Dewan Direksi Bekasi Fajar saat listing di BEI

PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. hari ini mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “BEST”. Jumlah saham yang dilepas ke publik melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 1,765 miliar saham atau 20,14% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Bersamaan dengan penawaran umum ini, Bekasi Fajar juga menerbitkan sebanyak 882,5 juta Waran Seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan dari dalam portepel, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200.

“Harga saham perdana yang ditawarkan dan dibuka sebesar Rp 170 per saham, diharapkan akan mendapatkan respons positif dari investor pada hari pertama perdagangannya”, ujar Hungkang Sutedja, Direktur Utama Bekasi Fajar.

Perusahaan pengembang kawasan industri itu berencana untuk menggunakan seluruh dana yang diperoleh dari IPO untuk kebutuhan ekspansi usaha seperti penambahan lahan-lahan baru yang strategis di Cikarang Barat, melalui Perseroan dan anak perusahaan yaitu PT Bekasi Matra Industrial Estate (BMIE).

Setelah IPO, komposisi pemegang saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk menjadi 79,78 % PT Argo Manunggal Land Development, 0,08 % Hungkang Sutedja dan 20,14 % Masyarakat. Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah PT Ciptadana Securities.

Hungkang menjelaskan, dukungan dan respons komunitas pasar modal di Indonesia hingga Bekasi Fajar dapat mencatatkan sahamnya di BEI merupakan bukti kepercayaan yang akan mendorong pertumbuhan dan penciptaan nilai tambah bagi seluruh stakeholder.

Bekasi Fajar adalah bagian dari kelompok usaha Argo Manunggal Group yang didirikan pada 1989 dengan kegiatan usaha membangun dan mengelola kawasan industri berikut sarana dan prasarana pendukungnya. Perusahaan ini berafiliasi dengan Marubeni Corporation (Jepang) membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Megalopolis Manunggal Industrial Development, mengembangkan dan merintis kawasan industri di daerah Cikarang Barat (dahulu Cibitung), Kabupaten Bekasi, yang dikenal dengan Kota Industri MM2100 (“MM2100”).

Strategi usaha Bekasi Fajar adalah tetap fokus pada pengembangan kawasan industri, menyediakan fasilitas sarana dan prasarana serta infrastruktur yang berkualitas secara konsisten dan melakukan penambahan landbank yang berlokasi strategis.