Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) boleh dikatakan sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. Hingga saat ini sesuai data BPS tercatat sebanyak 57 juta pengusaha lokal yang masuk dalam kategori ini. Seiring dengan globalisasi dan pasar terbuka, peluang serta tantangan bagi para pelaku UMKM ini terbuka lebar. Antaranya adalah eeskko dan peluang persaingan internasional, kompleksitas usaha, serta kebijakan hang sewaktu waktu bisa berubah. Belum lagi keterbatasan akses dana meskipun pemerintah telah menyuarakan perbankan untuk menjadi lokomotif dalam pembangunan nasional dan mendukung UMKM.

Melalui layanan Business Center, baik pihak ITB maupun UOB akan akan memberi informasi mengenai pelaku usaha serta melakukan bimbingan terhadap perluasan ekspansi bisni mereka. Disamping itu, UOB dan ITB akan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam perencanaan bisnis , pembiayaan dan produktivitas Lawrence Loh, Direktur eksekuyif untuk Bussines Banking UOB Indonesia menyatakan ITB Busines Center merupakan layanan tambahan hang cukup penting dalam jajaran lahanan perbankan UOB. Hingga 2019, UOB akan terus mengembangkan Bussiness Center di 7 kota besar antara lain Semarang, Surabaya, Medan, Balikpapan, Jakarta, dan Makkassar.

“Sektor UKM di Indonesia berkembang selaras dengan peningkatan permintaan barang dan jasa yang dipasarkan. Sangatlah penting bagi UOB Indonesia untuk selaku kompetitif dan memberi konsultasi perbankan serta layanan produk UKM. Kami berupaya untuk jadi mitra terpercaya guna mendukung pertumbuhan bisnis mereka,” ujar Head of Business Banking UOB Indonesia, Lawrence Loh.

Hingga saat ini nasabah UOB sendiri kebanyakan bergerak di berbagai sektor sepertictrensportasi, hunian komersial, makanan minuman, hingga ritel. Adapun persentase pendanaan UKM menyumbang porsi sebanyak 24% dari bisnis dengan turover hingga Rp40 miliar. (EVA)