Corporate Action Corporate Action

Waroeng Rajawali Siap Gandeng Banyak Mitra

Waroeng Rajawali Siap Gandeng Banyak Mitra

Bersinergi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui penandatanganan memorandum of understanding (MOU), RNI siap membawa Waroeng Rajawali menjalin lebih banyak mitra lagi. Diharapkan akan ada penambahan gerai sekitar 100 lagi, dimana mitra yang dibidik bervariasi, mulai dari perorangan, karyawan Group RNI, mitra sesama BUMN, mitra koperasi, mitra pondok pesantren, dan kelompok masa lain.

MoU

Dengan bermodalkan fasilitas kredit yang diberikan oleh BRI maka tujuan untuk melakukan percepatan pertumbuhan Waroeng Rajawali sebagai ujung tombak penjualan produk – produk SNI pun dapat berjalan secara optimal. Pondasinya adalah, dengan membangun 11 Distribution Centre yang diletakkan di titik – titik sentral, seperti Lombok, Bali, Surabaya, Malang, Semarang, Yogyakarta, Makassar, Bandung, Jakarta, Serang, dan Medan, dimana di sekitar titik tersebut merupakan area yang sarat potensi untuk dibangun gerai Waroeng Rajawali.

“Dengan peresmian Distribution Center ini, maka dapat menarik minat para mitra yang ingin memiliki gerai Waroeng Rajawali,” ujar Ismed Hasan Putro, Direktur Utama PT Rajawali Nasional Indonesia (RNI), usai meresmikan Distribution Center Waroeng Rajawali di Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (10/9).

Lebih jauh lagi, menurutnya, ada konsentrasi yang tidak boleh lepas untuk mencapai tujuan tersebut, yakni memadukan antara harga dengan kualitasnya. “Ini yang perlu dijamin, dalam artian tidak hanya dari segi harga saja yang terjangkau, tapi juga kualitasnya baik,” tuturnya.

Sementara itu, mengenai produk yang akan dipasarkan disini, mitra perlu dapat mengoptimalkan penjualan Produk Raja keluaran RNI, seperti Raja Gula, Raja Air, Raja Dagin, Raja Teh, serta Raja Beras. Adapun mengenai produk Raja Ini, Ismed, juga menuturkan bahwa pihaknya ingin meningkatkan produktivitas para petani. “Dengan hadirnya Distribution Center ini, selain mempermudah masyarakat mengakses produk kami, kami juga ingin membantu produktivitas petani kami,” tambahnya.

Untuk mewujudkan penambahan gerai tersebut, ditaksir perlu adanya sejumlah dana investasi. Ismed mengkalkulasikan jumlahnya akan berkisar di sekitar Rp240 milliar. “Kalau total 150 gerai yang sudah dimiliki saat ini itu total investasinya Rp350 miliar. Seratus gerai lagi diperkirakan akan berkisar di Rp240 miliar,” jelasnya.

Ia pun optimistis jika melihat animo pebisnis di bidang ritel, seperti misalnya ia menunjuk Bali, disana diperkirakan akan terjadi permintaan kerja sama ritel dalam jumlah paling banyak dibanding di daerah lain.

Hal ini juga diperkuat oleh pandangan Djarot Kusumayakti, dimana ia melihat ada potensi bisnis senilai 40 miliar. Ditambah lagi, pertumbuhan untuk sektor waralaba secara keseluruhan meningkat sejumlah 25 persen jika dibandingkan Desember 2013 silam.

Namun untuk kepemilikan gerai, tidak serta merta dimiliki oleh RNI Group saja. Seperti yang diutarakan Ismed, pihaknya mempertimbangkan kepemilikan oleh Investor yang juga ingin ambil bagian di bisnis ini. “Kalaupun RNI Group hanya memiliki gerai 50 saja, dan sisanya dimiliki oleh mitra itu sudah cukup,” tambahnya.

Kemudian menanggapi peta persaingan industri ritel yang ada saat ini, RNI Group masih memposisikan Waroeng Rajawalinya sebagai pengamat. “Memikirkan persaingan dengan pemain – pemain yang sudah lebih dulu besar rasanya masih jauh. Saat ini kami memposisikan sebagai pengamat dulu, banyak hal yang ingin kita pelajari,” tukasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved