Corporate Action

Sepulang Dari AS, Apa Saja RencanaHary Tanoesoedibjo?

Sepulang Dari AS, Apa Saja RencanaHary Tanoesoedibjo?

Grup MNC (Media Nusantara Citra), konglomerasi bisnis milik Hary Tanoesoedibjo, bakal mengucurkan investasi senilai Rp 30 triliun dalam 5 tahun ke depan. “Pokoknya dalam 5 tahun ini kurang lebih total investasinya Rp 30 triliun,” ungkap Hary Tanoesoedibjo di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Jum’at (3/2/2017). Dana investasi berasal dari kas internal, joint partner dan investor. “Sumber dananya campur, ada dana ketiga dari lembaga keuangan, ada yang sifatnya kemitraan karena kami sifatnya joint venture,” tutur Hary.

Investasi senilai itu akan diperuntukkan untuk ekspansi dan modal kerja semua unit bisnis yang berada di bawah naungan Grup MNC. Selain itu, Grup MNC bakal melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) anak usahanya yang bergerak di sektor media. “Ada satu (perusahaan) media yang akan kami IPO-kan di semester II 2017,” ujarnya. Dia tidak merinci lebih lanjut perusahaan media tersebut. Hary menyebutkan bisnis perusahaan media yang direncanakan IPO itu bergelut di bidang rumah produksi (production house). “Perusahaan media yang bergerak di produksi tapi bukan MNC Pictures karena ada studio dan macam-macam, banyak perusahaan yang lagi dianalisa untuk IPO dan masih dalam tahap konsolidasi,” ia menambahkan.

Hary Tanoesoedibjo, Chiarman dan CEO Grup MNC saat memberikan keterangan tentang bisnis Grup MNC dengan Presiden Donald Trump di Jakarta, Jum’at 3 Februari 2017. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Hary juga menyinggung proyek properti yang bermitra dengan keraajaan bisnis milik Presiden AS, Donald Trump. Grup MNC dan Trump memiliki dua investasi besar di Indonesia, yakni proyek pembangunan Trump International Hotel & Tower di Bali dan Trump International Hotel & Tower Lido di Bogor, Jawa Barat. Untuk proyek di Bali, Trump Hotel bekerja sama dengan MNC Group yang ditandatangani Agustus 2015 untuk membangun resor di Tanah Lot, Bali. Resor mewah bintang enam itu menjadi resor pertama Trump Hotel Collection di Asia. Sedangkan di Lido, kedua konglomerasi bisnis ini akan membangun resor yang dilengkapi lapangan golf terintegrasi, taman hiburan dan rekreasi, hotel, dan residensial.

Hary mengemukakan, sepulang menghadiri pelantikan Donal Trump sebagai Presiden AS ke-45 di Washington DC, pada 20 Januari silam, tidak meneken kerjasama di luar kedua proyek properti tersebut. “Saya nggak bawa oleh-oleh, semua tetap sama hanya kerjasama 2 proyek di Lido sama di Bali itu,” tegasnya. Sebab, Hary melanjutkan, Grup MNC tidak menyepakati bisnis lainnya pasca Trump dilantik menjadi Presiden AS. “Presiden Trump memutuskan tidak ada bisnis baru, jadi yang dikembangkan yang sudah ada sebelum dia menjadi presiden,” paparnya. Lebih lanjut, dia menyatakan hubungan dirinya dengan Trump adalah hubungan bisnis. “Dia (Presiden Trump) ‘kan sudah menyerahkan bisnisnya kepada anak-anaknya kepada Donald Trump Jr. dan Eric Trump. Kalau anak-anaknya mungkin berkunjung ke Indonesia karena mereka ‘kan yang menjalankan Trump Organization,” ujar Hary.

Selama kunjungan di AS, Hary bertemu dengan CEO Walt Disney. ”Itu ‘kan kawan saya CEO- nya, tapi themepark yang di Lido bukan Disneyland, namun theme park-nya akan sekelas Disneyland, tapi temanya MNC. Proyek di Lido sedang berjalan dan mudah-mudahan di tahun 2019 tahun akan beroperasi,” paparnya. Terkait relasi dengan Presiden Trump, Hary menegaskan dirinya hanya memberi bantuan apabila dibutuhkan. Sebaliknya, dia tidak campur tangan lebih dalam jika tidak diperlukan Presiden Trump. “Hubungan saya dengan Trump itu hubungan bisnis, kalau saya dibutuhkan saya bisa mencoba membantu tapi kalau tidak dibutuhkan ya.., saya tidak akan melangkah lebih daripada itu,” pungkasnya. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved