Corporate Action

Tanggapi Isu PHK, Bukalapak Berdalih Ingin Raih Keuntungan Pertama

Oleh Editor
Tanggapi Isu PHK, Bukalapak Berdalih Ingin Raih Keuntungan Pertama
Bukalapak

Mananggapi isu pemutusan hubungan kerja (PHK) di lingkungan perusahaannya, Kepala Komunikasi Korporat Bukalapak Intan Wibisono mengatakan pihaknya sedang melakukan penataan perusahaan agar bisa berkelanjutan. Ia menambahkan, Bukalapak juga ingin menjadi toko daring pertama yang mendapatkan keuntungan.

“Kami ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih keuntungan. Dengan pencapaian performa bisnis yang baik dan modal yang cukup, kami menargetkan untuk dapat mencapai break even bahkan keuntungan dalam waktu dekat,” ujar Intan saat dihubungi, Selasa, 10 September 2019.

Intan mengungkapkan, Bukalapak juga ingin berfokus kepada bisnis inti yang bermula pada market place. Karena itu, Bukalapak memutuskan untuk tidak membuat metode pembayaran atau logistik sendiri, karena hal itu bisa dilakukan melalui kerja sama dengan pihak lain yang telah memiliki bisnis tersebut.

“Kenapa kita enggak explore e-payment, karena kita bisa kerjasama sama Dana. Kenapa kita enggak buka logistik sendiri, karena kita bisa berpartner dengan penyedia logistik yang memang fokus,” ujar Intan.

Bukalapak memastikan, langkah-langkah tersebut akan membuat bisnis mereka berkelanjutan dan bisa menghasilkan keuntungan. Intan juga menekankan bahwa Bukalapak tidak sedang mengalami kebangkrutan.

Menurut Intan, saat ini Bukalapak telah membubuhkan pendapatan kotor yang meningkat tiga kali lipat jika dibandingkan pertengahan tahun 2019. Namun, ia belum bisa memberikan angka jelas terkait peningkatan tersebut.

“Kami mengurangi setengah kerugian dari pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) selama 8 bulan terakhir ini,” ucapnya.

Sebab, kata Intan, selain pertumbuhan gross merchandise value (GMV) penting sebagai ukuran perusahaan e-commerce manapun, Bukalapak juga telah naik ke babak berikutnya. “Dan berhasil membukukan monetisasi dan profitabilitas yang nilainya jauh di atas ekspektasi sebelumnya,” ungkap dia.

Lebih jauh Intan menyebutkan, penataan perusahaan ini dilakukan secara terbatas dan selektif. “Supaya Bukalapak bisa fokus untuk bisa implementasi strategi bisnis jangka panjang,” tuturnya.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved