Corporate Action Corporate Action

Unilever Investasi Rp820 Miliar di Pabrik Baru Cikarang

Unilever Investasi Rp820 Miliar di Pabrik Baru Cikarang

Investasi yang berkesinambungan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan membangun pabrik baru. Unilever Indonesia kembali meresmikan pabrik bumbu masak di kawasan industri, Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.

“Kami terus berupaya untuk memperkuat posisi dengan menumbuhkan bisnis dua kali lipat. Salah satunya dengan melakukan investasi di negara yang memiliki potensi besar dengan melakukan investasi yang memiliki pertumbuhan relative baik seperti Indonesia. Kami percaya bahwa pabrik bumbu mask Royco dan Bango in ibis memperkuat posisi brand kami di Indonesia,” jelas Pier Luigi Sigismondi, Global Unilever Chief Supply Chain Officer.

salah satu hiburan yang dihadirkan pada acara pembukaan Pabrik Royco dan Bango miliki Unilever

salah satu hiburan yang dihadirkan pada acara pembukaan Pabrik Royco dan Bango miliki Unilever

Pabrik dengan luas bangungan 63.000 meter ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 820 miliar. Nilai investasi ini sendiri merupakan bagian dari investasi total yang ditanamkan Unilever selama 5 tahun terakhir yaitu sebesar Rp 8,5 triliun.

Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 7 miliar pieces per tahun untuk Royco dan Bango. Kapasitas besar ini diharapkan mampu memenuhi peningkatan permintaan masyarakat hingga beberapa tahun mendatang. Rencananya pabrik ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan dalam negri, melainkan juga untuk ekspor beberapa negara di Asia, Eropa, dam Afrika di waktu yang akan datang.

Perusahaan yang masuk ke Indonesia sejak tahun 1933 ini, mengembangkan 31.0000 petani kedelai hitam dan gula kepala sebagai pemasok dari bahan baku kecap Bango. Menurut Hemant Bakshi, Presiden Direktur (executive vice president) Unilever Indonesia, hal ini merupakan salah satu target yang ingin dicapai Unilever.

Menurutnya, tahun 2020 nanti perusahaan dengan 39 brand ini secara global memiliki target untuk meningkatkan pencariaan 500.000 orang dalam rantai pasokan. Selain itu, unilever juga berupaya untuk mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan di dalam pabrik barunya ini. Salah satunya dengan menghemat 70% penggunaan air dan mengurangi emisi karbon sebanyak 30% serta zero waste pada tempat pembuangan akhir.

Pabrik ini rencannya akan memiliki lebih dari 600 tenaga kerja dan menrapkan standar produksi yang tinggi. Selain itu juga pabrik ke 9 ini akan mengunakan eco efficiency technology. Pabrik ini akan melengkapi ke 9 pabrik Unilever di Cikarang dan Rungkut Surabaya.

Hingga saat ini, Unilever memiliki total 7.000 karyawan dan pada kuartal kedua tahun 2015 mampu mencapai laba bersih perusahaan hingga Rp 18,8 triliun. Angka ini meningkat 6,9% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Laba bersih sendiri tumbuh 2,9% menjadi Rp 2,9 triliun. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved