Corporate Action Corporate Action

Stanley Black & Decker Seriusi Pasar Perkakas Indonesia

Stanley Black & Decker Seriusi Pasar Perkakas Indonesia

Stanley Black & Decker atau SB&D mulai fokus menggarap pasar perkakas di Indonesia. Perusahaan global ini baru saja ekspansi membuka perusahaan khusus berbadan hukum Indonesia dan menanamkan investasi berupa gudang lokal, lisensi impor hingga pengangkatan sejumlah karyawan. Sebelum berbentuk PT Stanley Black & Decker Indonesia, SB&D hanya berupa kantor representatif. “Saat ini memang kami bukan pemain utama, kami baru masuk di Indonesia, tapi target kami ke depan ialah menjadi nomor satu,” ujar General Manager SB&D wilayah Asia Tenggara Peter Brunoehler.

Dengan makin gencarnya pembangunan konstruksi di Indonesia ia meyakini bahwa kebutuhan akan perkakas mengalami permintaann yang signifikan. Ia menyebut pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia mencapai kisaran hampir 7%, lebih besar dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. “Kami melihat peluang bertumbuh di sini,” ujarnya.

SB&D sendiri merupakan sebuah perusahaan yang masuk dalam index S&P 500 dan Fortune 500. Perusahaan asal Amerika Serikat ini merupakan salah satu pemegang market share terbesar di Industri perkakas. Merek-merek SB&D yang telah terkenal antara lain, Stanley, Black Decker, DeWalt, Porter Cable, Bostitch, Facom, Mac Tools, Proto, Vidmar, dan Lista. Pada kuartal II tahun ini SB&D tercatat memiliki total pendapatan sebesar US$ 2.9 miliar di lingkup global.

General Manager SB&D wilayah Asia Tenggara Peter Brunoehler

General Manager SB&D wilayah Asia Tenggara Peter Brunoehler

Country Director SB&D Indonesia, Ryan Tirta Yudhistira mengatakan telah menyiapkan berbagai langkah agar produk SBD di terima pasar Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan meningkat brand awarness atas produk-produk SB&D melalui program sponsorship untuk kegiatan atau acara di Indonesia. “Saat ini SB&D merupakan sponsor dominan di Barcelona FC dan Yamaha Tech 3,” ujarnya.

Ryan juga menceritakan saat in produk-produk SBD sudah digunakan oleh berbagai industri di Indonesia. Contohnya, pembangunan di dua stasiun proyek MRT (Mass Rapid Transit) yaitu stasiun Sudirman dan Patung Pemuda Senayan. Maskapai besar seperti Garuda Indonesia pun diklaim menggunakan perkakas SB&D dalam operasionalnya. “Keberadaan kami di sini untuk menawarkan perkakas yang dapat digunakan untuk proyek konstruksi dengan kualitas tinggi,” ujarnya.

Saat ini, Ryan mengatakan, seluruh produk SB&D di Indonesia masih diimpor langsung dari negara-negara produsen resmi seperti Cina, Thailand, Perancis dan Jerman. Namun demikian, ia tidak menutup kemungkinan bahwa ke depan SB&D akan melakukan pembukaan pabrik. “Bila memang itu lebih efisien secara bisnis, pasti akan ke sana arahnya (pembukaan pabrik,” ujarnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved