Corporate Action

Permata Bank Syariah Klaim Paling Modern

Permata Bank Syariah Klaim Paling Modern

Permata Bank Syariah (PBS) mencatat pertumbuhan rata-rata 4000 nasabah per bulan. Bank yang saham mayoritasnya dimiliki oleh Grup Astra dan Standard Chartered Bank ini pun semakin giat memperluas jaringan cabang, sambil merebut hati nasabah melalui penerapan teknologi modern.

Bank swasta ini juga diakui sebagai “yang paling modern” dibanding bank-bank syariah lainnya. Contohnya saja cabang mereka yang baru diresmikan, yakni Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) di Kedoya, Jakarta Barat. Dengan total investasi sekitar Rp 1,5 miliar, acara peresmian KCPS baru ini dilakukan tak seperti biasanya, seperti menggunting pita atau memotong tumpeng.

Peresmian KCPS kali ini dilakukan dengan teknologi kode akses. “Ini menandakan Permata Bank Syariah senantiasa mengedepankan teknologi modern,” klaim Lauren Sulistiawati, Direktur Retail Permata Bank saat peresmian, Rabu (13/6).

Konsep KCPS Kedoya memang mengusung teknologi modern. Menggunakan elektronik channel dalam kegiatan operasionalnya. “Semua teknologi di Permata Bank konvensional diadopsi di syariah kami. “Seperti mobile banking, telelephone banking. Di bank syariah lainnya tak ada yang seperti ini,” tambah Lauren.

KCPS Kedoya ini ditargetkan mampu menambah jumlah nasabah PBS yang saat ini berjumlah 129 ribu (per Maret 2012). “Kenapa kami memilih lokasi di Ruko Tomang Tol, Kedoya Agave Raya sebagai KCPS kami melihat marjet di sini sangat menjanjikan. Baru hari ini diresmikan, tapi di sini sudah ada 250 nasabah baru,” ujar Achmad K. Permana, Head Permata Bank Syariah.

PBS saat ini sudah memiliki 12 cabang, masih jauh di bawah cabang Permata Bank konvensionalnya yang berjumlah 270. Pembukaan KCP Kedoya merupakan target bank ini untuk berada di lima kotamadya Jakarta. “Saat ini kami sudah ada di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Tahun 2013 kami akan bangun di wilayah Timur dan Utara. Untuk tahun 2012 ini ekspansi kami selanjutnya di Surabaya, Bandung dan Samarinda, Kalimantan Timur,” jelasnya.

Dengan adanya KCPS Kedoya, diharapkan dana pihak ketiga (DPK) mampu bertambah hingga Rp 100 milyar. Per Maret 2012, DPK meningkat tajam hingga 180% (year on year/yoy) menjadi Rp 4,95 triliun.

Strategi PBS untuk menjaring lebih banyak lagi DPK, sebenarnya cukup sederhana. Tak muluk-muluk berinovasi dalam hal variasi produk. “Sebenarnya semua produk konvensional yang bisa diadopsi kami akan adopsi, tahun ini kami melihat kemungkinan untuk menerbitkan kartu kredit. Namun tetap, produk tabungan, giro dan deposito adalah jagoan kami,” jelasnya.

Bukti bahwa tabungan, giro dan deposito menjadi jagoan Permata Bank Syariah yakni ketiganya membukukan kenaikan yang tajam. Tabungan dan giro naik masing-masing sebesar 219% dan 158% menjadi Rp 2,45 triliun dan Rp 439 miliar, sedangkan deposito meningkat 149% yoy menjadi Rp 2,06 triliun di akhir Maret 2012. Angka-angka itu menunjukkan komposisi dana murah (CASA) mencapai 58% dari total simpanan dana masyarakat di PBS. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved