Corporate Action zkumparan

Inilah 7 Strategi Bisnis Bank Bukopin Tahun 2018

Eko Rachmansyah Gindo (tengah) Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk bersama direksi Bank Bukopin disela-sela paparan Corporate Business Strategy Bank Bukopin Tahun 2018 di Auditorium, Kantor Pusat Bank Bukopin, Jakarta Selatan.

Untuk meningkan kinerja 2018, PT Bank Bukopin Tbk menyiapkan berbagai strategi di tangan Eko Rachmansyah Gindo sebagai Direktur Utama Bukopin yang baru. Ia menggantikan Glen Glenardi yang mengundurkan diri pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Bukopin Tbk yang digelar 10 Januari lalu.

Eko Rachmansyah Gindo memiliki pengalaman 22 tahun di bidang perbankan, keuangan, semen dan energi. Pria berusia 47 tahun ini memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Teknik di Institut Teknologi Bandung. Sebelum menjabat Direktur Keuangan dan Perencanaan Bukopin, ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Victoria lntenational, Komisaris Utama Bank Victoria International, Direktur Utama Semen Bosowa Indonesia, dan Dewan Komisaris Bank Victoria Syariah.

Dalam paparan Corporate Business Strategy Bank Bukopin Tahun 2018 di Auditorium, Kantor Pusat Bank Bukopin, Jakarta Selatan, Eko telah menyiapkan 7 strategi bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerja pada tahun 2018.

Ketujuh strategi tersebut adalah peluncuran layanan Flexy Bill, peningkatan penyaluran pembiayaan properti, memacu promo kartu kredit, memperkuat sinergi pembiayaan kendaraan bermotor, tabungan digital Wokee, program kredit personal, dan BNV Labs. ” Kami optimis ketujuh strategi tersebut akan dapat meningkatkan daya saing Bank Bukopin dalam menghadapi kompetisi di era perbankan digital dan iklim bisnis perbankan yang telah memasuki era maturity,” kata Eko.

Diakuinya, salah satu program andalan Bank Bukopin adalah Flexy Bill. Ini merupakan fasilitas pembiayaan tagihan listrik yang diberikan kepada pelanggan PLN yang memenuhi persyaratan sesuai analisa kelayakan Bank dan PLN sebagai beneficiary (penerima) pembayaran tagihan listrik tersebut.

Selain itu, untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan properti, Bank Bukopin, terus meningkatkan kerjasama dengan 93 pengembang, baik untuk segmen perorangan maupun perusahaan.

Bank Bukopin juga sudah meluncurkan produk suku bunga promo KPR dengan bunga 8,88%, selama 2 tahun. Realisasi kredit KPR promo Bank Bukopin selama 2017 sebesar Rp 445 miliar. Ke depan, bank akan terus mengembangkan KPR dengan target penyaluran kredit sampai akhir tahun ini mencapai Rp 1 triliun.

Di samping itu, Bank Bukopin juga terus memacu bisnis kartu kredit dengan mengandalkan program Belanja Seru, Groceries Seru, Kuliner Seru, Sehat Seru, Santai Seru, Umrah, dan Cicilan Seru 0%.

Eko menambahkan, tahun ini Bank Bukopin juga meningkatkan pembiayaan kendaraan bermotor dengan memperkuat sinergi dengan anak perusahaan, yaitu Bukopin Finance melalui dengan Skema Joint Financing. “Pembiayaan ini disiapkan untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang digunakan untuk usaha atau mendukung usaha dan bukan untuk angkutan penumpang umum,” katanya.

Untuk mengantisipasi era perbankan digital, Bank Bukopin telah menyiapkan produk andalan yaitu Tabungan Wokee. Tabungan perorangan berbasis elektronik yang dapat digunakan sebagai rekening transaksi tanpa kartu yang memiliki aplikasi digital dengan beragam fitur yang dapat diakses dalam satu aplikasi.

Untuk memacu bisnis pada segmen kredit personal, Perseroan fokus pada penyaluran pembiayaan untuk segmen pegawai aktif, masa pra pensiunan dan kredit pensiunan.

Di luar 6 program tersebut, Bank Bukopin juga ikut serta menjadi bagian dalam perkembangan industri fintech melalui BNVLabs. Tujuannya untuk menumbuhkan lebih banyak startup fintech yang mampu menciptakan solusi kolaboratif dengan para pelaku industri keuangan dan perbankan.

Diakui Eko, fokus bisnis Bank Bukopin, tahun ini akan diarahkan pada 8 poin:

1. Komposisi penyaluran kredit pada segmen debitur ritel dengan ATMR rendah. 2. Tingkat kualitas aset yang sehat melalui penyempurnaan proses bisnis dan independensi proses analisis risiko dan kelayakan kredit, disertai percepatan penanganan kredit bermasalah. 3. Komposisi sumber dana yang lebih kuat pada segmen menengah guna mencapai customer base yang sehat. 4. Pemasaran produk baik kredit, dana maupun layanan/fee based yang lebih seimbang dan profitable melalui kerjasama mitra strategis maupun upaya bundling. 5. Penguatan permodalan serta eksplorasi atas sumber dana masyarakat yang bersifat non konvensional. 6. Peningkatan kualitas layanan melalui simplifikasi proses bisnis maupun pengembangan perbankan digital. 7. Laba yang terus meningkat secara “sustainable” dan “predictable”. 8. Rasio-rasio keuangan yang semakin baik dan kompetitif.

Menurut Eko, untuk mendukung rencana bisnis tersebut, Bank Bukopin menyiapkan dua aksi korporasi yang akan direalisasikan pada tahun ini. Pertama, melakukan rights issue pada Semester I sebesar 30% (2,7 miliar lembar saham) dari sekitar 9 miliar jumlah saham beredar untuk mendapatkan tambahan modal sekitar Rp 2 triliun. Kedua, mencari partner strategis pada semester II untuk pengembangan bisnis Bank Syariah Bukopin ke depan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved