CSR Corner Corporate Action

Aqua House Service, CSR Libatkan 2.000 Ibu

Aqua House Service, CSR Libatkan 2.000 Ibu

Lebih dari 2.000 ibu rumah tangga mendapatkan penghasilan melalui Aqua House Service (AHS), sebuah program corporate social responsibility (CSR) dari Aqua Danone.

Parmaningsih Hadinegoro, VP Aqua Danone

Apa itu AHS? Program ini pertama kali dicetuskan oleh PT Tirta Investama sebagai principal produk Aqua Danone sekitar dua tahun lalu. Ditujukan bagi para ibu rumah tangga (IRT) yang ingin menambah penghasilan keluarga tanpa meninggalkan rumah.

“Kami ingin membuka kesempatan bagi para ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan penghasilan sambil menjadi duta pola hidup sehat bagi masyarakat di sekelilingnya.Tujuan awal dari Program CSR ini adalah bagaimana Aqua bisa berperan dalam pemberdayaan perempuan,” ujar Parmaningsih Hadinegoro, Vice President Aqua Danone.

Teknis dari program ini adalah mendaftar melalui Call Center Aqua Menyapa 0807-15-88888. Kemudian akan dilakukan survey apakah IRT tersebut memiliki ruang yang cukup untuk menyimpan stock Aqua dan membuka outlet.

Kemudian fasilitas yang akan diperoleh untuk AHS, antara lain papan nama outlet AHS, rompi pengirim untuk delivery boy, poster frame, rak khusus galon yang ditempatkan di sepeda motor dan wall painting outlet.

Selain itu, IRT tersebut juga akan mendapat bantuan biaya untuk mensosialisasikan eksistensi outlet AHS ke 500 rumah/responden. Mendapatkan pelatihan program direct to consumer dan pelatihan komputer beserta sistem penjualan.

Sementara itu, untuk menjadikan IRT pemilik outlet AHS sebagai duta pola hidup sehat, pihak manajemen Aqua akan langsung datang memberikan edukasi tentang pola hidup sehat.

“Selain menjual produk-produk Aqua, kami juga menularkan edukasi mengenai pola hidup sehat. Tugas mereka selanjutnya adalah menularkan ke masyarakat sekelilingnya. Jadi, selain mereka bisa mendapatkan tambahan untuk keluarga, mereka juga bisa menjadi duta hidup sehat bagi lingkungan sekitar,” paparnya.

Pihak Aqua Danone menolak jika dikatakan program AHS ini merupakan bagian dari strategi marketing dan memilih memasukkan program ini ke dalam CSR mereka. “Sebab AHS lebih menekankan kepada pemberdayaan perempuan dan edukasinya. Jadi lebih masuk ke kegiatan CSR kami,” tegasnya.

Empat Pilar CSR

Untuk program-program CSR perseroan, Parmaningsih menjelaskan, Aqua Danone sejak 2006 mengandalkan “Aqua Lestari”. “Aqua Lestari merupakan inisiatif Aqua untuk keberlanjutan bisnis dan lingkungan serta kemajuan sosial yang merujuk pada Danone Way dan ISO 26000,” ujar Parmaningsih.

Jika dijabarkan, program Aqua Lestari meliputi empat pilar kegiatan CSR, yaitu pelestarian air dan lingkungan, praktik perusahaan ramah lingkungan, pengelolaan distribusi produk, serta pelibatan dan pemberdayaan masyarakat. “Ke-4 program tersebut terdiri dari berbagai program sosial dan lingkungan di hulu, dimana sumber air Aqua berada, hingga wilayah hilir,” jelasnya.

Kegiatan CSR pelestarian air dan lingkungan melalui konservasi wilayah hulu dengan menanam pohon di sekitar pabrik (sumber air), pembuatan biopori dan sumur resapan, serta menginisiasi program kali bersih di daerah permukiman. “Juga ada program pertanian berkelanjutan dilakukan di area pertanian untuk mengurangi perilaku penggunaan pupuk dan pestisida kimia.”

Hal menarik lainnya dalam program CSR Aqua adalah pengelolaan distribusi produk dengan melakukan terobosan menjalin kerjasama (MoU) dengan PT. Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk mengangkut produk dari Sukabumi ke Jakarta. “Tujuan kerjasama ini adalah untu efektivitas distribusi. Melalui model transportasi alternatif ini (KA) tentu saja memiliki dampak positif terhadap persoalan ancaman kelangkaan BBM dimasa mendatang,” terangnya.

Terhadap perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca, inovasi yang dilakukan Aqua adalah meningkatkan kinerja operasional. “Untuk mencapai target penurunan emisi, beberapa inisiatif yang dilakukan yaitu mengurangi berat dari material kemasan dan melakukan penghematan tingkat konsumsi listrik per 1.000 liter produk,” jelasnya.

Langkah-langkah yang dilakukan diantaranya merancang ulang proses untuk penghematan listrik, konservasi dan mengganti peralatan secara berkala serta mendorong perubahan perilaku individu. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved