Corporate Action

Biotis Prima Investasi US$100 Juta Bangun Pabrik Vaksin Hewan

Biotis Prima Investasi US$100 Juta Bangun Pabrik Vaksin Hewan

PT Biotis Prima Agrisindo (BPA), perusahaan vaksin hewan yang merupakan usaha patungan antara Pharmally International Holding Company Limited dan Harbin Weike Biotechnolgy Company asal China berinvestasi sebesar US$ 100 juta untuk tiga tahun ke depan dengan mendirikan pabrik di Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Dijadwalkan proses pembangunan pabrik dan percobaan produksi akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2017 mendatang, sementara proses produksi akan dimulai pada kuartal keempat 2017. Pada tahap pertama, BPA berencana akan memenuhi kebutuhan pasar ASEAN terutama di Indonesia dengan produk vaksin avian influenza (flu burung) dan vaksin Newcastle Disease. Sementara pada tahap kedua, perusahaan akan melakukan ekspansi produk ke vaksin hewan lainnya secara bertahap hingga tahap ketiga, perusahaan berencana untuk melakukan ekspansi usaha ke pasar mancanegara seperti Amerika Tengah dan Selatan, Timur Tengah, dan Rusia.

Jajaran direksi PT Biotis Prima Agrisindo.

Jajaran direksi PT Biotis Prima Agrisindo.

Menurut Chairman Pharmally International Tony Huang, sebelumnya vaksin hewan di Indonesia bergantung pada impor, sementara produk vaksin yang diproduksi oleh Harbin Weike terutama vaksin inaktif flu burung telah memiliki reputasi yang baik di Indonesia. “Vaksin inaktif flu burung hanya boleh diproduksi dengan menggunakan strain virus dari Indonesia dan akan diproduksi serta dijual di Indonesia. Maka PT Biotis Prima Agrisindo akan berusaha menjadi perusahaan teknologi strategis di Indonesia di bidang vaksin hewan,” ujar Huang saat peletakan batu pertama pembangunan pabrik BPA di Bogor, Jawa Barat.

Dengan adanya kebijakan pemerintah, vaksin avian Influenza yang sebelumnya hanya bergantung pada produk impor, terkena dampak yang cukup besar. Hal ini juga menimbulkan celah di antara banyaknya jumlah permintaan dan sedikitnya jumlah penawaran terhadap vaksin avian influenza. Pharmally International melihat adanya peluang usaha di bidang vaksin flu burung dan menggandeng Harbin Weike untuk masuk ke pasar Indonesia.

Dalam investasi ini, Pharmally International memiliki saham sebesar 69%, Harbin Veken memiliki saham sebesar 10% , sementara saham sebesar 21% dimiliki oleh mitra strategis di indonesia dan di Taiwan. Pada tahap awal, kapasitas produksi vaksin tahunan diperkirakan mencapai 8 milyar ampul.

Total luas tanah area pabrik BPA adalah sebesar 45 ribu meter persegi, termasuk bangunan sebesar 26 ribu meter persegi yang terdiri dari ruang produksi vaksin aktif dan ruang produksi vaksin inaktif (vaksin yang telah dijinakkan) dengan total 2 jalur produksi untuk embrio vaksin dan 2 jalur produksi untuk sel. Investasi pada periode pertama sebesar US$ 50 juta dan mencakup dana pembelian tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin produksi, peralatan riset, dan dana pra operasional. Pada saat yang bersamaan, BPA akan mempersiapkan perusahaan untuk mendaftar di bursa efek dan melangkah ke dalam pasar modal.

Seiring dengan pertumbuhan perusahaan dan pasar, serta adanya keunggulan dana yang diperoleh dari pasar modal, pada periode kedua perusahaan akan menambah investasi senilai US$ 50 juta hingga berjumlah total US$ 100 juta.

Untuk membangun standar industri serta memberikan sumbangsih bagi pencegahan dan mengendalikan wabah penyakit yang disebabkan oleh unggas di lndonesia, BPA akan menjalin komunikasi dengan lembaga sains dan institusi akademi di lndonesia sebagai perusahaan pematok banding di industri vaksin hewan di Indonesia

Adapun Kepala Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) Kementerian Pertanian Enuh mengharapkan BPA tidak hanya memproduksi vaksin khusus unggas, melainkan juga hewan ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan kerbau. “Sebagai pabrik vaksin keenam di Indonesia, BPA diharapkan akan menambah geliat dunia peternakan tidak hanya unggas tapi juga ruminansia dengan harga vaksin yang lebih bersaing,” kata Enuh. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved