Corporate Action Corporate Action

Perluas Segmen Komersial, Adira Luncurkan Asuransi Kredit Perdagangan

Perluas Segmen Komersial, Adira Luncurkan Asuransi Kredit Perdagangan

Adira Insurance menggandeng Coface, perusahaan asuransi asal Prancis, untuk menggarap produk asuransi kredit perdagangan (trade credit insurance)sebagai upaya memperluas cakupan pasar Adira di segmen komersial. Tanpa menyebutkan target spesifik, Indra Baruna, Direktur Utama Adira Insurance, mengatakan bahwa Adira akan menjadi pemain penting sebagai penyedia layanan produk asuransi kredit perdagangan itu.

Indra Baruna (ketiga dari kiri), Direktur Utama Adira Insurance dan Richard Burton (kelima dari kiri), CEO Coface Asia Pasifik, menandatangani nota kesepahaman kerja sama terkait produk asuransi kredit perdagangan di Hotel Arya Duta, Rabu (6/3).

“Ketika kami masuk ke dalam pasar tertentu, kami harus serius dan memberikan significant presence,” kata Indra Baruna pada acara penandatanganan nota kesepakatan (MoU) dengan pihak Coface yang diwakili oleh Richard Burton, CEO Coface Asia Pacific, di Hotel Arya Duta, Jakarta, Rabu (6/3).

Menurut Indra, sebenarnya kerja sama dengan Coface ini sudah terjalin sejak 2008. “Namun hanya sebatas technical advice,” tambahnya yang juga mengatakan bahwa tahun awal kerja sama banyak melakukan pembangunan sistem, sumber daya manusia, dan pendekatan ke pasar mengenai produk asuransi kredit perdagangan ini. Penandatanganan MoU ini, Indra melanjutkan, untuk memperkuat kerja sama yang tela dibangun selama ini.

Dalam kerja sama ini, Coface akan bertindak sebagai penyedia technical support dan global market support. Sedangkan Adira Insurance bertindak sebagai penerbit polis lokal dan market support. Mengenai masuknya Adira ke pasar kredit perdagangan karena pihaknya melihat risiko yang cukup tinggi yang terjadi dalam pengelolaan manajemen keuangan suatu perusahaan, baik risiko internal maupun eksternal.

Risnauli Silaban, Deputi Direktur Adira Insurance, mengatakan bahwa penetrasi produk asuransi kredit perdagangan di Indonesia masih sangat rendah sehingga potensinya masih sangat besar. Pihaknya, lanjut Risnauli, menyasar klien bank-bank asing karena biasanya bank-bank lokal besar telah memiliki perusahaan asuransi sendiri. Selain bank asing, pihaknya juga menyasar broker yang memiliki banyak klien dan perusahaan-perusahaan yang melakukan perdagangan untuk menjamin pembayaran pelanggannya. “Namun kalau ingin meraih klien perusahaan, usaha yang dilakukan lebih besar karena harus mendatangi satu per satu. Beda dengan bank atau broker yang klien memiliki banyak klien,” terang Risnauli.

Richard Burton mengatakan bahwa kerja sama dengan Adira Insurance akan meningkatkan pertumbuhan pasar trade credit insurance di Indonesia seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved