawasan Asia Tenggara, China dan Australia.

Dalam kesempatan itu pula, Kepala BKPM, Franky Sibarani, menjelaskan, Asahimas adalah satu di antara 80 perusahaan yang menjadi prioritas pembangunan di Indonesia tahun 2016. Karena Asahimas merupakan salah satu perusahaan industri untuk kategori subtitusi impor, maka dapat menghemat devisa negara sebesar Rp 16 triliun.

“Adapun total investasi untuk 80 perusahaan ini secara total berjumlah Rp 220 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 278 ribu. Realisasi ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dari pemerintah daerah setempat,” jelas Franky memuji kinerja pemerintah daerah Provinsi Banten.

Dibanding tahun 2014, nilai investasi yang terealisasi di tahun 2015 sebesar Rp 545,4 triliun atau naik sebesar 17,8%. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved